Akhir Polemik Nenek Nasikah Dititipkan ke Panti Jompo Malang, 2 Anaknya Langsung Jemput Lagi
Nuryanti June 29, 2025 06:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Kisah pilu dialami nenek Nasikah yang dititipkan dua anak perempuannya ke panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur.

Dalam kondisi tak dapat berjalan, nenek berusia 74 tahun itu dibawa dari Sidoarjo menuju Malang pada Jumat (27/6/2025).

Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, mengunggah video penyerahan nenek Nasikah beserta kesepakatan yang harus ditandatangani kedua anaknya berinisial SR dan F.

Selang beberapa jam setelah video diunggah, SR dan F menjemput lagi nenek Nasikah karena mendapat komentar negatif.

Arief Camra menjelaskan kedua anak nenek Nasikah mengalami tekanan batin.

"Begitu saya unggah, (video penyerahan Nasikah) direspons banyak oleh masyarakat. Beliau (SR dan F) tertekan. Mereka mendapat tekanan dari tetangga, teman kerja, pemerintah setempat, dan lain-lain."

"Akhirnya, beliau merasa gundah dan menangis. Beliau ke tempat kami dan meminta izin mengambil ibunya lagi," ungkapnya, dikutip dari Instagram @ariefcamra, Sabtu (28/6/2025).

Dengan peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran ke masyarakat untuk merawat orang tua di masa tuanya.

"Tapi Alhamdulillah, kami tidak ada niatan menahan. Justru sejak awal kami menolak. Dengan kejadian ini, kita ambil hikmahnya," imbuhnya.

Terkait alasan SR dan F menitipkan nenek Nakikah ke panti jompo, mereka mengaku sibu kerja.

Selama ditinggal kerja, nenek Nasikah sering keluar rumah sehingga tak ada pengawasan.

Saat ditanya mengenai latar belakang keluarganya, Nasikah mengaku memiliki tiga anak terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki.

Suaminya telah meninggal sehingga nenek asal Sidoarjo, Jawa Timur membesarkan anak sendirian.

Sebelum diserahkan ke panti jompo, Nasikah dirawat anak laki-lakinya.

Namun, anak laki-laki meninggal sehingga dua anak perempuan menyerahkan Nasikah ke panti jompo.

Awalnya, Arief telah menjelaskan Griya Lansia hanya menerima para lansia yang tak memiliki anak.

Tapi kedua anak Nasikah tetap bersikeras tak ingin merawat ibunya.

"Maksudnya, tidak akan ketemu ibu lagi. Kalau meninggal, tidak kita kabari. Bersedia? Dengan segala resiko. Nanti tanda tangan di atas materai. Tega, ya?" tanya Arief ke SR dan F.

Kedua anak perempuan Nasikah menyetujui peraturan tersebut.

"Ikhlas. Sudah jalannya," ucap salah satu anak Nasikah.

Diketahui, Arief merupakan aktivis sosial yang sering menangani anak yatim, ODGJ dan bayi terlantar.

Arief membangun Griya Lansia Husnul Khatimah pada Januari 2021.

Uang pembangunan menggunakan donasi masyarakat serta tiga lembaga yakni Nurul Hayat, Sahabat Yatim Dhuafa dan Galena.

Menurut Arief, pendirian Griya Lansia Husnul Khatimah untuk membantu menyelesaikan masalah lansia terlantar.

"Agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," bebernya, Rabu (3/11/2021).

Terkait biaya operasional, satu lansia menghabiskan biaya Rp1 juta per bulan dan ada 60 lansia yang dirawat.

Selain itu ada biaya perawatan kamar, bangsal, serta honor empat perawat.

“Sebab Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia." 

"Merawat lansia itu pekerjaan terberat diantara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan dan lain-lain," tandasnya.

(Mohay) (TribunJatim.com/Arum Puspita)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.