Riset Ungkap Isi Perut Bulan, Mirip Inti Bumi?
kumparanSAINS November 24, 2025 02:20 PM
Para ilmuwan memperdebatkan apa sebenarnya yang ada di pusat Bulan selama bertahun-tahun. Apakah intinya padat seperti Bumi, atau justru cair sepenuhnya? Kini, jawabannya sudah terungkap.
Sebuah riset yang terbit di jurnal Nature menemukan inti terdalam Bulan adalah bola padat dengan densitas mirip besi. Temuan ini diharapkan bisa mengakhiri perdebatan panjang soal keadaan inti Bulan, sekaligus memberi gambaran lebih akurat tentang sejarah Bulan.
“Temuan kami menantang pemahaman sebelumnya tentang evolusi medan magnet Bulan, sekaligus mendukung skenario ‘global mantle overturn’ yang memberi wawasan penting soal timeline bombardemen besar di satu miliar tahun pertama Tata Surya,” tulis tim peneliti yang dipimpin Arthur Briaud, astronom dari French National Centre for Scientific Research, mengutip ScienceAlert.
Cara terbaik mengetahui isi perut planet atau bulan adalah lewat data seismik. Gelombang getaran dari gempa akan memantul dan merambat berbeda di setiap jenis material, sehingga ilmuwan bisa memetakan bagian dalam objek tersebut.
Untungnya, kita punya data seismik dari misi Apollo. Sayangnya, resolusinya terlalu rendah untuk memastikan apakah inti Bulan padat atau cair. Namun yang pasti, Bulan punya lapisan luar inti yang cair, tapi sifat inti paling dalamnya masih jadi misteri. Model inti padat dan model inti cair total sama-sama cocok dengan data Apollo.
Ilustrasi CG kawah di kutub selatan Bulan, di balik bayangan permanennya dipercaya ada es air tersembunyi. Foto: Dok. NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi CG kawah di kutub selatan Bulan, di balik bayangan permanennya dipercaya ada es air tersembunyi. Foto: Dok. NASA
Untuk mencari jawabannya, Briaud dan timnya mengumpulkan berbagai data dari misi luar angkasa serta eksperimen lunar laser-ranging. Mereka memadukan informasi soal deformasi Bulan akibat gravitasi Bumi, perubahan jaraknya, hingga densitas total Bulan.
Setelah itu, mereka membuat berbagai simulasi inti Bulan dengan tipe yang berbeda-beda untuk melihat model mana yang paling cocok dengan data nyata.
Ada beberapa temuan menarik dari penelitian ini. Pertama, model terbaik menunjukkan adanya perputaran bahan aktif jauh di dalam mantel Bulan. Material yang lebih padat turun ke pusat, sementara yang kurang padat bergerak naik. Mekanisme ini telah lama diduga menjelaskan keberadaan unsur-unsur tertentu di daerah vulkanik Bulan. Studi ini menambah bukti kuat bahwa proses tersebut memang terjadi.
Kedua, mereka menemukan bahwa inti Bulan ternyata sangat mirip dengan inti Bumi, terdiri dari lapisan luar cair dan inti dalam padat.
Menariknya, hasil ini selaras dengan temuan tahun 2011 oleh tim NASA Marshall yang dipimpin Renee Weber. Mereka juga menemukan adanya inti padat dengan radius sekitar 240 km dan densitas sekitar 8.000 kg/m³. Penelitian terbaru ini menegaskan kembali hasil tersebut, memberi dasar kuat bahwa inti Bulan memang berperilaku seperti inti Bumi.
Kita tahu bahwa tak lama setelah terbentuk, Bulan memiliki medan magnet kuat, yang kemudian melemah sekitar 3,2 miliar tahun lalu. Medan magnet terbentuk dari gerakan material cair di inti. Maka, memahami komposisi inti Bulan sangat penting untuk menjawab mengapa medan magnet itu akhirnya lenyap.
Dengan ambisi manusia kembali menjajaki Bulan dalam waktu dekat, mungkin kita tak perlu menunggu lama untuk mendapat verifikasi seismik langsung dari temuan ini.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.