Kunci Jawaban Pretest Modul Pedagogik Fikih Topik 1: Pendekatan Pembelajaran PBL dan PjBL, PPG 2025
Pravitri Retno W September 12, 2025 07:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban Modul Pedagogik topik 1: Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) ditujukan kepada bapak/ibu guru mapel Fikih peserta PPG Daljab 2025.

Kementerian Agama (Kemenag) menggelar program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) tahun 2025 yang diperuntukkan bagi guru agama, termasuk guru mata pelajaran Fikih.

PPG Kemenag yang kini memasuki batch 3 bertujuan untuk mempersiapkan guru menjadi profesional dan mendapatkan sertifikat pendidik, yang memungkinkan mereka menerima tunjangan profesi guru (TPG).

Saat menjalani PPG, bapak/ibu guru Fikih akan mengikuti Pembelajaran Mandiri menggunakan Learning Management System (LMS). 

Ada tiga modul yang wajib diselesaikan. Salah satunya Modul Pedagogik yang dapat dikerjakan di LMS mulai 14-23 September 2025.

Modul Pedagogik dalam PPG Daljab Batch 3 Kemenag mapel Fikih terdiri dari 8 topik. Topik 1 adalah Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).

Bagi bapak/ibu guru Fikih yang kesulitan mengerjakan soal pretest dalam Modul Pedagogik, dapat menggunakan artikel ini sebagai referensi.

Simak kunci jawaban pretest Modul Pedagogik mapel Fikih Topik 1: Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) pada PPG Kemenag 2025 batch 3:

Kunci Jawaban Pretest Modul Pedagogik Fikih Topik 1: Pendekatan Pembelajaran PBL dan PjBL

1. Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada penyelesaian masalah yang relevan dengan kehidupan nyata. Dalam pelajaran Fikih, model ini dapat digunakan untuk mengembangkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam melalui studi kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai agama,hukum, sosial, dan moral. Sebagai guru Fikih, Anda dapat menerapkan model PBL dalam mengajarkan topik "Makanan dan Minuman Halal " kepada siswa di kelas. 

Pertanyaan: Bagaimana penerapan PBL pada pelajaran Fikih tentang "Makanan dan Minuman Halal " dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan isu sosial? Pilih jawaban yang paling tepat berdasarkan penjelasan Anda.

A. Dengan menghafalkan hukum-hukum tentang makanan halal, siswa akan memahami dengan baik tanpa perlu mengaitkan masalah sosial dalam kehidupan nyata.
B. PBL hanya berfokus pada perbandingan makanan halal dan haram tanpa memperhatikan relevansi dalam kehidupan sehari-hari.
C. PBL mengarahkan siswa untuk berpikir tentang keuntungan pribadi dari mengonsumsi makanan halal, tanpa memperhatikan dampak sosial atau ekonomi bagi masyarakat.
D. PBL membantu siswa mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu sosial terkait makanan halal, seperti produk yang mengandung bahan haram atau membahayakan bagi tubuh manusia , serta solusi untuk mengatasinya.
E. PBL tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan masalah sosial terkait makanan dan minuman halal karena lebih menekankan pada pengajaran teori-teori hukum Fikih.

Kunci Jawaban: D. PBL membantu siswa mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu sosial terkait makanan halal, seperti produk yang mengandung bahan haram atau membahayakan bagi tubuh manusia , serta solusi untuk mengatasinya.

2. Problem-Based Learning (PBL) dan Project-Based Learning (PJBL) adalah dua model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa melalui pengalaman langsung dengan masalah nyata. Meskipun keduanya memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu pembelajaran berbasis masalah, terdapat perbedaan dalam implementasinya.

PBL lebih berfokus pada penyelesaian masalah melalui analisis dan diskusi, sedangkan PJBL melibatkan siswa dalam suatu proyek jangka panjang yang menghasilkan produk nyata. Dalam konteks pelajaran Fikih, PJBL dapat diterapkan dalam proyek pembuatan modul ajaran fikih Islam atau kegiatan sosial berbasis agama seperti gerakan zakat infak sedekah yang melibatkan masyarakat. Sementara PBL dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus fikih yang berkaitan dengan isu moral, ibadah, hukum, dan sosial.

Apa perbedaan utama antara PBL dan PJBL dalam penerapannya pada pembelajaran Fikih , dan bagaimana masing-masing model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap ajaran Islam?

