TRIBUNJATENG.COM - Gempa yang terjadi di Kabupaten Simeulue, Aceh pada Kamis (27/11/2025) pukul 11.56 WIB dikategorikan sebagai gempa megathrust.
Hal itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Gempa yang terjadi siang itu berkekuatan M 6,3 dengan episenter satu kilometer arah selatan Simeulue dengan kedalaman 14 kilometer.
Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan, gempa megathrust tidak selalu menghasilkan guncangan besar dan memicu tsunami.
“Ini event megathrust. Gempa M 2,0 dan 3,0 bisa disebut gempa megathrust kalau pusatnya di bidang kontak antar lempeng. Itu gempa megathrust,” kata Daryono kepada Kompas.com, Kamis (27/11/2025).
Daryono mengungkapkan, gempa Simeulue masuk kategori megathrust karena lokasi episenter dan bentuk patahannya.
Menurutnya, gempa itu merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
Hal tersebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang mengguncang wilayah Simeulue itu.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tutur dia.
Hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas enam gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesarnya adalah M 4,8.
Tak hanya di Simeulue, Daryono menerangkan bahwa daerah lain juga merasakan getaran gempa.
Kekuatan guncangan yang dirasakan oleh tiap beberapa daerah juga beragam, mulai berat hingga ringan.
Berikut rinciannya: Skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah):
Simeulue.
Skala intensitas III-IV MMI: Aceh Selatan.
Skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu):
Banda Aceh Aceh Besar Aceh Tenggara Aceh Barat Daya Aceh Singkil.
Skala intensitas II-III MMI:
Kabanjahe Berastagi Tiganderket Pidie Lhokseumawe. Medan Silangit.
“Hingga saat ini terdapat laporan kerusakan ringan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut,” jelas Daryono.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” sambungnya. (*)
Sumber: kompas.com