Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal provinsi itu.
"Kita siapkan dana Rp10 miliar untuk mendukung pekerja migran. Dana ini akan dikelola oleh Bank Bengkulu dan digunakan untuk pelatihan bahasa serta keterampilan sesuai kebutuhan negara tujuan. Target kita, dalam satu tahun ada 1.000 putra-putri terbaik Bengkulu bisa bekerja di luar negeri," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Selasa.
Dengan dukungan tersebut, katanya, putra-putri Bengkulu yang berminat bekerja di luar negeri benar-benar memiliki kemampuan komunikasi bahasa yang baik, dan keterampilan. Sehingga, pendapatan yang mereka dapatkan sebagai pekerja migran akan lebih baik dibandingkan dengan pekerja yang mengandalkan fisik bukan keterampilan.
"Kita kerja sama dengan Kemnaker, Bank Bengkulu, Diknas, Poltekkes dan banyak lagi. Target kita calon pekerja migran diambil dari setiap kabupaten dan kota," ujarnya.
Anak-anak muda, lanjutnya, bukan hanya bekerja di luar negeri, tapi juga dengan keterampilan. Mereka di luar negeri mendapatkan pengalaman dan semangat baru, sehingga pulang ke Bengkulu pengalaman dan pendapatan akan lebih bagus.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar PMI Expo 2025 pada akhir Juli 2025. Kegiatan tersebut sebagai upaya memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi dan peluang kerja ke luar negeri.
Kegiatan tersebut melibatkan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang beroperasi di Bengkulu, serta Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang telah memiliki kontrak pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.
Gubernur Helmi menyampaikan program itu merupakan bagian dari misi besar Pemprov Bengkulu di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Mian, dalam memastikan masyarakat, khususnya calon pekerja migran, mendapatkan informasi yang akurat, pelatihan yang berkualitas, serta perlindungan yang maksimal.
Program tersebut juga sejalan dengan program yang digiatkan Pemprov Bengkulu, yakni Bantu Rakyat, yang mendorong seluruh perangkat daerah melakukan intervensi nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.
“Bidang ketenagakerjaan menjadi perhatian serius pemprov. Kita ingin membentuk iklim sosial, ekonomi, dan budaya yang mendukung produktivitas tenaga kerja agar mereka bisa hidup lebih layak dan berkualitas,” ujar Helmi.