Lebih dari dua tahun setelah tragedi yang menewaskan lima orang di kapal selam OceanGate Titan, tim penyelam masih menemukan hal tak terduga di dasar Samudra Atlantik. Kali ini, mereka menemukan kamera bawah laut milik Titan yang masih utuh, lengkap dengan kartu memori SanDisk yang bisa dibaca.
Penemuan ini diungkap oleh YouTuber sains dan astrofisikawan Scott Manley. Ia menyebut kamera tersebut adalah SubC Rayfin Mk2 Benthic, perangkat kelas industri berlapis titanium dan kaca safir sintetis yang dirancang tahan tekanan hingga 6.000 meter. Titan sendiri hancur akibat implosi di kedalaman sekitar 3.300 meter pada Juni 2023.
Meski lensa kamera pecah dan papan sirkuitnya rusak sebagian, casing dan SD card di dalamnya justru bertahan. Menurut laporan Tom's Hardware, kartu itu hampir pasti SanDisk Extreme Pro 512GB yang dijual sekitar USD 62 atau setara Rp 1 juta, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (21/10/2025).
[Gambas:Twitter]
Proses Pemulihan Data Rumit
Tim penyelidik menemukan kartu memori tersebut masih terenkripsi penuh, dengan dua partisi: satu untuk sistem kamera, satu lagi untuk data pengguna. Tantangan muncul karena beberapa komponen utama kamera, termasuk mikrokontroler, hancur akibat benturan.
Untuk membuka datanya, para ahli harus mengekstrak chip NVRAM yang menyimpan kunci enkripsi dan membuat salinan biner dari SD card. Mereka kemudian membangun papan pengganti agar fungsi elektronik kamera bisa ditiru.
Dengan bantuan SubC Imaging, Canadian Transportation Safety Board, dan NTSB Amerika Serikat, tim akhirnya berhasil mengakses isi kartu menggunakan peralatan dan perangkat lunak khusus pabrikan. Setelah dipastikan enkripsi hanya pada level sistem berkas, seluruh data bisa dibuka.
12 Foto dan 9 Video Diselamatkan
Hasilnya, ada 12 foto beresolusi tinggi dan 9 video UHD yang terselamatkan. Namun tak satu pun berasal dari penyelaman terakhir Titan.
Semua file berisi rekaman uji coba dan latihan, termasuk gambar seorang penyelam serta cuplikan di dalam bengkel ROV Marine Institute di Newfoundland, Kanada. Menurut Manley, kamera kemungkinan telah diatur untuk menghapus otomatis atau mentransfer rekaman ke penyimpanan eksternal, sehingga tidak ada data dari misi fatal yang tersimpan.
Pecahnya Titan disebabkan kegagalan struktur lambung dari serat karbon yang tak mampu menahan tekanan ekstrem--sekitar 380 kali tekanan di permukaan laut. Para ahli menduga keletihan material akibat penggunaan berulang memicu retakan mikro yang berujung pada kehancuran total hanya dalam sepersekian detik.
Penemuan kartu memori kecil ini menjadi simbol ketahanan teknologi di kondisi ekstrem--sepotong bukti yang selamat dari kedalaman maut, sekaligus pengingat betapa tipis batas antara ambisi eksplorasi dan bahaya yang mengintai di laut terdalam.