Keiko Melody Tak Menyangka Putri Little Sun Jadi Tim Pertama yang Lolos Round 2 di DBL Surabaya 2025
Samsul Arifin September 19, 2025 03:32 AM

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - “Kita gak nyangka kalau bakal lolos Round 2,” ungkap Keiko Melody tak menyangka. Ia adalah salah satu punggawa Little Sun.

SMA Little Sun berhasil amankan tempat di round 2 setelah berhasil mengalahkan tim putri dari SMAN 8 Surabaya di laga pembuka Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North digelar di DBL Arena Surabaya. 

Laga tersebut berlangsung pada Rabu, 17 September 2025. 

Kemenangan Little Sun dipimpin kapten Guenevere Sharlynne. Ia menyumbangkan tujuh poin penting disusul Keiko yang menambah tiga poin dan tiga steal.

“Aku bangga sama tim ini. Awalnya dulu masih gak bisa main sama sekali sekarang bisa menangin sampai Round 2. Aku hari ini kayaknya mainnya sedikit kurang puas sama diriku gara-gara poin cuma 3 poin sekali aja,” buka Keiko.

Keiko mengaku merasa kurang fokus saat bertanding. Ia menyebut masih bisa bermain lebih baik. Ia bertekad memperbaiki penampilannya ke depan.

“Pastinya sih mau latihan lebih keras terus apa ya keep my head in the game gitu biar gak terlalu dipikirin. Aku kan mentalnya agak lemah jadi kalau ada yang teriaknya keras-keras gitu aku merasa gak fokus,” ungkap Keiko.

Keiko menjadi salah satu pemain kunci untuk Little Sun. Ia menyumbangkan 3 poin untuk kemenangan timnya. 

Anak pertama dari tiga bersaudara ini bercerita tentang awalnya Ia sempat menekuni wushu. Namun rasa penasaran ingin mencoba hal baru membawanya ke basket.

“Aku tuh dulu umur delapan kelas tiga SD itu mulai main basket gara-gara iseng doang. Gara-gara aku dulu ikut wushu tapi kata orang tua jangan dulu jadi aku ganti ke basket. Lalu habis main basket aku kira tuh seru gitu kan jadi papaku masukin aku ke klub basket. Abis itu aku awalnya cuma main-main gitu doang kan dan aku mulai seriusin basket di akhir SMP sampai sekarang,” cerita Keiko.

Meski awalnya menekuni wushu, Keiko kini mantap memilih basket. Ia merasa basket membuatnya lebih mudah bekerja sama. Hal itu justru menjadi tantangan tersendiri baginya.

“Aku tuh orangnya agak individual, jadi aku mainnya susah buat kerja sama gitu kan. Tapi giliran main basket harus main dengan tim aku tuh merasa gak terlalu susah gitu. Jadi aku merasa seru bisa main sama tim gitu,” kelakarnya.

Selain basket, Keiko juga menekuni badminton. Ia bahkan baru saja meraih juara pertama. Gelar itu diraih pada Golden Racket di Marvel City.

“Aku main badminton. Baru kemarin menang satu lomba. Lomba Golden Racket di lapangan Marvel City,” tutur Keiko.

Meski hanya 152 centimeter, Keiko tetap percaya diri. Ia mengandalkan kecepatan sebagai kekuatan utamanya. Strategi ini sukses ia terapkan di lapangan.

“Aku kalau misalnya rebound gitu kan, aku pasti kalah. Tapi aku apa ya, aku tuh larinya bisa cepat, itu kekuatanku. Jadi tadi kan tim lawan kalau megang bola sering ke kanan gitu kan, kalau aku bisa lari cepat kan arahnya ke kiri mereka lebih susah ngontrol terus aku bisa tinggal steal bolanya,” tutup Keiko.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 digelar di 31 kota dan 22 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp. 

Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 juga menampilkan AZA 3X3 Competition 2025-2026. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025-2026 disiarkan live di channel YouTube DBL Play. Dua musim ini DBL didukung oleh produk anak muda, Kopi Good Day. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.