Grid.ID- Balita korban robohnya bangunan majelis taklim meninggal dunia. Sebelumnya, dia diketahui sempat dijenguk oleh Dedi Mulyadi.
Seorang balita berusia 2,5 tahun yang jadi korban bangunan ambruk di Ciomas Bogor dikabarkan meninggal dunia. Sebelumnya, korban yang berinisial RY ini sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Bogor.
Adapun, RY diketahui mengalami koma di rumah sakit. Saat dirawat, para korban insiden yang terjadi pada Minggu (7/9/2025) itu, sempat dijenguk oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dedi diketahui datang ke RSUD Kota Bogor, pada Senin (8/9/2025). Dia lalu mengatakan bahwa akan memastikan seluruh biaya korban ambruknya majelis taklim itu ditanggung oleh pemerintah.
"Alhamdulillah, penanganan berjalan dengan baik dan seluruh pasien ditangani dengan baik. Ada yang dirujuk ke rumah sakit di Jakarta karena kondisinya sangat akut, ada juga yang sudah pulang untuk rawat jalan," ucap Dedi, dilansir dari Kompas.com.
"Yang penting semua korban bisa sembuh dan seluruh biaya perawatan ditanggung Pemprov Jabar," katanya.
Sementara itu, setelah lama tak sadarkan diri, nyawa RY akhirnya tak bisa tertolong. Direktur RSUD Kota Bogor dr Ilham Chairidin mengatakan bahwa korban meninggal dunia, pada Kamis (11/9/2025).
“Meninggal dunia sekitar pukul 14.25 WIB tadi,” kata dr Ilham.
Pihak rumah sakit sebelumya diketahui telah melakukan tindakan operasi. Adapun, RYdikabarkan sempat mengalami pendarahan di bagian otaknya.
“Jadi dua hari lalu kondisinya memburuk di ICU. Terus kita operasi dengan harapan pendarahan yang di kepalanya itu bisa kita atasi,” ujarnya.
Dokter RSUD berusaha maksimal agar RY bisa kembali normal. Namun, pasca operasi kondisi RY terus memburuk dan alhasil tidak tertolong.
“Tapi kita sudah berusaha maksimal, ternyata akhirnya meninggal ya karena pendarahan di kepala,” ujarnya.
Korban kemudian segera dibawa oleh keluarganya dan dimakamkan. Adapun,saat kejadianRY diketahui diajak oleh ibu dan neneknya ke majelis taklim untuk menghadiri acara peringatan Maulid Nabi.
“Jadi ikutnya sama neneknya yang di Ciapus, sama ibunya juga, kalau saya tidak ikut. Jadi ikut acara Maulid-an sama neneknya sama ibunya di Ciapus,” kata Nenek RY, Titin.
Melansir dari TribunJabar.id, RY kemudian ikut terkena reruntuhan bangunan majelis taklim tersebut. Dia lalu diselamatkan oleh ibunya sendiri saat kejadian.
“Jadi ambruknya itu cepet. Posisi anak kan memang masih dipangku. Karena masih 2,5 tahun,” ujarnya.
Nenek dan ibunya RY diketahui juga ikut menjadi korban robohnya bangunan majelis taklim tersebut. Keduanya sempat dirawat di RSUD Kota Bogor dan RSUD Ciawi sebelum akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
“Ibunya juga luka, dibawa ke Rumah Sakit Ciawi, sekarang alhamdulillah sudah pulang. Neneknya juga luka dirawat di sini, alhamdulillah sudah pulang,” ujarnya.