Doa saat Banjir, Mengikuti Teladan Rasulullah SAW dan Nabi Nuh
Whiesa Daniswara November 27, 2025 07:33 PM
Ringkasan Berita:
  • Doa saat banjir dibaca agar Allah SWT selalu memberi perlindungan dari bencana.
  • Rasulullah SAW mengajarkan doa ketika menghadapi banjir.
  • Di dalam Al-Qur'an terdapat doa Nabi Nuh ketika selamat dari banjir besar yang menghanyutkan segala sesuatu di wilayahnya.
  • Banjir merupakan musibah yang dapat terjadi karena ulah manusia.

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada manusia yang tahu kapan datangnya musibah, misalnya banjir.

Bencana ini terkadang dapat datang secara cepat sehingga manusia kesulitan mengevakuasi diri atau menyelamatkan barang berharga mereka.

Dalam Islam, setiap musibah yang datang bukan hanya sebagai ujian, melainkan juga peringatan atas perbuatan mereka.

Pada masa Rasulullah SAW, pernah terjadi kekeringan yang parah sehingga seseorang datang kepada beliau dan memintanya berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan hujan.

Hujan tersebut turun selama berhari-hari hingga menyebabkan banjir bandang.

Rasulullah SAW kemudian berdoa kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan di gunung dan lembah.

Dalam skripsi berjudul Hadis Air Hujan antara Rahmat dan Musibah (Kajian Pemahaman Hadis) karya Teddy Isna Pratama, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2023) disebutkan doa Rasulullah SAW.

Doa saat Banjir

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā, allāhumma ‘alal-ākāmi wadh-dhirābi wa buṭūnil-awdiyati wa manābitisy-syajar.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan ini di sekitar kami, jangan langsung menimpa kami. Ya Allah, turunkanlah di bukit-bukit, di gunung-gunung, di lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari)

Doa Nabi Nuh saat Menghadapi Banjir

رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ

Rabbi anzilnī munzalan mubārakan wa anta khairul munzilīn.

Artinya: “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku (turunkanlah aku) di tempat yang diberkahi, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi tempat.” (QS. Al-Mu’minun: 29)

Doa Ketika Mendapat Musibah

Dikutip dari laman Kementerian Agama Aceh, disebutkan doa saat menghadapi musibah.

اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْهَا

Allāhumma ajirnī fī muṣībatī wa akhlif lī khairan minhā

Artinya: “Ya Allah, berilah pahala atas musibahku ini dan gantilah untukku dengan yang lebih baik daripadanya.”

Doa Mohon Perlindungan dari Bencana

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami'ul 'alim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (HR Abu Daud)

Musibah Dalam Pandangan Islam

Menurut ajaran Islam, musibah dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu musibah atas kehendak Allah SWT, akibat ulah manusia, dan takdir.

Hal ini dijelaskan dalam skripsi berjudul Musibah dalam Al-Qur'an oleh Muhammad Abdul Ghaniy Morie, mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IQT) mahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta (2019).

1. Musibah Terjadi atas Kehendak Allah SWT

Allah SWT Maha Berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi kepada makhluk-Nya. 

Setiap musibah yang menimpa manusia terjadi atas kehendak-Nya, yang bukan hanya menjadi teguran namun juga ujian.

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghabun [64]: 11).

2. Musibah Terjadi karena Ulah Manusia

Meski Allah SWT adalah Yang Maha Berkehendak, tindakan manusia dalam kehidupannya juga dapat mendatangkan musibah dan bencana.

Allah SWT menciptakan manusia dengan kemampuan untuk berpikir sehingga mereka seharusnya dapat memikirkan akibat dari tindakannya.

Misalnya, membuang sampah sembarangan, menggunduli hutan, mengotori sungai, dan tindakan lain yang dapat menyebabkan banjir.

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum [30]: 41)

3. Musibah yang Terjadi Sesuai Takdir

Sebelum musibah terjadi, semua kehidupan telah tertulis di sisi Allah SWT di Lauhul Mahfuzh.

Musibah ini terjadi karena ketetapan Allah SWT sebelum menciptakan makhluk-Nya. 

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid [57]: 22)

(Yunita Rahmayanti)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.