Pramono Dukung Giant Sea Wall, Sebut PLTSa Jakarta Kini Tak Perlu Tipping Fee
kumparanNEWS June 16, 2025 05:20 PM
Pemprov DKI Jakarta menyatakan siap untuk membangun empat hingga lima Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai bagian dari rencana pengelolaan sampah. Hasil pendapatan PLTSa ini sekaligus mendukung pendanaan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.
“Yang pertama kami menunggu Perpres dari pemerintah pusat. Tetapi prinsipnya seperti juga dengan arahan Bapak Presiden apakah nanti PLTSa-nya 5 atau 4, Jakarta siap untuk itu. Listriknya nanti siapa yang akan membeli? Tentunya listriknya akan disalurkan melalui PLN,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (16/6).
Ia menjelaskan bahwa listrik hasil pengolahan sampah nantinya akan disalurkan melalui PT PLN. Dengan skema ini, pemerintah daerah tak lagi memerlukan skema tipping fee seperti pada proyek-proyek sebelumnya.
Tipping fee adalah biaya yang dibayarkan oleh pemda kepada pihak pengolah sampah. Pembayaran dilakukan per tonase sampah.
“Sehingga yang dulu menjadi persoalan selalu harus ada tipping fee-nya maka tipping fee sudah tidak diperlukan lagi. Karena dengan teknologi yang sekarang ini generator atau PLTSa ini teknologinya sudah tidak terlalu canggih seperti dulu, ini sudah menjadi teknologi yang medium, semua orang bisa menggunakan itu,” jelas Pramono.
“Maka dengan pengalaman yang ada di Singapura, di Hanoi dan tentunya juga yang paling utama di Cina pasti untuk PLTSa ini sekarang di Jakarta ataupun di Indonesia bisa dijalankan dengan baik,” tambahnya.
Suasana pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di daerah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan tanggul laut (Giant Sea Wall) di daerah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Menurut Pramono, Jakarta diuntungkan dalam menjalankan proyek ini karena menghasilkan sekitar 7.700 ton sampah setiap hari, dengan cadangan sampah mencapai 55 juta ton.
“Yang menguntungkan bagi Jakarta sampahnya setiap hari ada 7.700, stoknya kurang lebih ada 55 juta. Sehingga kami sangat siap untuk menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Bapak Presiden,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta Provinsi Jakarta untuk membangun Giant Sea Wall di pantai Jakarta sepanjang 19 kilometer.
Prabowo menilai, Jakarta punya APBD besar dan cukup membiayai pembangunan Giant Sea Wall tanpa menunggu anggaran dari pusat. Ia pun meminta Jakarta untuk ikut membantu pembiayaan.
Pramono mengungkapkan, salah satu bantuan anggaran berasal dari hasil pengolahan sampah menjadi listrik.
“Kita bangun 4 PLTSa, satu PLTSa feeder per hariannya 2.500 itu kurang lebih mungkin sekitar 1.500 megawatt. Maka persoalan sampah selesai, persoalan listriknya terpenuhi, pencemarannya juga akan berkurang banyak, dan itu kemudian kan ada revenue buat Jakarta,” kata Pramono di Taman Ismail Marzuki (TIM), Minggu (15/6).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.