Kota Bandung (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menjaga ketat rumah pribadi Anggota DPR RI Atalia Praratya di Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, menyusul kehadiran massa yang melakukan aksi demonstrasi dari Aliansi Forum Santri Nusantara Bandung Raya.
Kapolsek Cidadap, Kompol Rudhi Gindriansyah mengungkapkan aksi demonstrasi ini diduga berkaitan dengan komentar Atalia Praratya terhadap pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
"Demo para santri ini kami coba lakukan pengamanan dari polsek dan gabungan dengan Polrestabes Bandung, bersama Dalmas, dan lainnya," kata Rudhi di Bandung, Selasa.
Rudhi mengatakan pihaknya turut menurunkan sejumlah personel untuk mengamankan aksi demonstrasi tersebut karena dikhawatirkan terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
“Kami berjaga dan berharap jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Adapun massa yang berjumlah puluhan orang itu tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka mengenakan peci dan sarung serta membawa berbagai spanduk bertuliskan kekecewaan terhadap pernyataan Atalia, seperti “Pecat Atalia”, “Peduli Keluarga Korban”, dan “Tegakkan Keadilan”.
Koordinator Aliansi Forum Santri Nusantara Bandung Raya, Riki Ramdan Fadilah menyebut aksi itu digelar menanggapi pernyataan Atalia terkait rencana pembangunan ulang Ponpes Al-Khoziny yang roboh hingga menelan korban jiwa.
“Atalia meminta agar pembangunan ulang menggunakan dana APBN dikaji dengan matang. Namun pernyataan itu menimbulkan kegaduhan di kalangan santri,” kata Riki.
Ia juga mendesak Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia untuk memecat Atalia dari keanggotaan DPR RI karena dinilai menimbulkan keresahan.
Selain itu, pihaknya meminta Atalia membuat klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada publik dan komunitas pesantren di Indonesia.
“Mendesak Pemerintah dan DPR untuk memastikan hak-hak korban tragedi Al-Khoziny, termasuk santunan keluarga korban serta bantuan medis dan psikososial bagi santri yang selamat,” ujar Riki.