Tim Evakuasi Turun ke Jurang 600 Meter, Pendaki Gunung Rinjani Asal Brazil Ditemukan Meninggal Dunia
Edi Nugroho June 25, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID-Tim evakuasi turun ke jurang hingga 400 Meter, Pendaki Gunung Rinjani asal Brazil diitemukan meninggal dunia,  Selasa (24/6/2025).

Pencarian yang dilakukan tim telah mencapai titik krusial pada pukul 16.52 WITA.

Tujuh orang rescuer yang diturunkan, bisa menjangkau di kedalaman 400 meter.

Pada pukul 18.00 WITA, seorang rescuer dari Basarnas berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter atau di titik datum point. 

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan


Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akhirnya berhasil menemukan Juliana pendaki asal Brasil yang terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani dengan kondisi sudah meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii

Syafii mengatakan pencarian yang dilakukan tim telah mencapai titik krusial pada pukul 16.52 WITA.

Tujuh orang rescuer yang diturunkan, kata Syafii, bisa menjangkau di kedalaman 400 meter.

Pada pukul 18.00 WITA, seorang rescuer dari Basarnas, Khafid Hasyadi, berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter atau di titik datum point. 

"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafii melalui keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025) melansir dari Tribunnews.com

Setelah itu, tiga orang dari tim SAR yakni Syamsul Fadli dari unit Lombok Timur, serta Agam dan Tiyo dari Rinjani Squad melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap korban.

"Pukul 18.31 WITA, 3 orang potensi SAR menyusul turun mendekati korban dan setelah dikonfirmasi dipastikan korban dalam kondisi meninggal dunia, selanjutnya korban dilakukan wrapping survivor," ungkap Syafii.

Setelah informasi mengenai kondisi korban diperoleh, tim SAR gabungan yang berada di lokasi terakhir korban terlihat mulai menyiapkan sistem evakuasi.

Tim yang berjumlah tujuh orang kemudian melakukan sistem flying camp, dengan tiga orang berada di anchor point kedua (400 meter) dan empat orang lainnya di samping korban di datum point 600 meter.

"Pukul 19.00 WITA, dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan dengan visibility terbatas maka diputuskan evakuasi korban akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Juni 2025 pukul 06.00 WITA dengan metode lifting (korban diangkat ke atas/LKP)," katanya.

Korban rencananya akan dievakuasi menyusuri rute pendakian menuju Posko Sembalun dengan cara ditandu.

Selanjutnya dari Posko Sembalun akan dievakuasi menggunakan helikopter ke RS Bhayangkara Polda NTB.

"Demikian perkembangan informasi penemuan korban yang saya sampaikan pada malam ini. Semoga proses evakuasi korban yang akan dilaksanakan besok pagi dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana," ujar Syafii.

Sebelumnya, pendaki Brazil itu dilaporkan terjatuh ke arah Danau Segara Anak pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 06.30 WITA, tepatnya di titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani.

Sosok Juliana Marins

Jatuh ke jurang di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), inilah sosok wanita asal Brazil, Juliana Marins.

Juliana Marins merupakan wanita kelahiran 1998 berdasarkan penelusuran Tribunnews.com.

Usianya 27 tahun wanita yang tinggal di Niterói, Rio de Janeiro, Brazil ini berusia 27 tahun kini.

Insiden yang menimpa Juliana Marins menjadi sorotan dunia internasional.

Semua dimulai saat keluarga Juliana Marins membuat akun Instagram bernama @resgatejulianamarins, arti dalam bahasa Indonesia @penyelamatanjulianamarins.

Akun tersebut dibuat oleh keluarga pada Senin (23/6/2025), untuk mengupdate perkembangan proses penyelamatan Juliana Marins.

Hingga Selasa (24/6/2025), akun @resgatejulianamarins sudah memiliki 1,1 juta pengikut. 

 Total sudah ada 26 postingan yang diunggah akun tersebut.

Semua tentang kabar hilangnya Juliana Marins hingga upaya tim penyelamat.

Nama Juliana Marins semakin bergema di media sosial setelah warganet luar negeri menyerbu akun Instagram Presiden Prabowo Subianto @prabowo.

Akun orang nomor satu di Indonesia itu dibanjiri komentar agar Juliana Marins segera diselamatkan.

"Salve Juliana," tulis seorang akun bernama @danielaserafim__.

Ada juga komentar dari akun @gabiaonde: "SOS JULIANA"

Mariana Marin, kakak dari Juliana Marins mengatakan, tim penyelamat belum berhasil sampai di titik jatuhnya sang adik.

Meskipun demikian, pihak keluarga mendapatkan informasi tim penyelamat sudah membawa logistik.

"Kami menerima, dengan penuh kekhawatiran dan kekhawatiran," katanya, dikutip dari media nasional Brazil, Universo Online.

Wali Kota Niterói, Rodrigo Neves juga sudah turun tangan.

Ia terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Brasil di Jakarta.

"Tim sudah berada di lokasi, tempat itu tidak layak huni, lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut, di daerah berpasir."

"Saya menghabiskan waktu kemarin pagi mengikuti kasus tersebut, meminta pihak berwenang Brasil di Jakarta untuk memperkuat tuntutan kepada tim penyelamat dan pihak berwenang setempat di Indonesia," katanya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.