Setiap orang tentu ingin memiliki tubuh ideal, sehingga informasi mengenai cara diet terbaik selalu banyak dicari. Salah satu pilihan yang sering dianggap ampuh adalah dengan rutin mengonsumsi makanan rendah lemak.
Pertanyaannya, benarkah produk rendah lemak selalu baik untuk kesehatan dan penurunan berat badan? Untuk memahami hal ini lebih jauh, mari simak mitos dan faktanya berikut ini.
Mitos dan Fakta Makanan Rendah Lemak
Berdasarkan informasi dari laman Apollo 24/7 dan BBC Good Food, berikut sejumlah mitos dan fakta yang selama ini beredar soal makanan rendah lemak:
1. Produk rendah lemak selalu rendah kalori
Produk rendah lemak memang mengandung lebih sedikit lemak, tetapi bukan berarti selalu rendah kalori. Saat lemak dihilangkan, produsen makanan biasanya menambahkan beberapa bahan untuk mempertahankan rasanya, seperti:
Gula
Garam
Pemanis buatan
Nah, tambahan bahan tersebut justru membuat jumlah kalorinya meningkat cukup tinggi. Jadi, meskipun berlabel rendah lemak, produk tersebut tidak otomatis rendah kalorinya.
2. Produk rendah lemak pasti lebih sehat
Tidak semua produk rendah lemak lebih sehat dibanding versi regulernya. Beberapa makanan olahan berlabel “low fat” justru mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan peradangan.
Karena itu, yang paling tepat bukan sekadar memilih makanan rendah lemak, tetapi memilih makanan yang memang secara alami rendah lemak atau mengandung lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan.
3. Makanan rendah lemak efektif menurunkan berat badan
Sebagaimana dijelaskan, makanan rendah lemak tidak selalu rendah kalori. Karena itu, mengonsumsinya juga tidak menjamin penurunan berat badan secara efektif.
Pasalnya, berat badan ideal tidak hanya ditentukan oleh jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi juga pola hidup secara keseluruhan. Beberapa faktor penting yang memengaruhi keberhasilan menurunkan berat badan antara lain:
Keseimbangan kalori (kalori masuk tidak boleh lebih banyak dari kalori yang keluar)
Aktivitas fisik dan olahraga
Pola makan secara keseluruhan, termasuk memperhatikan kualitas makanan
Kontrol porsi makanan, agar tidak terjadi kelebihan asupan
Cara Menambahkan Lemak Sehat ke Dalam Pola Makan Sehari-hari
Untuk hidup lebih sehat, Anda tidak perlu menghilangkan atau menghindari lemak dari makanan. Sebab, tubuh tetap membutuhkannya, asalkan jenis lemak yang dipilih adalah lemak baik.
Dikutip dari laman BBC Good Food, berikut beberapa cara mudah untuk memasukkan lemak sehat ke dalam menu harian:
Makan lebih banyak ikan, kacang, dan biji-bijian. Misalnya, pilih smoked salmon untuk sarapan dan konsumsi kacang tanpa garam sebagai camilan.
Buang bagian lemak yang terlihat pada daging sebelum dimasak.
Sertakan produk susu fermentasi seperti yogurt, kefir, atau keju dalam menu harian.
Periksa label kemasan sebelum membeli makanan olahan untuk memastikan tidak mengandung lemak trans atau tambahan gula berlebih.
Gunakan minyak nabati cold-pressed seperti minyak kenari atau minyak biji labu sebagai cocolan roti, campuran salad, atau tambahan pada masakan.
Kurangi makanan dengan teknik masak menggoreng. Sebagai gantinya, pilih metode mengukus, memanggang, atau merebus.
Baca Juga: 6 Tips Menjaga Pola Makan saat Puasa agar Tubuh Tetap Sehat dan Bugar