6 Fakta Jokowi Diperiksa Polda Metro Perkara Ijazah Palsu di Solo, Rekan SMA Dicecar 95 Pertanyaan
Ferdinand Waskita Suryacahya July 23, 2025 09:30 PM

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak enam fakta Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menjalani pemeriksaan di Mapolresta Solo pada Rabu (23/7/2025).

Jokowi mendatangi Polresta Solo untuk diperiksa sebagai pelapor kasus tudingan ijazah palsu, Rabu (23/7/2025).

Tidak hanya Jokowi, ternyata rekan SMA mantan politikus PDI Perjuagan itu juga sempat diperiksa penyidik.

Rekan SMA Jokowi diperiksa pada Selasa (22/7/2025). Sedangkan Jokowi diperiksa pada Rabu (23/7/2025).

TribunJakarta.com mengutip TribunSolo.com merangkum enam fakta pemeriksaan Jokowi terkait perkara ijazah palsu:

1. Bawa Dokumen Penting

Presiden  ke-7  RI Joko Widodo (Jokowi) membawa sejumlah dokumen penting seperti ijazah asli miliknya saat memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo, Rabu (23/7/2025) siang.

Hal tersebut diungkap oleh salah satu kuasa hukum Jokowi yang ikut mendampinginya menemui penyidik, Firmanto Laksana.

Firmanto menerangkan bahwa kliennya membawa serta ijazah asli dari seluruh jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA hingga S1.

“Hari ini Bapak hadir untuk memenuhi jadwal pemeriksaan yang dijadwalkan oleh penyidik. Beliau datang bersama kami selaku kuasa hukum, membawa sejumlah dokumen penting. Di antaranya ijazah asli dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi,” terang Firmanto.

Lebih lanjut Firmanto mengungkapkan bahwa dokumen-dokumen yang dibawa serta Jokowi akan diserahkan kepada penyidik diteliti dan diverifikasi sesuai kebutuhan proses hukum. 

Ia juga menjelaskan bahwa kliennya tak masalah apabila penyidik akan menyita dokumen-dokumen yang dibawa Jokowi apabila diperlukan untuk penyidikan lebih lanjut.

2. Diperiksa di Ruangan Khusus

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) diperiksa oleh penyidik dari Polda Metro Jaya di ruang Lounge yang berada di lantai 2 Mapolresta Solo, Rabu (23/7/2025) siang.

Saat diperiksa oleh salah satu penyidik, Jokowi ditemani oleh Ketua Tim Kuasa Hukumnya yakni Yakub Hasibuan.

Dari video yang diperoleh Tribunsolo.com, suasana pemeriksaan yang dijalani Jokowi nampak santai.

Bahkan terlihat Jokowi maupun Yakub Hasibuan sempat terlihat berbincang ringan dengan penyidikan.

Jokowi dan Yakub Hasibuan duduk berdampingan di hadapan penyidik tersebut.

Sementara itu, selain Jokowi dalam video yang diterima oleh TribunSolo.com juga terlihat sejumlah aparatur sipil negara (ASN) dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo yang ikut diperiksa oleh penyidik di ruangan yang sama.

Setidaknya ada sembilan orang yang mengenakan seragam ASN yang juga diperiksa oleh penyidik berbarengan dengan Jokowi di ruangan tersebut.

3. Ijazah Disita

Ditemui usai pemeriksaan, Jokowi mengatakan bahwa setidaknya ada dua dokumen berupa ijazah yang disita oleh penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dua dokumen tersebut merupakan ijazah asli Jokowi saat lulus dari SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Ya juga sudah dilakukan tadi, penyitaan ijazah asli S1 dan SMA oleh penyidik," terang Jokowi.

Di momen yang sama, Jokowi mengaku bahwa dirinya diperiksa bersama dengan sejumlah saksi lain yang juga dipanggil oleh penyidik.

Setidaknya ada 10 saksi yang disebut Jokowi diperiksa bersama-sama dengan dirinya pada hari ini.

"Iya tadi juga bersama-sama dengan saksi-saksi yang juga diperiksa, ada 10 plus saya berarti 11," pungkasnya.

