Kenapa Global Flotilla Kirim Bantuan Lewat Laut Meski Israel Tutup Akses?
GH News October 03, 2025 01:09 PM
Jakarta -

Angkatan Laut Israel mencegat sejumlah kapal bagian dari Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan ke Gaza dan menahan para aktivis di dalamnya, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.

Pihak berwenang Israel mengatakan para aktivis tersebut dipindahkan ke pelabuhan Israel, tempat proses deportasi mereka akan dimulai.

Para aktivis yang terlibat dalam pengiriman bantuan kemanusiaan itu mengatakan mereka berada di perairan internasional saat terjadi penangkapan.

GSF mengatakan beberapa kapal masih dicegat pada Kamis (02/09) pagi.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan telah mencegat semua kapal kecuali satu. Israel mengatakan satu kapal masih "berada di kejauhan", tapi akan dicegat jika mendekat.

Flotilla mapBBCComplete the translations here: https://tinyurl.com/wj6kfa77Fill-in the commissioning form https://bit.ly/ws_design_form with this title in English: Gaza flotilla tracker map - 1245 BST - 2025100104

Sebelumnya, pada pekan lalu, para aktivis melaporkan dugaan serangan terhadap armada tersebut.

"Kami mengalami salah satu serangan kimia, untungnya serangan itu luput dari kapal saat saya sedang bermanuver zig-zag ketika kami mendengar suara pesawat tak berawak," kata Youssef Samour, aktivis di salah satu kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"[Pesawat tak berawak] itu mendarat tepat di luar perahu dan mengenai wajah saya, menyebabkan iritasi selama 30 detik, tapi saya berhasil membersihkannya dengan air bersih dan baik-baik saja."

Kapal yang ia tumpangi, Yulara, adalah bagian dari GSF, armada yang terdiri dari sekitar 50 kapal dengan 300 aktivis.

GSF mengatakan sejumlah kapal melaporkan ledakan setelah benda tak dikenal dijatuhkan di dek mereka saat berada di laut selatan Pulau Kreta, Yunani.

Suara pesawat tanpa awak terdengar di atas kepala dan komunikasi terputus, kata GSF, menuduh Israel melakukan "eskalasi berbahaya".

Rekaman video belum diverifikasi yang diberikan kepada BBC oleh seorang peserta GSF tampaknya menunjukkan ledakan di salah satu kapal armada di laut

Rekaman video belum diverifikasi yang diberikan kepada BBC oleh seorang peserta GSF tampaknya menunjukkan ledakan di salah satu kapal armada di laut (Yasemin Acar)

Militer Israel belum memerikan pernyataan tentang serangan terhadap armada ini, tetapi pejabat Kementerian Luar Negeri Israel, Eden Bar Tal, bilang bahwa "Israel tidak akan mengizinkan kapal mana pun memasuki zona pertempuran aktif".

"Tujuan sebenarnya dari armada ini adalah provokasi dan melayani Hamas, tentu saja bukan upaya kemanusiaan," kata Bar Tal.

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintah Eropa, Italia dan Spanyol mengirim kapal angkatan laut untuk membantu armada bantuan internasional dalam perjalanan ke Gaza.

Baik pihak Italia maupun Spanyol menyatakan kapal-kapal mereka tidak akan berlayar mendekat hingga jarak kurang dari 278 km dari wilayah Israel/Gaza.

Apa itu Global Sumud Flotilla?

Dinamakan berdasarkan kata Arab berarti kegigihan atau ketahanan Global Sumud Flotilla (GSF) adalah koalisi kapal yang memuat pasokan bantuan kemanusiaan dan membawa aktivis dari puluhan negara.

GSF menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk "mematahkan pengepungan ilegal di Gaza melalui laut, membuka koridor kemanusiaan, dan mengakhiri genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina".

