Disorot Karena Sikap Tak Sopan di Lapangan, Bismo Raya Oktora Beri Klarifikasi dan Minta Maaf
Drajat Sugiri November 27, 2025 07:33 PM
Ringkasan Berita:
  • Bismo Raya Oktora menjadi sorotan publik setelah video sikapnya yang dianggap tidak sopan terhadap wasit di Indonesia International Challenge II 2025
  • Ia kemudian memberikan klarifikasi, mengakui kesalahannya, dan menyampaikan permintaan maaf sambil menegaskan telah menerima teguran keras dari pelatih serta PBSI.
  • Bismo berkomitmen memperbaiki sikap dan profesionalismenya ke depan, seraya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mengingatkan dan memberikan masukan.

TRIBUNNEWS.COM - Turnamen Indonesia International Challenge II 2025 yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, telah usai akhir pekan lalu.

Namun, gelaran ini ikut diwarnai cerita kurang menyenangkan terkait sikap salah satu pemain Pelatnas, Bismo Raya Oktora. 

Sebuah video viral yang memperlihatkan interaksinya dengan wasit saat laga 16 besar memicu kritik keras dari warganet.

Insiden terjadi ketika Bismo memainkan partai tunggak putra melawan pemain Sri Lanka, Rasindu Hendahewa. 

Dalam duel yang dimenanginya lewat pertarungan tiga gim 11-21, 21-16, 21-16 tersebut, beberapa momen dianggap menunjukkan sikap tidak pantas.

Pada poin pertama, Bismo memprotes keputusan wasit yang menilai bola masuk, hingga keluar ucapan kasar.

Rasindu memulai service dengan flip. Bismo melihat shuttlecock keluar dari lapangan, namun wasit menyatakan masuk.

Melihat keputusan wasit, Bismo merespon dengan nada cukup kaget dan mengarah ke kasar.

AKSI BISMO RAYA - Pemain tunggal putra Bismo Raya Oktora melakukan selebrasi dalam pertandingan yang ia mainkan. Bismo Raya, mendapat sorotan dan kritik dari netizen buntut aksi tak sopannya di dalam pertandingan Indonesia International Challenge II 2025. (Dok. PBSI)

Tak berhenti disitu. Di poin kedua, senar raketnya putus. Bismo berinisiatif untuk menggunting senar agar raketnya tak menjadi rusak.

Wasit memerintahkan untuk segera melanjutkan pertandingan. Namun Bismo mengabaikannya dan tetap menggunting raketnya.

Tak lama, saat bersiap menerima service, ia dipanggil wasit dan dia tetap mengabaikan dan meminta untuk langsung dikartu saja.

Tindakan serta ucapan yang ditunjukkan Bismo dalam rekaman itu dinilai kurang sopan oleh warganet, terlebih ia berstatus tunggal putra pratama pelatnas PBSI. 

Teguran dari pelatih disebut sudah terjadi usai pertandingan, tetapi video yang beredar membuat kasus ini semakin diperbincangkan.

Menanggapi kritik yang terus berkembang, Bismo akhirnya memberikan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. 

Atlet 19 tahun ini mengakui sepenuhnya bahwa sikapnya tidak mencerminkan nilai-nilai seorang atlet.

Bismo juga mengatakan telah menerima teguran keras dari pelatih dan PBSI, dan menjadikannya pembelajaran untuk memperbaiki diri.

"Teguran tersebut menjadi pengingat penting bagi saya untuk terus menjaga sikap, fokus, dan profesionalisme baik di dalam lapangan maupun luar lapangan," kata Bismo dalam video yang diunggah di akun Instagramnya.

Dalam pernyataannya, Bismo menegaskan bahwa emosi yang memuncak tidak bisa menjadi pembenaran.

Ia berkomitmen menjaga sikap, fokus, dan profesionalisme ke depannya—baik saat bertanding maupun di luar arena. 

"Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya dan berkomitmen untuk belajar dari pengalaman ini agar tidak terulang kembali," terangnya.

Pemain kelahiran Jakarta 30 Oktober 2006 ini pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan berharap kejadian ini menjadi titik balik untuk tampil lebih matang.

"Saya akan berusaha menjadi pribadi dan atlet yang lebih baik lagi ke depan," ujar Bismo.

Meski tersandung kontroversi, performa Bismo di turnamen ini tetap cukup apik dengan pencapaian semifinal sebelum dihentikan unggulan kelima asal Taiwan, Wang Yu-kai. 

Kini, perhatian publik tertuju pada upayanya bangkit dan menunjukkan kedewasaan lebih pada turnamen-turnamen berikutnya.

(Tio)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.