Festival Segoro Topeng Kaliwungu: Mewujudkan Mimpi Pariwisata Global Lumajang
GH News June 27, 2025 10:05 PM

TIMESINDONESIA, LUMAJANGPantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar bergema dengan gemuruh tarian kolosal Topeng Kaliwungu dalam festival budaya yang tak hanya memukau penonton, tetapi juga mengukuhkan Lumajang sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Tahun 2025 menjadi momen bersejarah ketika Kementerian Pariwisata menetapkan Segoro Topeng Kaliwungu sebagai salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN).

"Tahun ini menjadi istimewa karena pertama kalinya Segoro Topeng Kaliwungu ditetapkan sebagai salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 oleh Kementerian Pariwisata, sehingga memperkuat posisi Lumajang dalam peta pariwisata nasional, bahkan internasional," tegas Yuli Harismawati, Kepala Dinas Pariwisata Lumajang, Jumat (27/6/2025).

Dari Tradisi Menuju Global

Segoro Topeng Kaliwungu merupakan sebuah pagelaran budaya yang telah menjelma menjadi panggung pertemuan antara warisan leluhur dan wajah baru pariwisata Indonesia.

"Sejak pertama kali digelar secara besar-besaran pada 2022, ajang itu tak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga wajah baru promosi pariwisata berbasis budaya," tuturnya.

Nama "Segoro Topeng" sendiri lahir dari perpaduan dua kekuatan utama yakni Segoro yang artinya lautan (Samudera Hindia) yang menggambarkan keelokan pantai selatan dan topeng yang merepresentasikan kekayaan nilai-nilai budaya lokal, sehingga gabungan keduanya menciptakan pengalaman tak terlupakan, di mana seni tradisi berdialog langsung dengan alam.

"Acara itu mampu menggugah tidak hanya wisatawan, tetapi juga hati masyarakat lokal, terutama generasi muda. Mereka diajak mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur melalui ekspresi yang megah, modern dan membanggakan," tuturnya.

Manfaat Luas bagi Masyarakat

Menurut dia, Segoro Topeng hadir sebagai strategi destinasi branding Kabupaten Lumajang yang tujuannya jelas yakni menjadikan budaya sebagai daya tarik wisata yang menyatu dengan keindahan alam, menciptakan pengalaman wisata yang sarat makna.

Tidak hanya itu, lanjut dia, ajang tersebut menjadi ruang ekspresi bagi seniman tari, penata musik, pembuat kostum, hingga UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Semua bersinergi menyajikan sajian budaya yang tidak lekang oleh waktu dan tak kalah dengan festival internasional.

Pemerintah Kabupaten Lumajang menaruh harapan besar pada kegiatan itu dan Segoro Topeng Kaliwungu bukan hanya sebagai acara tahunan, tapi sebagai simbol transformasi budaya menjadi motor ekonomi dan pariwisata berkelanjutan.

Seiring semakin dikenal nya Lumajang sebagai tujuan wisata, lanjutnya, Segoro Topeng Kaliwungu akan dikembangkan dalam format yang lebih luas yakni menjadi paket wisata budaya yang terintegrasi, sehingga tak hanya menghadirkan tontonan, tetapi juga pengalaman hidup yang mendalam bagi para wisatawan.

"Bukan hal mustahil jika dalam beberapa tahun ke depan, Segoro Topeng bisa setara dengan festival budaya kelas dunia, apalagi Lumajang telah mencatat kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024 dan itu sebuah prestasi luar biasa," katanya.

Rangkaian Acara 

Pada 28-29 Juni mendatang, Pantai Watu Pecak akan menghadirkan:

  •  Tari kolosal dengan latar belakang ombak Selatan
  •  Pameran UMKM produk lokal
  •  Festival memancing
  •  Peragaan busana batik khas Lumajang
  •  Aksi penanaman cemara laut

"Inilah transformasi budaya menjadi kekuatan ekonomi nyata," pungkas Yuli, menggambarkan semangat baru pariwisata Lumajang yang berakar pada kearifan lokal namun berpijak di panggung dunia. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.