4. Nama Kasmudjo Ditanyakan Penyidik

Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi mendapat pertanyaan terkait jabatan Kasmudjo maupun siapa nama dosen pembimbing skripsi dirinya ketika duduk di bangku kuliah.

"Yang kedua mengenai pak Insinyur Kasmudjo saya sampaikan bahwa beliau adalah dosen pembimbing saya dan memang dosen pembimbing saya. Tapi untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan pak Kasmudjo tapi Prof Dr Ir Ahmad Sumitro. Ini untuk lebih memperjelas saja," kata dia.

Sebelumnya, nama Ir. Kasmudjo muncul dalam perbincangan publik karena disebut-sebut sebagai dosen yang bisa menguatkan keabsahan ijazah Jokowi.

Kasmudjo bahkan ikut digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman terkait ijazah Jokowi.

Gugatan ini diajukan oleh seorang bernama Ir Komardin, yang disebut sebagai advokat atau pengamat sosial, dan telah terdaftar pada 5 Mei 2025 dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn.

Ir. Kasmudjo sempat mengungkapkan bahwa saat Jokowi kuliah di Fakultas Kehutanan UGM antara tahun 1980 hingga 1985, dirinya masih menjabat sebagai asisten dosen.

Ia mendampingi beberapa dosen senior dan belum diperbolehkan mengajar secara mandiri.

5. Dicecar Soal Dian Sandi

Jokowi ditanya soal Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, dalam pemeriksaan tersebut.

Dikonfirmasi mengenai apa saja pertanyaan yang disodorkan oleh penyidik.

Jokowi menyebut ada beberapa pertanyaan termasuk keterkaitan dirinya dengan salah satu kader PSI Dian Sandi yang mengunggah potret ijazah S1 miliknya di media sosial.

"Yang baru tadi mengenai Dian Sandi apakah kenal, kapan pernah bertemu, apakah saya yang meminta untuk memposting ijazah saya. Semuanya saya jawab bahwa saya bertemu di rumah saat Dian Sandi bersilaturahmi dan meminta maaf karena telah memposting ijazah S1 saya," urainya.

"Dan yang kedua, saya juga tidak memerintahkan untuk memposting ijazah itu di media sosial. Saya jawab apa adanya," tambah Jokowi.

Dian Sandi Utama adalah seorang politikus dan aktivis Indonesia yang merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Sosoknya menjadi sorotan setelah mengunggah foto digital ijazah Jokowi dari UGM di media sosial, sebagai respons terhadap polemik ijazah palsu yang menyelimuti Presiden ke‑7 RI.

6. Rekan SMA Diperiksa

Ternyata, Penyidik dari Polda Metro Jaya juga memeriksa teman-teman Jokowi semasa SMA. 

Soal pemeriksaan ini dibenarkan  Sigit Hariyanto, teman SMA Jokowi.  Dia bahkan membeberkan soal pertanyaan dari penyidik. 

Sigit mengaku dapat surat panggilan bersama dua teman lainnya.  Undangan tersebut dari Polda Metro Jaya. 

"Jadi kami berempat semua adalah teman sekolah SMA (Jokowi) pada saat itu sampai lulus," ungkap Sigit.

"Jadi kemarin itu kami bertiga sudah melaksanakan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan) jadi statusnya adalah penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya," kata dia. 

Dia mengungkap, ada 95 pertanyaan yang dilontarkan penyidik. 

"Jadi isinya pertanyaan ini semuanya berjumlah 95 yang pada intinya pertanyaan-pertanyaan itu seputar pada saat itu kami semua adalah siswa sekolah SMA 6 atau SMPP, sama itu," kata dia. 

"Jadi pertanyaan itu apakah saudara mengenal tentang Pak Jokowi, kami tentunya menjawabnya sangat mengenal karena Pak Jokowi adalah teman kami dan lulus bersama-sama beliau. Itu sebagai intinya, kemudian yang lain-lain itu mengenai keberadaan tentang SMA 6. Ya kami karena kami hanya siswa, ya kami hanya sekolah, belajar, menimba ilmu dan sampai selesai atau lulus bersama," kata Sigit. (TribunSolo)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.