Di Balik Semangat Pemain Spensa Ada Doa untuk Korban Ponpes Al Khoziny
Ndaru Wijayanto October 04, 2025 03:32 AM

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Banyak hal menarik terjadi dii balik laga SMPN 1 Surabaya melawan SMPN 21 Surabaya di Junior Exhibition Games 2025, Jumat, 3 Oktober 2025.

Pertama, itu adalah laga perdana Spensa -julukan SMPN 1 Surabaya setelah sempat hiatus tujuh tahun dari kompetisi yang digelar DBL Indonesia.

Comeback-nya Spensa itu terasa spesial karena di hari yang sama Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widayani merayakan ulang tahun. Eko turut hadir menemani anak didiknya menjalani comeback di DBL Arena. Bersama para orang tua para pemain. 

Ketiga, di laga itu para pemain Spensa menyelipkan pesan di sepatu mereka. Pesan itu bertuliskan “Pray for Ponpes Al Khoziny”. Anak-anak Spensa sengaja menampilkan tulisan itu di sepatu mereka sebagai bentuk respect atas kejadian ambruknya bangunan masjid di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 29 September 2025. Hingga Jumat atau hari keempat, puluhan santri diduga masih tertimbun di reruntuhan bangunan yang ambruk.

“Kami turut merasakan duka atas musibah itu, apalagi korban banyak yang seusia kami,” kata M. Zidane F.R Rahmatullah. Di laga itu, Zidane -sapaan akrabnya- menjadi pencetak poin terbanyak untuk Spensa (6 poin), sekaligus mengantarkan Spensa menang 19-10 atas Spendusa -sebutan SMPN 21 Surabaya.

Selain sebagai bentuk respect untuk korban, pesan itu juga bagian dari dukungan untuk tim penyelamatan ambruknya bangunan masjid di Ponpes Al Khoziny -yang menimbulkan banyak korban. Ternyata, salah satu orang tua pemain Spensa ada yang bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya.

Di Balik Semangat Pemain Spensa Ada Doa untuk Korban Ponpes Al Khoziny
Di Balik Semangat Pemain Spensa Ada Doa untuk Korban Ponpes Al Khoziny

Seperti yang banyak diberitakan media, meskipun lokasi kejadian itu ada di Kabupaten Sidoarjo, namun BPBD dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya turut terlibat dalam operasi penyelamatan. Bahkan mereka sempat berhasil melakukan penyelamatan dramatis pada dua santri yang terjepit di antara reruntuhan bangunan.

“Ada salah satu teman kita di Spensa yang orang tuanya bekerja di BPBD Surabaya. Dari dialah kami banyak mendapatkan informasi soal kejadian tersebut,” kata Zidan.

Ternyata anak Spensa yang orang tuanya bekerja di BPBD Surabaya itu kemarin juga tampil sebagai pemain. Dia adalah Valdiano Widyantoro Putra. Di laga itu, Valdiano, sempat menyumbangkan poin lewat tembakan three point.

Valdiano membenarkan ia banyak cerita soal kejadian di Sidoarjo itu pada teman-temannya. Dari sanalah, tim teman-temannya di tim basket putra Spensa kemudian berinisiatif menyampaikan pesan duka sekaligus dukungan untuk regu penyelamat lewat sepatu.

Pertandingan SMPN 1 Surabaya vs SMPN 21 Surabaya sebenarnya berjalan seru. Di paruh pertama, sebenarnya SMPN 21 sempat menahan permainan Spensa. Hanya saja, Spensa bermain lebih tenang. Sebaliknya, Spendusa seringkali melakukan foul yang berhasil dikonversi menjadi poin oleh Spensa. Spensa juga banyak meraih poin lewat turnovers.

Di temui usai laga, Kepala SMPN 1 Surabaya Eko Widayani mengaku bangga dengan penampilan anak asuhnya. Baik tim basket putri maupun tim basket putra. Sebelumnya tim basket putri Spensa juga berhasil menang 15-7 atas SMP Angelus Custos Surabaya.

“Anak-anak ternyata bisa bermain lepas. Mereka tidak demam panggung meskipun sekolah kami sudah cukup lama tidak tampil di DBL,” kata Eko.

Kembalinya Spensa ke panggung Junior Exhibition Games 2025, yang menjadi bagian dari Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North (DBL Surabaya), menurut Eko karena karena dukungan banyak pihak.

“Kami melihat anak-anak ini punya bakat di basket. Kemudian dengan dukungan para guru dan orang tua yang begitu intens mendampingi mereka berlatih basket, kami kemudian memutuskan tahun ini kembali mengikuti DBL,” jelasnya.

Eko berharap panggung sebesar DBL bisa memberikan pengalaman berharga buat anak didiknya. Terutama dalam hal membangun karakter mereka

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.