5 Fakta Mural One Piece Jelang HUT RI di Sragen Terpaksa Dihapus, Ini Pengakuan si Pembuatnya
Satrio Sarwo Trengginas August 04, 2025 04:30 PM

TRIBUNJAKARTA.COM - Viral sebuah mural bajak laut dari serial manga One Piece di jalanan beraspal terpaksa dihapus atas permintaan aparat setempat. 

Insiden itu terjadi di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Pemerintah saat ini sedang sensitif dengan hal-hal berbau One Piece. 

Pasalnya, tak sedikit yang mengartikan mural ataupun pemasangan bendera bergambar One Piece itu sebagai bentuk protes terhadap kondisi negeri yang makin memprihatinkan. 

Lantas, seperti apa kejadian pembuatan mural bajak laut dari serial manga tersebut di Sragen?

Berikut fakta-faktanya.

1. Digambar jelang HUT ke-80 RI

Ketua Karang Taruna setempat, Supriyanto mengatakan mural tersebut baru digambar para pemuda pada Sabtu (2/8/2025) malam.

Mural tersebut dibuat setelah warga melaksanakan kerja bakti untuk menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia. 

Mural One Piece tersebut digambar dengan ukuran yang cukup besar.

2. Tak ada niat tertentu

Supriyanto mengatakan bahwa tak ada niat tertentu dalam pembuatan mural tersebut.

Pembuatan mural itu hanya sebagai bentuk ekspresi para pemuda yang suka terhadap film One Piece.

"Setelah itu, teman-teman menggambar, ya sudah menggambar itu, tidak ada niat apa-apa, karena mereka suka nonton film itu, itu ekspresi dalam rangka memeriahkan HUT ke-80," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/8/2025).

3. Didatangi aparat saat tidur

Lanjutnya, pada Minggu (3/8/2025), saat Supriyanto sedang tidur, ia didatangi aparat dan meminta untuk menghapus gambar tersebut.

Supriyanto yang menghapus sendiri mural tersebut.

"Lalu saya tanya, memang ada masalah apa Pak, dari pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," jelasnya.

Lanjutnya, setelah itu, ia yang menutup kembali gambar tersebut dengan menggunakan cat putih sisa malam sebelumnya.  

4. Dipastikan sudah dihapus

Bayan Desa Jurangjero, Sugito membenarkan penghapusan mural One Piece tersebut.

"Sudah dihapus kemarin, ada dari Polres, Polsek, TNI, yang hapus karangtaruna, yang gambar sepertinya karangtaruna," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/7/2025).

"Iya benar ditutup lagi, ya intinya dipanggil terus dihapus," tambahnya.

Ia menyatakan tidak mengetahui siapa yang meminta untuk menghapus mural tersebut.

"Saya tidak tahu siapa yang menyuruh, saya datang kesana, sudah dihapus, hapusnya kemarin, hari Minggu, jam 13.30 WIB," jelasnya.

Ia menyebut tidak mengetahui secara pasti, kapan mural One Piece tersebut digambar.  

5. Solo izinkan pengibaran bendera One Piece

Wali Kota Solo Respati Ardi mengungkapkan tak perlu ada larangan terkait maraknya bendera one piece menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI asalkan bendera merah putih tetap yang utama ditampilkan.

“Nggak (melarang). Keren. Bagus. Yang penting Indonesia harus yang utama. Bendera lambang negara yang dilindungi undang-undang,” ungkapnya saat ditemui di SD Tamirul Islam, Senin (4/8/2025).

Menurutnya, tidak ada aturan baku mengenai pemasangan bendera dan simbol-simbol lain dalam menyemarakkan HUT RI.

“Mau masang one piece, Gatot Kaca, Ramayana. Kan nggak ada SOP tertulis kan itu kreasi aja. Tapi kalau kita wajib memasang bendera merah putih,” terangnya.

Sejumlah pihak menilai bahwa pemasangan bendera one piece merupakan bagian dari provokasi.

Namun, menurutnya, hal ini tinggal sudut pandang yang diambil.

“Mau one piece, mau tokoh Sudiroprajan, tokoh Gilingan, Semar keren bagus. Ya tinggal sudut pandangnya aja. One Piece, tokoh pewayangan, Ramayana, saya kira sama dengan cerita-ceritanya,” jelasnya.

Ia juga menilai tidak perlu ada penertiban-penertiban.

Berbagai simbol-simbol lain yang dipasang di antara lambang negara menurutnya sah-sah saja.

“Bagus-bagus aja yang penting Indonesia tetap dipasang. Mau one piece, gatot kaca boleh. Nggak (perlu ditertibkan),” ungkapnya.

TribunSolo

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.