Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan pentingnya pelestarian budaya sebagai tanggung jawab bersama berbagai pihak termasuk masyarakat umum hingga komunitas.
Dukungan pemerintah lewat program Dana, menurutnya akan terus diarahkan agar lebih inklusif, akuntabel, dan berdampak langsung bagi ekosistem budaya.
"Kita ingin dana ini benar-benar memfasilitasi produk dari ekspresi budaya tersebut. Transparansi dan akuntabilitas penting, dan kami berkomitmen agar penerimanya lebih luas serta tepat sasaran," kata Menbud dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Saat melakukan pertemuan dengan Yayasan Indramayu Creaticity Network (ICN), Fadli menyinggung Indrayu memiliki kekayaan budaya yang patut dilestarikan.
"Indramayu memiliki kantong-kantong budaya yang sangat kaya. Saya pernah berkunjung ke beberapa daerah di wilayah tersebut dan melihat langsung ragam ekspresi budaya, seperti pameran seni rupa dan tarian tradisional," ujarnya pula.
Yayasan ICN, yang diinisiasi oleh generasi muda Indramayu, memaparkan program yang telah dijalankan, salah satunya adalah pelestarian Tari Topeng Dermayon Indramayu yang terancam punah karena minim pewaris.
Dengan dukungan Dana Indonesiana kategori Dukungan Institusional tahun 2023, mereka berhasil menjalankan beberapa program dalam pelestarian seni tradisi, penguatan kapasitas sumber daya manusia, inovasi tata kelola seni di Indramayu, serta menyusun rencana strategis pelestarian budaya selama tiga tahun.
Berangkat dari komunitas yang dibentuk pada 2021 yang lalu, ICN bertransformasi menjadi lembaga/badan hukum yayasan pada tahun 2023. ICN menjadi ruang kreasi bagi para pemuda penggerak (local champion) pada sektor sosial-budaya, ekonomi, dan lingkungan di Kabupaten Indramayu yang bergerak secara kolektif, dengan pendekatan melalui kolaborasi, membangun ruang-ruang pembelajaran/pendidikan secara inklusif, dan memberikan masukan perencanaan serta pengembangan kota berbasis kreativitas dan kearifan lokal kepada pemerintah daerah.
Ketua Indramayu Creaticity Network (ICN) Hilmi Hilmansyah, mengatakan, pihaknya tengah merintis terbentuknya Pusat Studi Budaya Purwadaksina di Indramayu sebagai bentuk eskalasi wilayah dan penguatan infrastruktur pengetahuan budaya lokal yang berfokus pada kajian budaya, termasuk pengelolaan ruang budaya, seperti rencana living museum di kawasan Sungai Cimanuk yang kaya akan manuskrip yang berpotensi untuk didigitalisasi dan diarsipkan.
Ia berharap ke depan, arsip-arsip budaya, termasuk dokumentasi audiovisual tari dan wawancara dengan maestro bisa diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan agar generasi muda terdorong mengenali dan melestarikan budayanya.
Kementerian Kebudayaan membuka ruang kolaborasi lebih lanjut untuk mendukung inisiatif- inisiatif yang bertujuan memperkuat kebudayaan daerah, khususnya melalui pendekatan partisipatif dan berbasis komunitas.