Banjir di Kaligawe Lumpuhkan Jalur Semarang Timur, Warga Terjebak Sejak Pagi
Glery Lazuardi October 22, 2025 02:35 PM

TRIBUNNEWS.COM - Banjir di Kaligawe sampai Terboyo melumpuhkan jalur Semarang Timur, Jawa Tengah pada Selasa (21/10/2025) sore.

Berdasarkan pemantauan, pengguna jalan yang setiap hari melintasi rute ini harus kembali berhadapan dengan genangan yang tak kunjung usai.

Sofie, warga Pudak Payung, salah satu di antaranya. Setiap pagi ia berangkat dari rumah menuju tempat kerjanya di Kawasan Industri Terboyo. Tapi pagi itu, rutinitasnya terhenti.

“Biasanya jam 7.30 sudah jalan, tapi tadi nunggu BRT setengah jam lebih, enggak datang-datang,” katanya sambil memandangi jalanan yang macet oleh antrean kendaraan, Rabu (22/10/2025).

Ia sempat berharap ojek daring datang lebih cepat, tapi pesanan itu terus dibatalkan satu per satu. 

“Nunggu ojol juga enggak bisa. Udah lama, tapi batal terus,” keluhnya.

Sofie mengaku kondisi itu bukan kali pertama terjadi. Sudah lima tahun ia bekerja di kawasan yang sama, dan setiap musim hujan cerita banjir selalu berulang. 

“Setiap tahun pasti banjir. Langganan. Pompa air kadang enggak nyala, jadi airnya numpuk terus,” ujarnya.

Akibatnya, banyak pekerja dari wilayah atas kota seperti dirinya terhambat berangkat kerja.

Sebagai pengguna jalan, Sofie hanya bisa berharap genangan yang sama tidak terus berulang setiap tahun. 

“Kalau bisa banjirnya cepat diatasi. Kasihan yang kerja di bawah, tiap hujan pasti terjebak,” ujarnya.

Dorong Motor

Tak jauh dari lokasi Sofie menunggu, Hadi, warga Wonokerto, Demak, juga bernasib serupa. 

Ia mendorong motornya perlahan di depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung. 

Mesin motornya mati dua kali saat melewati genangan di Sayung dan Kaligawe.

“Mogok kelebon air,” katanya singkat sembari mengatur nafasnya.

Hadi hendak menuju Pasar Burung Semarang (Jalan Dokter Cipto, Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur), untuk bekerja sebagai tukang bangunan.

“Dari Sayung udah tinggi airnya, kira-kira 40cm kalau di Sayung itu kan banjir rob, di sini juga banjir ternyata. Biasanya ya setengah jam sudah sampai pasar burung sana,” tambahnya.

Kondisi serupa tampak di sepanjang jalan Kaligawe hingga Terboyo. 

Banyak pengendara memilih menepi, menunggu air surut, atau sekadar memperbaiki motor yang mogok. 

Lalu lintas tersendat sejak pagi. Mobil dan truk melintasi perlahan di jalanan yang tergenang banjir itu. Terlebih lubang yang menganga bersembunyi dibalik genangan air.

Para pengendara motor memacu pelan-pelan motornya, terlihat beberapa pemotor "menangkringkan" kakinya sembari berjalan di pinggiran secara berhati-hati berharap agar motornya tak kemasukan air.

Tersendatnya arus lalu lintas ini membuat Ujang sopir truk yang mengirim logistik dari Tangerang ke industri Terboyo harus mengeluarkan tenaga lebih untuk memacu truknya.

“Kalau jalanan gini kan harus hati-hati. Banyak jalan berlubang juga cuman ga begitu keliatan karena tertutup air,” tuturnya.

“Biasanya lewat Kaligawe lancar, ini macet dari perbaikan jalan (depan pasar kubro, pembangunan proyek tol) ke Terboyo karena banjir,” ujarnya.

“Kalau kerugian sih ga ada, cuman rugi waktu saja karena kelamaan ngirim,” tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.