Kapal-kapal tersebut berlayar dari pelabuhan di Spanyol, Italia, Yunani, dan Tunisia setelah para ahli dari Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB mengonfirmasi bahwa terjadi kelaparan di Kota Gaza dan memperingatkan bahwa bencana itu dapat menyebar ke Gaza tengah dan selatan dalam beberapa pekan.

Peserta GSF di atas kapal Alma, salah satu dari sekitar 50 kapal di armada tersebutPeserta GSF di atas kapal Alma, salah satu dari sekitar 50 kapal di armada tersebut. (Yasemin Acar)

GSF adalah armada ke-38 yang berlayar menuju Gaza dengan tujuan mematahkan blokade maritim, yang telah berlangsung jauh sebelum perang di Gaza.

Ini merupakan upaya terbesar hingga saat ini dalam upaya yang dimulai pada2008.

Armada tersebut merupakan upaya gabungan dari Freedom Flotilla Coalition, the Gaza Free Movement, the Maghreb Sumud Flotilla, konvoi yang dipimpin rakyat dari negara-negara Afrika Utara dan Sumud Nusantara, yang diorganisir oleh Malaysia dan sembilan negara lainnya.

Apa saja upaya sebelumnya untuk mencapai Gaza?

Pada 2008, setidaknya satu kapal berhasil mencapai Gaza tetapi sejak itu semua misi armada serupa tidak berhasil.

Pada 2010, pasukan komando Israel mendarat di kapal Mavi Marmara milik Turki, salah satu dari enam kapal yang berjarak sekitar 130 km dari pantai Israel.

Pasukan komando tersebut melepaskan tembakan dengan peluru tajam mereka mengaku diserang terlebih dahulu dengan pentungan, pisau, dan senjata api yang menewaskan 10 aktivis Turki.

Ide untuk misi GSF ini lahir pada pertengahan Juli setelah tiga kapal yang tergabung dalam Freedom Flotilla Coalition Conscience, Madleen dan Handala telah mencoba berlayar ke Gaza antara Mei dan Juli tahun ini.

Berbagai kapal dalam armada berlayar dari Barcelona pada 31 Agustus silamNur Photo via Getty ImagesBerbagai kapal dalam armada berlayar dari Barcelona pada 31 Agustus silam.

Kapal pertama, Conscience, diduga diserang oleh pesawat tak berawak pada Mei di lepas pantai Malta.

Pemerintah Malta mengonfirmasi bahwa kebakaran di atas kapal telah "dipadamkan semalam".

Madleen berlayar pada Juni dengan membawa 12 orang di dalamnya, termasuk Greta Thunberg, dan menjadi sorotan internasional.

Saat itu, Kementerian Luar Negeri Israel menyebutnya sebagai "kapal pesiar swafoto" yang membawa "kurang dari satu truk penuh bantuan".

  • Angkatan Laut Israel cegat kapal Global Sumud Flotilla ke Gaza, Greta Thunberg ditahan
  • Trump dan Netanyahu menyepakati rencana perdamaian di Gaza Apa sikap Indonesia?
  • Presiden Trump ajukan rencana perdamaian di Gaza Apa saja butir-butir lengkapnya?

Kapal pesiar itu dicegat pada dini hari oleh pasukan Israel, sekitar 185 km di sebelah barat Gaza, dan dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel. Thunberg dan yang lainnya kemudian dideportasi.

Pada Juli, kapal lain, Handala, berangkat dengan 21 orang di dalamnya, tetapi pasukan Israel mencegat dan menaiki kapal tersebut sekitar 75 km dari Gaza.

Mereka yang berada di kapal mengeluh bahwa mereka berada di perairan internasional pada saat itu, tetapi Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan angkatan laut negara itu menghentikan kapal tersebut "dari memasuki zona maritim pantai Gaza secara ilegal" dan melanggar blokade di sana.

