Bintang rock legendaris asal Inggris, Ozzy Osbourne meninggal pada Selasa, 22 Juli 2025 dalam usia 76 tahun. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh keluarganya seperti dikutip dari People. “Dengan kesedihan yang tak terlukiskan, kami harus mengatakan bahwa Ozzy Osbourne tercinta telah meninggal pagi ini,” ungkap pihak keluarga. “Beliau bersama keluarga dan dikelilingi cinta. Kami meminta semua orang untuk menghormati privasi keluarga kami saat ini.”
Hampir tiga pekan sebelum kematiannya, Ozzy melakukan konser perpisahan bersama bandnya, Black Sabbath pada 5 Juli 2025 di Villa Park Stadium, Birmingham, Inggris. Konser reuni bersama rekan-rekan sebandnya itu menandakan Ozzy Osbourne hendak pensiun dari panggung musik dunia. Di konser itu, ia melakukan penggalangan dana perpisahan untuk Black Sabbath.
Dilansir dari Guitarworld untuk pertunjukan tersebut, Ozzy kembali ke panggung setelah lama vakum karena alasan kesehatannya. Penampilan paripurnanya ini telah lama ditunggu penggemar Black Sabbath untuk berbagi panggung dengan Tony Iommi, Bill Ward, dan Geezer Butler. Ozzy yang dijuluki The Prince of Darkness itu benar-benar mempersiapkan penampilannya meski fisik sudah digerus usia dan penyakit parkinson sejak 2003.
Bintang reality show ini membawakan empat lagu dalam konser terakhir itu yang dilakukannya sambil duduk di kursi hitamnya. Pertunjukan itu disaksikan para musisi heavy metal dan hard rock yang berkumpul di kota tempat Ozzy dan rekan-rekan band Black Sabbath-nya pertama kali menempa suara heavy metal pada 1970-an.
Dikutip dari The Sun, konser perpisahan itu disebut sebagai, "Pertunjukan heavy metal terhebat sepanjang masa." Ozzy menyeringai di hadapan penggemar yang bersorak-sorai. Ia tertawa lebar kala putrinya, Kelly Osbourne dilamar kekasihnya, Sid Wilson di konsernya. Sang ikon heavy metal ini mengatakan konser itu menjadi penampilan terakhirnya. Sang legenda mengukuhkan namanya dalam sejarah rock di awal kariernya dengan aksi-aksi kontroversial seperti menggigit kepala kelelawar.
Sekalipun sudah lama mengidap parkinson, ayah enam anak itu baru mengungkapkan penyakitnya pada 2020. Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi gerakan tubuhnya. Saat mengungkapkan penyakitnya, Ozzy mengatakan, "Itu bukan hukuman mati."
Dalam wawancara dengan The Sun pada Februari lalu, istrinya, Sharon Osbourne menuturkan suaminya senang bisa mengabarkan akan menggelar konser terakhir. “Parkinson adalah penyakit progresif. Penyakit ini tidak bisa distabilkan. Penyakit ini mempengaruhi berbagai bagian tubuh, dan juga kakinya. Tapi suaranya masih sebagus seperti sebelumnya.”
Sebelum berdamai dengan parkinson, Ozzy juga berjuang melawan kecanduan alkohol dan narkoba. Ia telah lama dikenal terbuka tentang perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan narkoba, yang telah menjadi bagian dari hidupnya sejak 1970-an. Ozzy menyebut bahwa kebiasaan lamanya dengan alkohol itu telah ia tinggalkan. Namun, musisi asal Inggris itu mengaku belum sepenuhnya bebas dari pengaruh zat adiktif.
Dalam podcast The Madhouse Chronicles yang rilis di iHeartRadio pada September 2024, Ozzy mengungkap bahwa ia masih menggunakan ganja sesekali. “Saya kadang memakai sedikit ganja,” ujarnya. Ozzy juga berbicara tentang pengalamannya mencoba ketamin—obat yang awalnya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi rasa sakit. “Dokter memberikan sedikit saja, tapi itu cukup untuk menghidupkan kembali sesuatu dalam otak saya,” kata dia.
Dilansir dari People, Ozzy menjelaskan kondisinya di acara radio SiriusXM-nya. “Saya berhasil mencapai tahun 2025. Saya tidak bisa berjalan, tetapi tahukah Anda apa yang saya pikirkan selama liburan? Terlepas dari semua keluhan saya, saya masih hidup. Saya mungkin mengeluh karena tidak bisa berjalan, tetapi saya melihat ke depan, dan ada orang-orang yang tidak melakukan setengah dari usaha saya dan tidak berhasil.”