Cegah Medical Error, UMP Purwokerto Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Efektif Perawat di RSI
galih permadi November 18, 2025 10:30 AM

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Dosen dan Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan (S2) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melaksanakan In House Training 'Komunikasi Efektif SBAR dalam Timbang Terima dan Discharge Planning' dan praktik residensi mahasiswa selama satu bulan penuh, 2 Oktober – 6 November 2025, di Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto.

Dr. Yektiningtyastuti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, selaku dosen penanggungjawab kegiatan menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan penuh ini diawali dengan pengkajian masalah manajemen pelayanan keperawatan di RSI Purwokerto melalui penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi langsung.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan analisis data dan perumusan masalah, perencanaan kegiatan, implementasi dan evaluasi kegiatan.  

"Berdasarkan hasil pengkajian, masalah utama yang ditemukan dan disepakati oleh kedua pihak untuk segera diselesaikan adalah belum optimalnya pelaksanaan discharge planning (perencanaan pemulangan pasien) dan komunikasi efektif SBAR saat timbang terima (handover)," ungkapnya.

Oleh karena itu, Dr. Yektiningtyastuti, Dan 2 orang Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Aliffia Yulanda Prabawati, S.Kep, dan Melati Anggraini, S.Kep,  berkolaborasi dengan Bidang Keperawatan, Bidang Diklat, dan Bagian Kepegawaian RSI Purwokerto melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa in house training.

In house training mengambil tema 'Tingkatkan Manajemen Pelayanan Keperawatan di RSI Purwokerto melalui In House Training Penerapan Komunikasi Efektif SBAR dalam Timbang Terima dan Discharge Planning'.

Lebih lanjut, Dr. Yektiningtyastuti menjelaskan, metode komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) merupakan instrumen komunikasi terstruktur yang diakui secara internasional untuk meningkatkan keselamatan pasien.

Caranya, dengan memastikan informasi kondisi pasien disampaikan secara akurat dan komprehensif antar tenaga medis, terutama saat pergantian sif atau konsultasi.

WHO mencatat bahwa sebagian besar kesalahan dalam pelayanan kesehatan seringkali berakar dari komunikasi yang tidak efektif.

"Kegiatan ini berfokus pada penerapan komunikasi efektif metode SBAR untuk meningkatkan kualitas timbang terima (handover) dan discharge planning (perencanaan pulang pasien) di lingkungan rumah sakit," jelasnya.

Pengabdian Masyarakat

Pelatihan ini diselenggarakan selama satu hari penuh pada tanggal 27 Oktober 2025 (6 JPL), sebagai bagian dari pelaksanan Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat.

"Setelah pelaksanaan pelatihan, selanjutnya dilakukan pendampingan implementasi komunikasi SBAR selama kurang lebih 2 minggu (30 JPL) oleh mahasiswa S2 Keperawatan UMP," tuturnya.

Direktur RSI Purwokerto, dr. Amin Nurokhim, Sp.OG,  dalam sambutan pembukaan resmi IHT menyambut baik inisiatif kolaboratif ini.

"Kami mengapresiasi dukungan dari Dosen dan Mahasiswa S2 Keperawatan UMP. Peningkatan keterampilan komunikasi perawat melalui SBAR sejalan dengan komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit," ujarnya. 

Dr. Amin Nurokhim, Sp.OG berharap melalui kegiatan ini, standar manajemen pelayanan keperawatan di RSI Purwokerto dapat meningkat secara signifikan, memberikan dampak positif yang langsung terasa oleh pasien dan keluarga, serta memperkuat sinergi antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan.

Dr. Yektiningtyastuti, lebih lanjut menyampaikan, penerapan SBAR yang konsisten sangat krusial untuk meminimalisir risiko kesalahpahamanan medis dan menjamin kesinambungan asuhan keperawatan yang optimal.

"Melalui in house training ini, kami berharap perawat di RSI Purwokerto dapat mengimplementasikan metode komunikasi ini secara efektif dalam praktik sehari-hari, baik saat timbang terima maupun saat edukasi pasien menjelang pulang," ungkapnya.

Pada kesempatan terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, Assoc. Prof. Dr. Umi Solikhah memberikan apresais terlaksananya in house training.

"Saya selaku Pimpinan Fakultas mengapresiasi kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, berkat partisipasi aktif dari Dosen dan Mahasiswa S2 Keperawatan UMP, serta para perawat di RSI Purwokerto," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, pelatihan ini didasari oleh kebutuhan akan penerapan evidence-based practice (praktik berbasis bukti) dalam manajemen keperawatan.

Hal ini telah membuktikan bahwa komunikasi efektif SBAR terbukti dapat meminimalkan risiko terjadinya kesalahan medis, terutama saat melakukan timbang terima (handover) tentang program-program pengobatan dan perawatan pasien antar shift, serta pada saat edukasi pada proses pemulangan pasien. (*/ytn/chy)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.