Lubuk Sikaping (ANTARA) - Dua kejorongan (dusun) di Nagari (Desa) Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat terisolasi akibat jembatan penghubung daerah itu terputus total.

Salah seorang warga Nagari Cubadak Barat Sumarno (53), Minggu, mengatakan jembatan penghubung di atas Sungai Batang Pasaman yang merupakan satu-satunya akses transportasi terputus pada Jumat (1/8) kemarin.

"Akses jembatan terputus. Dua kejorongan atau kampung yaitu Kejorongan Batang Kundur sekitar 80 kepala keluarga dan Kejorongan Sinuangon 70 kepala keluarga saat ini terisolasi," terang Sumarno.

Jembatan berbahan kayu balok dan lantai papan itu, kata Sumarno, membentang sepanjang 15 meter menyeberangi sungai jadi urat nadi masyarakat setempat.

"Kami sebagai masyarakat belum mengetahui penyebab kerusakan tersebut. Namun sekarang kami sangat kesulitan akses transportasi dan sumber bahan-bahan makanan pokok," tambahnya.

Saat ini, kata dia, warga maupun anak sekolah terpaksa mengarungi Sungai Batang Pasaman untuk bisa melewati jalur tersebut penuh ancaman nyawa.

"Air sungai yang curam dan dalam jadi ancaman nyawa bagi masyarakat yang terpaksa melewatinya dengan berenang. Kondisi ini sangat mengancam nyawa setiap warga yang melintas," katanya.

Saat ini, kata dia, harga bahan pokok makanan mulai naik 150 persen dari biasanya.

"Sedangkan untuk upah transportasi ojek saja dari biasanya Rp100.000 sekarang sudah menjadi Rp250.000 per orang. Apalagi harga bahan pokok lainnya juga sudah melonjak drastis," katanya.

Ia berharap kepada pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat agar kondisi ini tidak berlarut yang berdampak pada keberlangsungan hajat hidup ratusan kepala keluarga masyarakat setempat.

Sementara Wali Nagari (Kepala Desa) Cubadak Barat Kesria Novi mengatakan sudah turun ke lokasi kejadian untuk mengambil langkah cepat berupa penanganan sementara jembatan darurat.

Kesria Novi juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemkab Pasaman agar segera turut serta melakukan penanganan.