Jakarta (ANTARA) - Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-500 Jakarta pada tahun 2027 merupakan momentum menata ulang arah pembangunan kota secara fisik dan aset tak berwujud.
"Momentum Jakarta 500 tahun adalah kesempatan emas untuk menata ulang arah pembangunan kota, tidak hanya secara fisik tetapi juga dalam pengelolaan aset tak berwujud seperti kekayaan intelektual," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania di Jakarta, Sabtu.
Atika pada "Festival Kekayaan Intelektual (FKI) 2025' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, mengatakan kekayaan intelektual atau "intellectual property" (IP) merupakan bagian dari identitas dan daya saing kota moderen.
FKI 2025 yang diadakan sejak Jumat (1/8) merupakan konferensi yang membahas potensi dan tantangan pengembangan kekayaan intelektual di Jakarta.
Atika mengatakan FKI menjadi forum penting untuk menyinergikan kebijakan perencanaan kota dengan aspirasi para kreator sehingga visi Jakarta sebagai kota global yang kreatif dan berkelanjutan dapat terwujud.
FKI 2025 dirancang sebagai ruang kolaborasi untuk merumuskan arah baru ekosistem IP Jakarta, sekaligus memperkuat posisi kota ini sebagai pusat IP menjelang perayaan usia ke-500 pada tahun 2027.
Ketua Umum Komite Ekonomi Kreatif Jakarta, Robby Wahyudi menyampaikan Jakarta adalah kota dengan energi kreatif yang luar biasa.
Namun energi tersebut perlu ekosistem yang mampu mengelolanya menjadi nilai ekonomi yang berkelanjutan.
Karena itu, melalui FKI 2025 dibangun kesadaran kolektif bahwa kekayaan intelektual bukan sekadar perlindungan hukum, tapi fondasi pertumbuhan ekonomi kreatif kota.
"Harapannya, festival ini bukan hanya jadi ajang diskusi, tapi juga pemicu kolaborasi antar-kreator, industri dan pemerintah untuk menempatkan Jakarta di peta IP global," katanya.