SURYA.CO.ID, JEMBER - Cakupan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas di Kabupaten Jember telah mencapai 98,37 persen dari jumlah penduduk di daerah itu.
Hal tersebut berkat kerjasama Pemkab Jember bersama BPJS Kesehatan, dalam membangun kesehatan semesta bagi masyarakat.
Asisten 1 Pemkab Jember Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan, Adi Wijaya mengungkapkan, sebanyak 2,5 juta warga Bumi Pandalungan sudah terlindungi BPJS Kesehatan.
"Sampai dengan Juli 2025, peserta UHC Jember mencapai 2.573.123 orang atau 98,37 persen total penduduk Jember," kata Adi, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, pemda telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 366,8 miliar untuk BPJS Kesehatan, supaya semua warga bisa berobat gratis di semua faskes di Indonesia.
"Alokasikan anggaran tersebut menunjukkan komitmen serius Pemkab Jember dalam memberikan jaminan kesehatan menyeluruh untuk seluruh warga Jember," ucap Adi.
Adi menjelaskan, anggaran Pemkab Jember tersebut untuk menanggung Iuran BPJS Kesehatan bukan penerima upah (BPU), khususnya warga kurang mampu.
"Dari total peserta UHC, sebanyak 878.829 orang dibiayai langsung oleh Pemkab Jember melalui program BPU Pemda hingga Juli 2025," imbuhnya.
Sementara Kepala Cabang BPJS Kesehatan Jember Yessy Novita mengatakan kolaborasi ini sangat penting dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kehadiran pemda sangat penting untuk memberi kepastian, jaminan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Jember," kata Yessy.
Selain itu, Yessy mengaku akan menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk memastikan program UHC Prioritas di Jember berjalan optimal.
"Dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat, diharapkan komunikasi akan lebih efektif. Karena mereka lebih didengar saat berkomunikasi dengan masyarakat desa, dengan keluarganya," tuturnya.
Selama predikat UHC Prioritas ini berjalan, Yessy memastikan warga Kabupaten Jember bisa berobat gratis di semua fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
"Harapannya beberapa permasalahan sosial yang berkaitan dengan masalah kesehatan, bisa tertangani dengan baik," ulasnya. ****