A. PBL lebih menekankan pada pembuatan produk fisik, sedangkan PJBL lebih fokus pada diskusi dan analisis masalah tanpa menghasilkan produk nyata.
B. PJBL lebih cocok untuk pengajaran yang melibatkan diskusi kelompok tentang ajaran Islam, sedangkan PBL lebih banyak digunakan untuk kegiatan berbasis produk, seperti membuat modul ajaran Islam.
C. PBL lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan analisis mendalam dan diskusi, sementara PJBL melibatkan siswa dalam proyek yang menghasilkan produk nyata dan solusi atas masalah sosial atau agama.
D. PBL hanya efektif untuk topik-topik teoretis dalam Fikih , sedangkan PJBL lebih efektif untuk topik-topik praktis dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan Fikih.
E. PBL dan PJBL tidak memiliki perbedaan signifikan dan dapat diterapkan secara bergantian dalam semua topik Fikih tanpa mempengaruhi hasil belajar siswa.

Kunci Jawaban: C. PBL lebih menekankan pada penyelesaian masalah dengan analisis mendalam dan diskusi, sementara PJBL melibatkan siswa dalam proyek yang menghasilkan produk nyata dan solusi atas masalah sosial atau agama.

3. Project-Based Learning (PJBL) dapat diterapkan dalam pembelajaran Fikih dengan cara melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang terkait langsung dengan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh, siswa dapat diminta untuk membuat proyek sosial yang berbasis agama, seperti kegiatan bakti sosial yang mendukung prinsip-prinsip zakat, sedekah, dan kepedulian sosial.

 Selain itu, mereka juga dapat diminta untuk merancang kampanye kesadaran agama atau modul ajaran Islam yang bisa diimplementasikan di masyarakat. Bagaimana penerapan PJBL dalam pelajaran Fikih dapat meningkatkan motivasi siswa dan mengembangkan sikap kepemimpinan serta kerja sama dalam konteks ajaran Islam?

Pilih jawaban yang paling tepat berdasarkan penjelasan Anda.

A. PJBL tidak dapat meningkatkan motivasi siswa karena terlalu banyak mengandalkan teori dan tidak ada penerapan praktis dalam kehidupan sehari-hari. 
B. PJBL dapat meningkatkan motivasi siswa dengan melibatkan mereka dalam proyek nyata yang berhubungan dengan ajaran Islam, seperti kegiatan sosial berbasis agama yang mendorong siswa untuk berkolaborasi dan menunjukkan sikap kepemimpinan.
C. PJBL hanya efektif untuk mengajarkan aspek teknis dari ajaran Islam, tanpa memberikan ruang untuk pengembangan sikap sosial dan kepemimpinan
D. PJBL cenderung menurunkan motivasi siswa karena sifatnya yang terlalu berfokus pada teori ajaran Islam, dan tidak melibatkan pengalaman praktis dalam kehidupan sehari-hari.
E. PJBL lebih efektif untuk mengajarkan aspek-aspek agama yang bersifat individual dan tidak melibatkan kerja sama atau kepemimpinan dalam kelompok

Kunci Jawaban: B. PJBL dapat meningkatkan motivasi siswa dengan melibatkan mereka dalam proyek nyata yang berhubungan dengan ajaran Islam, seperti kegiatan sosial berbasis agama yang mendorong siswa untuk berkolaborasi dan menunjukkan sikap kepemimpinan.

4. Apa tujuan utama dari pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL)?

A. Memberikan informasi secara langsung kepada siswa
B. Membimbing siswa dalam mempelajari materi melalui ceramah.
C. Meningkatkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah siswa.
D. Menyelesaikan proyek dengan produk nyata sebagai hasil akhir.
E. Memastikan siswa memahami konsep secara hafalan.

Kunci Jawaban: C. Meningkatkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah siswa.

5. Mengapa masalah yang dihadirkan dalam PBL biasanya bersifat kompleks dan tidak terstruktur?

A. Untuk membingungkan siswa sehingga mereka bekerja lebih keras.
B. Agar siswa lebih tergantung pada guru dalam menyelesaikan masalah.
C. Untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
D. Karena masalah sederhana tidak memerlukan pembelajaran mendalam.
E. Untuk membatasi fokus pembelajaran hanya pada satu bidang ilmu.

Kunci Jawaban: C. Untuk mendorong siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

*) Disclaimer: 

  • Kunci jawaban pretest Modul Pedagogik Fikih Topik 1: Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG Daljab Kemenag Batch 3 tahun 2025 untuk mengerjakan di LMS.
  • Tribunnews.com tidak bertanggungjawab apabila ada perbedaan soal dan kunci jawaban pretest Modul Pedagogik Fikih Topik 1: Pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) dengan yang diterima.

(Sri Juliati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.