Grid.ID- Belajar dari kasus Dahlia Poland dan Fandy Christian, begini cara menentukan visi misi pernikahan. Hal ini sebagai antisipasi agar pernikahan tak berujung pada perceraian.
Aktris Dahlia Poland dikabarkan menggugat cerai Fandy Christian, pada 28 Juli 2025 di Pengadian Agama Badung, Bali, setelah 10 tahun menikah. Banyak warganet yang kemudian berspekulasi bahwa alasan Dahlia menceraikan Fandy lantaran adanya pihak ketiga.
Namun, dalam keterangan terbarunya, Dahlia Poland membantah spekulasi tersebut. Dia mengatakan bahwa alasan perceraiannya itu karena sudah tidak ada kecocokan antara dia dengan Fandy.
“Jadi sebenarnya aku sama Fandy kenapa akhirnya aku menggugat cerai, itu nggak ada sangkut pautnya sama orang ketiga,” tegas Dahlia, dilansir dari Tribunseleb.
“Karena emang dirasa udah nggak ada kecocokan aja. Lebih ke situ,” tambahnya.
Perempuan 28 tahun itu kemudian mengatakan bahwa keputusannya untuk bercerai sudah menjadi jalan terbaik bagi rumah tangga mereka. Dia membeberkan bahwa permasalahan yang jadi pemicu perceraian itu sudah ada sejak awal pernikahan.
“Yang satu ini itu dari awal pernikahan udah ada," ujar Dahlia.
Dahlia mengaku dia dan Fandy tak bisa menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Pemain sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ini lalu menyinggung soal perbedaan visi dan misinya dengan Fandy Christian.
“Kayak dari visinya, intinya ya pola pikir yang berbeda aja sih. Sangat jauh berbeda untuk hal ini,” ungkap Dahlia Poland.
“Kayaknya emang yang terbaik udah (cerai) gitu,” tambahnya.
Sementara itu, menentukan visi dan misi pernikahan merupakan suatu hal penting yang dilakukan sebelum masuk ke jenjang rumah tangga. Hal itu dilakukan agar pasangan memiliki arah dan tujuan yang sama, serta terhindar dari penyesalan di masa depan.
Banyak pasangan menikah hanya karena tekanan sosial atau ekspektasi lingkungan sekitar, tanpa memikirkan nilai-nilai dan tujuan bersama dalam kehidupan berumah tangga. Akibatnya, pernikahan menjadi sekadar simbol status sosial, tanpa makna mendalam.
Pernikahan yang sehat dan langgeng membutuhkan kesepakatan visi dan misi yang jelas, sebagai panduan dalam membangun kehidupan bersama. Menikah semata karena cinta, tanpa perencanaan dan kerja sama yang matang, berpotensi menjadi masalah besar di kemudian hari.
Diperlukan komitmen kuat, arah hidup yang disepakati bersama, serta pemahaman tentang seperti apa masa depan yang ingin diwujudkan dalam rumah tangga. Apabila sejak awal pasangan telah memiliki visi dan misi yang jelas, pernikahan pun akan berjalan dengan lebih harmonis.
Pernikahan bukan hanya soal perasaan, tetapi juga tentang logika, tanggung jawab, dan perencanaan jangka panjang. Tanpa adanya arah dan tujuan yang konkret, hubungan suami istri rentan mengalami konflik, ketidakbahagiaan, bahkan perpisahan.
Untuk itu, sebelum memutuskan untuk masuk ke jenjang pernikahan, maka sebaiknya pasangan menentukan tujuan rumah tangga mereka terlebih dahulu. Berikut ini, ada 3 cara menentukan visi misi dalam menikah yang kuat, dilansir dari Kompas.com.
1. Menjadikan Agama Sebagai Landasan Pernikahan
Pernikahan yang tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas dapat diumpamakan seperti perahu tanpa kemudi. Menjadikan ajaran agama, khususnya Islam, sebagai dasar kehidupan rumah tangga dapat membantu menciptakan keluarga yang penuh ketenangan, kasih sayang, dan rahmat.
2. Memiliki Kedewasaan dan Kepribadian yang Stabil
Dua orang yang berasal dari latar belakang berbeda akan bersatu dalam pernikahan, sehingga dibutuhkan kedewasaan untuk saling memahami. Visi dan misi hanya bisa tercapai bila keduanya siap berdialog, saling mendengar, dan mampu menekan ego masing-masing.
3. Siap secara Psikologis, Fisik, dan Finansial
Menjalani pernikahan tentu tidak lepas dari berbagai ujian dan masalah, sehingga kesiapan mental sangat diperlukan. Selain itu, kesiapan secara fisik dan finansial juga penting agar tujuan rumah tangga bisa dicapai dengan lebih seimbang dan terarah.