Mahasiswi Tewas Setelah Melahirkan Sendiri di Kamar Kos, Bayinya Hidup tapi Dibuang Pacar
muslimah June 21, 2025 01:30 PM

TRIBUNJATENG.COM - Seorang mahasiswi berinisial SL (20) asal Way Kanan, Lampung, tewas setelah melahirkan sendiri.

SL melahirkan sendirian di kamar kosnya.

Ia ditemukan tak bernyawa dalam kamar kosnya di Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, pada Kamis (19/6/2025) dini hari.

Dilansir melalui unggahan akun Z @bacottetanggaid, Sabtu (21/6/2025) penghuni kos lainnya menemukan SL dalam kondisi bersimbah darah dan lemas.

Ia kemudian dilarikan ke RS Bhayangkari namun nyawanya tak tertolong.

Kabar tragis ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolresta Bandar Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Alfret Jacob Tilukay. 

"Benar, kami mendapatkan laporan seorang wanita yang masih berstatus mahasiswi tidak sadarkan diri di kamar kosnya," ungkap Alfret saat dihubungi Kamis siang.

Mereka segera melarikan SL ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun nahas, nyawa SL tak tertolong. 

"Korban meninggal setelah dibawa ke rumah sakit," tambah Alfret.

Berdasarkan informasi awal yang dihimpun kepolisian, dugaan kuat mengarah pada tindakan aborsi mandiri.

Di dalam kamar kos korban dan pada bagian rahim SL ditemukan banyak sekali darah. 

"Informasinya begitu, karena memang banyak darah dari kemaluannya. Namun itu masih kami selidiki," kata Alfret, menegaskan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam.

Jenazah SL telah berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Selain itu, pihak kepolisian juga tengah melakukan pencarian terhadap janin bayi yang diduga dibuang di wilayah Pesawaran.

Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian untuk mengungkap seluruh fakta di balik kematian tragis mahasiswi tersebut. 

Pengakuan sang Pacar

Pengakuan mengejutkan B (21), kekasih mahasisiwi S (21), yang membuang bayi tak berdosa hasil hubungan keduanya.

B secara tega membuang bayi baru lahir itu di bawah jembatan Tegineneng, Pesawaran.

B nekat membuang bayi tak berdosa itu lantaran takut ketahuan orang tua, baik itu orang tuanya maupun orang tua sang pacar.

Kini, B telah diamankan jajaran Polsek Kedaton.

Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengatakan, polisi telah mengamankan pacar korban dan sengaja membuang bayi tersebut di jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. 

"Jadi pria diduga sebagai pacarnya korban telah kami amankan di Polsek Kedaton, sedangkan bayi yang dilahirkan dari pengakuan pelaku telah dibuang di jembatan Tegineneng," kata Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto dikutip Tribun Lampung, Kamis (19/6/2025). 

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kemarin Rabu (18/6/2025), sekira pukul 22.00 WIB teleh terjadi peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, polisi mendapati bahwa korban meninggal dunia yang merupakan wanita muda melahirkan sendiri di dalam kamar kosannya. 

Bayi tersebut dari pengakuan pacar mahasiswi tersebut bahwa, bayi tersebut dalam kondisi hidup. 

"Karena dari keterangan pelaku saat membawa bayi tersebut ke jembatan Tegineneng bahwa denyut jantungnya masih ada," kata AKP Budi. 

Korban memilih melahirkan sendiri dan tidak ada yang tahu masing-masing orang tua kedua belah pihak.

"Supaya tidak ketahuan melahirkan di rumah sakit maka lahiran di kosan," kata AKP Budi. 

Pacar korban diintrogasi bahwa dari hasil pemeriksaan bayi tersebut sudah waktunya lahir di usia 9 bulan. 

"Jadi bayi itu dilahirkan tapi sendiri di kosan korban, sehingga ada pendarahan," kata AKP Budi.

Korban kehabisan darah lalu lemas, dibawa klinik kosasih tapi tidak ada perawatnya dan dibawa ke RS Bhayangkara. 

Namun sampai dengan pemeriksaan bahwa korban tidak ada lagi nafasnya.

