TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita viral di media sosial, tersangkum dalam berita viral terpopuler, Minggu 29 Juni 2025.
Berita pertama, Tim SAR mengungkap kekecewaan pada Agam Rinjani soal insiden pendaki asal Brasil Juliana Marins.
Selanjutnya berita wali murid protes hasil SPMB domisili di SMAN 3 Curug, Jawa Barat.
Ada juga berita mengenai suami pelaku KDRT ke istri di Kota Bekasi akhirnya ditangkap polisi. Kasus KDRT ini awalnya terkuak dari istri yang melapor ke petugas Damkar.
Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Minggu (29/6/2025) di TribunJatim.com.
1. Kekecewaan Tim SAR pada Agam Rinjani yang Dianggap Pahlawan, Singgung Soal Penggalangan Donasi
Tim SAR mengungkap kekecewaan pada Agam Rinjani.
Persoalan open donasi pun disinggung.
Di tengah pujian yang dilayangkan pada Abdul Haris Agam atau yang akrab disapa Agam Rinjani, rupanya ada kekecewaan yang dirasakan oleh anggota Tim SAR yang ikut mengevakuasi pendaki asal Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani.
Anggota Tim SAR itu kecewa karena hanya Agam Rinjani lah yang dielu-elukan dan dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat Brasil.
Bahkan keluarga Juliana Marins mengatakan kalau saja Agam Rinjani tiba lebih dulu di lokasi, maka ceritanya akan berbeda.
Padahal dalam proses evakuasi Juliana Marins itu, Agam tidak seorang diri melainkan dibantu oleh anggota Tim SAR lainnya.
Ia juga mempertanyakan, apakah bisa Agam seorang diri membawa jasad Juliana Marins keluar dari jurang.
Dirinya kecewa, lantaran Agam yang membawa jasad Juliana, sehingga dianggap hanya dia yang melakukan evakuasi.
Bukan itu saja, anggota Tim SAR juga kecewa karena ada penggalangan donasi yang dikirim ke rekening atas nama Abdul Haris Agam.
Bahkan penggalangan donasi itu, kata dia, tanpa sepengetahuan Tim SAR yang ikut dalam evakuasi itu.
2. Wali Murid Kecewa Anak Tak Lolos SPMB Domisili Padahal Jarak Rumah 130 Meter, Demo ke Sekolah
Sistem Penerimaan Murid Baru 2025 menuai sorotan di sejumlah wilayah.
Tak sedikit muncul protes dari para wali murid terutama SPMB jalur domisili.
Banyak murid tak lolos SPMB domisili meski jarak rumah dekat dengan sekolah.
Ternyata meski jarak dekat, peserta masih kalah dengan rapor tinggi.
Hal ini seperti terjadi di SMAN 3 Curug, Jawa Barat.
Salah satu wali murid, Jono Subagio mengaku kecewa anaknya tak diterima di SMAN 3 Curug.
Padahal jarak antara rumahnya dengan sekolah hanya terpaut 130 meter.
Dia mengatakan, banyak calon siswa yang jarakanya lebih jauh dari sekolah justru diterima dengan alasan nilai rata-rata rapornya lebih tinggi dari nilai anaknya.
"Anak saya mau masuk sekolah di sini sedangkan saya di sini domisili bisa dibilang paling terdekat, bisa dihitung paling 100 sampai 130 meter," kata Jono, dikutip dari Tribun Tangerang.
"Saya sudah daftar untuk domisili data sama RT ternyata hasilnya nihil, harunya utamain dong domisili, jangan pakai alasan nilai lah. Harusnya panitia mengerti wilayah mana dulu dipentingkan jangan yang dari Cikupa Tigaraksa bisa masuk," tambahnya.
Merespons penolakan tersebut, dia bersama ratusan orang tua murid melakukan unjuk rasa tolak sistem penerimaan murid baru (SPMB) di SMAN 3, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, berlangsung ricuh, Kamis (26/6/2025).
3. Istri Depresi KDRT Lapor Damkar, Sang Suami Akhirnya Ditangkap Polisi, Persembunyian Terkuak
Sosok suami pelaku KDRT ke istri di Kota Bekasi akhirnya ditangkap polisi.
Kasus KDRT ini awalnya terkuak dari istri yang melapor ke petugas Damkar.
Kejadian itu pun sempat viral di media sosial, beberapa waktu lalu.
Istri atau korban tersebut berinisial D (26) tinggal di kawasan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan.
Ia memutuskan lapor Damkar setelah frustasi mengalami KDRT dan laporannya ke polisi tak kunjung mendapat respons.
Damkar Kota Bekasi langsung cepat merespons laporan dari D tersebut.
Anggota Tim Rescue Damkar Kota Bekasi, Eko Budi atau Uban mengatakan, D melapor kepada pihaknya lewat call center 112, pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Setelah menerima laporan, total enam personel Damkar langsung menuju ke lokasi.
"Kami dapat pengaduan dari warga inisial D melalui 112 perihal KDRT," kata Eko di lokasi kejadian, Selasa (24/6/2025).
"D berbahasa ingin bunuh diri, langsung kami kroscek datang dan minta alamatnya," tambahnya, melansir Warta Kota.
Eko menjelaskan, sesampainya di lokasi, pihaknya langsung menemui RT dan RW setempat guna memberikan informasi terkait laporan D.
Kemudian petugas Damkar juga menemui sejumlah tetangga D untuk menggali informasi.
"Pas datang ke lokasi, kami berkoordinasi dengan pihak relevan," jelas Eko.
---