Flotilla nears Gaza mapBBCComplete the translations here: https://tinyurl.com/33uxnr74Fill-in the commissioning form https://bit.ly/ws_design_form with this title in English: Gaza flotilla tracker - map - 2025100103

Serangan pada Rabu (01/10) bukanlah yang pertama terhadap armada saat ini, menurut GSF, yang mengatakan bahwa kapal mereka juga diserang saat berada di pelabuhan di Tunisia.

Tindakan pencegahan ekstra kini diberlakukan menyusul serangan minggu ini terhadap armada.

Abdel Rahman Ghazal, peserta asal Kuwait di atas kapal Spectre, mengatakan kepada BBC dia hanya berjarak setengah meter dari sebuah perangkat yang dijatuhkan oleh pesawat tak berawak meledak pada Rabu lalu.

"Kami terkena tiga bom. Bom ketiga jatuh di tepi atas kapal lalu jatuh ke laut. Saya berada di koridor antara tempat bom menghantam tepi dan air. Ada gas yang sangat bau. Baunya sangat menyesakkan dan saya hampir tidak bisa bernapas selama beberapa menit."

  • Prancis mengakui negara Palestina Apakah pengakuan dari banyak negara berpengaruh bagi Palestina?
  • https://www.bbc.com/indonesia/articles/c0m44emejrko
  • UK, Kanada, Australia secara resmi mengakui negara Palestina Apa reaksi Netanyahu?

Ia mengatakan ia bereaksi cepat dan secara naluriah menyiramkan air laut ke zat yang dijatuhkan.

Ghazal dan rekan-rekan relawannya kini mengikuti protokol keselamatan yang lebih ketat di atas kapal.

Mereka tidak lagi tidur di area terbuka dan selalu membawa rompi pelampung saat beristirahat.

Kelompok itu mengadakan konferensi pers pada Kamis (02/10), di mana mereka mengatakan mereka memiliki "informasi intelijen yang kredibel" tentang upaya Israel untuk menghentikan armada tersebut dalam 48 jam ke depan.

"Kami sedang menyelidiki sumber informasi ini - Israel telah mengatakan selama berminggu-minggu bahwa mereka akan melakukan segala yang mereka bisa untuk menghentikan misi ini," kata juru bicara GSF.

Dia menambahkan semua peserta telah diancam dengan tuntutan hukum berdasarkan undang-undang antiterorisme dan hukuman penjara yang panjang.

Siapa saja yang ada di dalam armada itu?

Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, terlihat di sini bersama Youssef Samour di atas kapal Yulara, sedang melakukan upaya kedua untuk mencapai GazaAktivis iklim Swedia Greta Thunberg, terlihat di sini bersama Youssef Samour di atas kapal Yulara, sedang melakukan upaya kedua untuk mencapai Gaza (Youssef Samour)

Dari politisi hingga selebritas, GSF dikelola oleh relawan dari puluhan negara.

Cucu Nelson Mandela, Mandla Mandela, aktris Amerika Susan Sarandon, aktris Prancis Adele Haenel bersama pejabat terpilih seperti Anggota Parlemen Eropa La France Insoumise Emma Fourreau dan mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau semuanya turut ambil bagian.

GSF mengatakan setiap kapal mewakili "sebuah komunitas dan penolakan untuk tetap diam dalam menghadapi genosida."

Thunberg juga ikut serta dalam armada kali ini. Dalam siaran langsung bersama Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, Thunberg menyebut serangan itu sebagai "taktik menakut-nakuti".

"Kami menyadari risiko serangan semacam ini, jadi itu bukan sesuatu yang akan menghentikan kami," ujarnya.

"Kami sangat, sangat bertekad untuk melanjutkan misi kami."

  • Angkatan Laut Israel cegat kapal Global Sumud Flotilla ke Gaza, Greta Thunberg ditahan
  • Israel lakukan genosida di Gaza, kata Komisi Penyelidik PBB
  • Apa artinya mengakui negara Palestina dan mengapa sejumlah negara melakukannya sekarang?
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.