Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesehatan mental ibu pasca-melahirkan atau Perinatal Mood and Anxiety Disorders (PMADs), termasuk baby blues, masih jarang mendapat perhatian serius dalam layanan publik.
Isu inilah yang diangkat Utin Richa Rinjani, mahasiswi Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, hingga berhasil meraih juara pertama dalam Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025.
“Kesehatan mental ibu masih dianggap tabu. Padahal, di balik ketangguhan seorang ibu ada sisi rentan yang bisa terserang PMADs. Setiap ibu layak disembuhkan, tidak hanya dipuji ketangguhannya,” ujar Richa dalam presentasi final nasional Essay Contest yang digelar di Bali, belum lama ini.
Dalam esainya, Richa tidak hanya menyoroti masalah tetapi juga menawarkan solusi berupa Motherhood Care Intervention (MCI).
Layanan ini dirancang terintegrasi dengan Posyandu dan Puskesmas, melibatkan tenaga psikiater dan psikolog.
Pendekatannya menggunakan konsep 5A (Ask, Assess, Advice, Assist, Arrange) yang meliputi identifikasi, penjadwalan, kunjungan rumah, pendampingan praktis, serta psikoedukasi.
Juara kedua diraih oleh Muhammad Faruq Azhar dari Politeknik Negeri Batam. Ia mengangkat isu overclaim produk skincare yang sempat ramai di masyarakat.
Faruq menawarkan solusi menyeluruh mulai dari pengawasan digital proaktif, edukasi literasi yang terstruktur, hingga program pemulihan korban yang lebih humanis.
Sementara Putri Malahayati, mahasiswi Universitas Sriwijaya, Palembang, berhasil meraih juara ketiga.
Putri menyoroti persoalan perundungan terhadap dokter residen dan menawarkan solusi lewat penerapan konsep AWARE (Altering Workplace Attitudes for Resident Education) di dunia pendidikan kedokteran.
Gagasannya bahkan sudah ia coba terapkan dalam Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang digelar Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).
Ragam Isu dari Gen Z
Selain tiga pemenang tersebut, berbagai isu menarik turut diangkat mahasiswa penerima Djarum Beasiswa Plus dalam kompetisi ini.
Mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan penggunaan tangan kiri dan kanan, kecurangan di dunia pendidikan, penyalahgunaan antibiotik, sampah digital, hingga fenomena brainrot akibat konsumsi berlebihan video pendek berisi konten receh.
Menurut Maman Suherman, penulis buku sekaligus juri Essay Contest, hal ini menunjukkan kualitas generasi muda.
“Gen Z bukan generasi penggerutu. Beswan Djarum membuktikan bahwa mereka kritis, terbuka, dan punya ide serta terobosan baru untuk mengatasi persoalan rumit di sekitarnya,” ujarnya.
Kompetisi ini diikuti oleh seluruh Beswan Djarum 2024/2025—mahasiswa dari berbagai daerah penerima Djarum Beasiswa Plus.
Dalam ajang ini, peserta ditantang mengidentifikasi masalah penting di lingkungan sekitar, menganalisis, serta menawarkan solusi nyata. Penilaian didasarkan pada ketajaman analisis, konstruksi penyelesaian, dan kekuatan argumentasi.
“Menulis bukan hanya keterampilan teknis. Melalui Essay Contest, para Beswan dilatih untuk mengasah welas asih, berpikir kritis, sekaligus berani menawarkan solusi. Ini adalah keterampilan kepemimpinan yang penting di tengah dunia penuh ketidakpastian, termasuk tantangan era AI saat ini,” jelas Felicia Hanitio, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Sebelum mengikuti Essay Contest, seluruh Beswan mendapatkan serangkaian pelatihan Leadership Development, mulai dari Gritty Leadership, penulisan esai (Argumentative Writing), hingga public speaking (Speak to Convince).
Selain itu, mereka juga dibekali program pengembangan diri lain seperti Character Building, Nation Building, Community Empowerment, dan International Exposure.
Proses Seleksi Ketat
Final nasional Essay Contest tahun ini diikuti 16 peserta hasil seleksi dari 534 Beswan Djarum yang tersebar di empat regional: Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Dewan juri terdiri dari Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M.Rur.Sc. (Guru Besar IPB University), Maman Suherman, serta Sri Wahyuni (Lead of Customer Engagement & Advisory di Wilmar Consultancy Services sekaligus Beswan Djarum 2007/2008).