Harhubnas 2025, PT Dharma Lautan Utama Ziarah ke Makam Menhub Pertama Tjokrosoejoso di TMP Surabaya
irwan sy September 17, 2025 07:33 PM

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Dharma Lautan Utama (DLU) berziarah ke makam Menteri Perhubungan RI pertama, RM Abikoesno Tjokrosoejoso, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/9/2025).

Perusahaan transportasi laut tersebut ingin mengenang jasa pendahulu dalam membangkitkan transportasi di Indonesia, sekaligus memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025.

"Ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kami sebagai salah satu insan perhubungan atas jasa-jasa beliau yang meletakkan dasar-dasar bagaimana cara membangun transportasi dengan baik yang benar," kata Direktur SDM dan Umum PT Dharma Lautan Utama (DLU) M Wahyudin.

RM Abikoesno Tjokrosoejoso (15 Juni 1897 – 11 November 1968) merupakan anggota Panitia Sembilan yang turut merancang pembukaan UUD 1945 (dikenal sebagai Piagam Jakarta).

Selain menjabat Menteri Perhubungan pertama dalam Kabinet Presidensial Soekarno (19 Agustus 1945 - 14 November 1945), dia juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.

Sebagai bangsa yang terdiri dari kepulauan, Tjokrosoejoso meletakkan pondasi pembangunan transportasi yang bertujuan menyatukan seluruh wilayah Indonesia.

"Bagaimana beliau mempunyai konsep untuk menyatukan wilayah kepulauan ini menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi, kalau kita mengenal istilah dari Pak Presiden Soekarno, Jas Merah. Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah," kata Wahyudin.

Berziarah ke makam Abikoesno Tjokrosoejoso menjadi satu di antara rangkaian kegiatan DLU dalam memperingati Hari Perhubungan Nasional.

Sebelumnya, DLU juga melakukan kampanye sosialisasi keselamatan kepada penumpang, bakti sosial, dan tasyakuran bersama anak yatim.

"Kami turut mengedukasi semua pelanggan tentang hal apa saja yang boleh dibawa maupun yang dilarang, serta perilaku tertib di atas kapal. Kemudian, juga kampanye keselamatan tentang bagaimana seluruh stakeholder itu bekerja sama ketika menghadapi keadaan darurat," jelasnya.

Melakukan simulasi kebakaran pada kapal terbakar, masing-masing bagian diminta untuk melakukan berbagai tindakan untuk mengantisipasi jatuhnya korban.

"Mulai dari operator, KSOP, Basarnas, kemudian TNI, Polri, semua bahu-membahu bagaimana menyelamatkan kapal sehingga tidak terjadi korban. Jadi, salah satu tujuannya adalah menghindari ego sektoral di wilayah perhubungan ini. Bagaimana semua komponen bersama-sama menyelamatkan ketika terjadi kebakaran," tandas Wahyudin.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.