Siswa Sekolah Rakyat berkesempatan mendapatkan beasiswa kuliah dari pemerintah. Seperti apa skemanya?
Sebelumnya, Sekolah Rakyat adalah sekolah yang dibuka khusus untuk siswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Siswa akan mendapat fasilitas berupa asrama, bimbingan pengembangan karier, dan yang terbaru adalah beasiswa.
Beasiswa ini merupakan kolaborasi dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Fasilifas tersebut diluncurkan agar siswa dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah lulus.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu para siswa memetakan masa depan mereka.
"Dari 166 titik Sekolah Rakyat rintisan yang sudah berjalan saat ini, untuk jenjang SMA itu sekitar 6.700 siswa yang akan lulus nanti di tahun 2028. Sesuai arahan presiden, dalam rangka hilirisasi, para siswa diberi pilihan oleh ingin lanjut perguruan tinggi atau bekerja," kata Gus Ipul, panggilan akrabnya, dalam detikNews, dikutip Selasa, (4/11/2025).
Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan, asesmen minat dan bakat siswa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi DNA Talent dari Ary Ginanjar.
"Dari situ kelihatan anak-anak ini mau ke mana. Sembari menunggu hasil asesmen final, kita asumsikan saat ini 50% siswa Sekolah Rakyat ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, 50% lagi ingin bekerja," ungkapnya.
Gus Ipul memastikan kolaborasi ini akan segera dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU)
"Saat ini kan yang kelas 1 SMA itu, nanti lulus 2028. Siapa tahu alokasi KIP Kuliah nanti bisa didorong untuk di tahun 2028. Nah, ini yang kita perlukan MoU untuk hilirisasi Sekolah Rakyat," ujar Gus Ipul.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kemendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan dukungannya.
"Insyaallah Pak, dengan senang hati tentu, kalau terkait beasiswa, kami akan siapkan. Tadi sudah jelas secara kebutuhan dan juga tujuan universitas. Nanti mungkin bisa saja kami menyampaikan informasi ke adik-adik itu jurusannya apa saja," ujar Brian.
Tidak Ada Kendala Beasiswa
Brian memastikan tidak ada kendala dalam penyaluran beasiswa nantinya.
"Kalaupun nantinya tiap tahun ada pertambahan siswa nanti bisa kita ajukan tambahan. Tidak ada masalah. Karena kan ini prioritas, desil 1-desil 2. Kita memberikan KIP kuliah pun memang itu sasarannya," katanya.
Ia menambahkan, Kemdiktisaintek juga memiliki sistem serupa untuk memetakan potensi siswa.
"Sebenarnya juga kami juga ada teman-teman di universitas yang memiliki seperti punya Pak Ary Ginanjar, DNA Talent itu, tapi mungkin arahnya lebih ke arah program studi apa nih yang cocok untuk mempertajam," katanya.
Manfaat Lain yang Diterima Siswa Sekolah Rakyat
Selain beasiswa kuliah, siswa Sekolah Rakyat juga mendapat peluang lainnya berupa:
1. Beasiswa ke China
Siswa Sekolah Rakyat berkesempatan mengikuti beasiswa ke China. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir. Ia mengatakan, siswa Sekolah Rakyat berpeluang melanjutkan kuliah di Universitas Tianjin, China, melalui program beasiswa hasil kolaborasi Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Kadin Indonesia Komite Tiongkok, dan Universitas Tianjin.
"Nanti insyaallah bisa mengirimkan putra-putri terbaik dari Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, di mana tentunya Gus Ipul sekarang menjadi komandannya di lapangan," ujar Garibaldi Thohir dalam detikNews dikutip Selasa (4/11/2025).
2. Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Kerja
Selain beasiswa, pemerintah juga menyiapkan pendidikan vokasi dan pelatihan kerja yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Dalam penerapannya, pemerintah akan menggunakan talent mapping untuk mengetahui perkembangan siswa.
Hasil pemetaan itu akan menjadi dasar dalam memberikan arahan karier, seperti potensi menjadi aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, wirausahawan, atau atlet.
3. Bantuan Lowongan Kerja
Terakhir, pemerintah juga akan menggandeng BUMN hingga perusahaan swasta dalam menyediakan lapangan kerja yang sesuai bagi para alumni Sekolah Rakyat.
4. Pelatihan Bahasa
Di samping pendidikan vokasi dan pelatihan kerja, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bersama Kemensos juga akan menyediakan pelatihan bahasa bagi siswa yang ingin bekerja setelah lulus sekolah, baik di dalam maupun luar negeri. Pilihan bahasa yang rencananya akan diajarkan antara lain bahasa Inggris, Arab, Jepang, Korea, Mandarin, dan bahasa Jerman.
Pembekalan kemampuan dasar bahasa ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja global dan permintaan negara-negara mitra penempatan pekerja Indonesia.
Menyusul, bahasa Portugus juga diwacanakan masuk program pelatihan bahasa ini, mengingat peluang kerja sama RI dengan negara-negara kawasan Eropa Selatan dan arahan Presiden Prabowo Subianto tentang pengajaran bahasa ini beberapa waktu lalu.



            