Pacar korban telah diamankan di kantor polisi dan penetapan tersangka akan ada gelar penetapan tersangka dahulu. 

"Jadi dari kamar kos yang didatangi tim Inafis bahwa barang bukti diamankan diantaranya ada kain, alas tempat tidur yang banyak darah, hingga air ketuban dan juga ada gunting diamankan," kata AKP Budi. 

Jenazah masih di RS Bhayangkara dan polisi sudah minta persetujuan keluarga agar korban di autopsi.

"Semua ini untuk kepentingan penyidikan makanya dilakukan autopsi dan telah disetujui keluarga korban," kata AKP Budi Harto.

Polisi Cari Bayi yang Dibuang

Pihak kepolisian hingga kini masih mencari keberadaan bayi yang dibuang oleh tersangka B, pacar mahasiswi Lampung yang meninggal di kamar indekos.

Diketahui mahasiswi Lampung inisial SL meninggal dunia karena mengalami pendarahan di dalam kamar indekosnya. 

SL meninggal pasca melahirkan sendiri bayinya di toilet kamar.

Sementara sang jabang bayi yang tak berdosa tersebut dibuang oleh kekasihnya di jembatan Tegineneng, Pesawaran.

"Belum kami temukan bayi yang dibuang tersangka tersebut dan mohon doanya," ujar Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto saat diwawancarai awak media di Mapolsek Kedaton, Jumat (20/6/2025). 

Pihak kepolisian kini telah menetapkan B sebagai tersangka dan telah ditahan di Mapolsek Kedaton. 

"Polisi masih melakukan pemeriksaan secara mendalam kepada tersangka dan pacar korban telah kami amankan," ujarnya.

Dikatakannya, saksi-saksi telah dilakukan pemeriksaan, diantaranya teman korban dan pemilik indekos.

Diketahui korban dan tersangka telah berpacaran sejak 3 tahun. 

Tersangka dipersangkakan dengan pasal kekerasan terhadap anak di bawah umur yang mengakibatkan kematian dan membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara.

Sehingga meninggal dunia dan atau menyembunyikan jasad dengan cara menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan dengan tujuan untuk menyembunyikan kematian atau kelahiran.

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (3) UU No. 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang -undang RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 306 ayat (2) KUHPidana sub Pasal 304 KUHPidana dan atau Pasal 181 KUHPidana. 

Sebelumnya, pemilik indekos Purwadi (56), membenarkan adanya anak indekosnya yang meninggal dunia, Kamis (19/6/2025) sekira pukul 00.55 WIB. 

Purwadi mengatakan, dirinya pada malam kejadian tersebut mendengar suara dari atas kamar korban yang merupakan mahasiswi Universitas Lampung (Unila) warga Kabupaten Way Kanan. 

"Jadi di atas itu ada suara gaduh hingga ada yang menangis minta tolong," ujar Purwadi. 

Ia mengatakan, dirinya bersama istri langsung ke lantai atas dan melihat ada dua orang yang kebingungan.

"Karena bengong saya turun lagi, tapi istri saya masih di atas, kayaknya mereka ngomong ke istri saya. Tak lama lagi saya disuruh naik lagi sama istri saya," paparnya.

Ia mengatakan, kedua orang tersebut menjelaskan kepadanya bahwa penghuni kos S masuk ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia. 

"Di atas kasur tersebut banyak darah, sudah laporan ke polisi hingga tim Inafis datang," kata Purwadi. 

Mahasiswi tersebut kesehariannya pendiam, dua hari lalu dirinya sempat melihat korban.

"Pada saat duduk saya melihat korban dan normal saja, korban sudah 3 tahun kos tempat saya. Dan kami tidak tahu kalau hamil, karena pakai bajunya selalu besar dan pakai celana jins," ungkapnya.

Terakhir sebelum meninggal dunia, pacarnya korban datang antar makanan ke kamar korban. 

"Jadi korban ini berkuliah di Unila semester 6, warga Kabupaten Way Kanan, orang tua korban juga sudah dihubungi oleh temannya," ucap Purwadi. 

"Orang tuanya sudah datang juga, dan S ini kesehariannya pendiam," ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.