Korban Tewas Capai 15 Orang, Aceh Tengah Lumpuh Total 
Ansari Hasyim November 28, 2025 12:31 AM
Ringkasan Berita:
  • Data sementara yang berhasil dihimpun menunjukkan dampak bencana ini sangat masif. Tercatat sebanyak 15 jiwa meninggal dunia akibat bencana ini, dan sebanyak 3.213 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Aceh Tengah 

SERAMBINEWS.COM, ACEH TENGAH - Bencana banjir, dan longsor parah yang melanda Kabupaten Aceh Tengah dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan daerah tersebut lumpuh total.

Intensitas hujan tinggi yang memicu tanah longsor, banjir bandang, serta rusaknya infrastruktur vital telah mengisolasi wilayah Aceh Tengah.

Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, mengungkap, semua akses transportasi darat menuju daerah tetangga, termasuk Bireuen, Aceh Utara dan Nagan Raya dilaporkan terputus akibat longsor, banjir, serta terputusnya ruas jalan dan jembatan. 

Akibatnya, pasokan kebutuhan makanan pokok dan logistik lainnya tidak dapat masuk ke Takengon, menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan pangan.

Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, mengatakan, semua akses transportasi darat menuju daerah tersebut terputus total, Kamis (27/11/2025). 
Kadis Kominfo Aceh Tengah, Mustafa Kamal, mengatakan, semua akses transportasi darat menuju daerah tersebut terputus total, Kamis (27/11/2025).  (Serambinews.com/HO)

 

“Layanan dasar masyarakat juga ikut terdampak, dengan laporan pemadaman listrik total dan terputusnya jaringan komunikasi internet di seluruh wilayah, menambah kesulitan dalam upaya koordinasi dan penyaluran informasi,” kata Mustafa, Kamis (27/11/2025). 

Data sementara yang berhasil dihimpun menunjukkan dampak bencana ini sangat masif. Tercatat sebanyak 15 jiwa meninggal dunia akibat bencana ini, dan sebanyak 3.213 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Sementara itu, kata Mustafa, jumlah pasti rumah dan lahan pertanian yang rusak parah dan terdampak masih dalam proses pendataan oleh tim gabungan di lapangan, mengindikasikan bahwa kerugian material diprediksi akan sangat besar.

Mustafa juga menyebut, bahwa Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, telah merespons cepat dengan menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di seluruh wilayahnya. 

Salah satu kebijakan langsung yang dikeluarkan adalah meliburkan seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah. 

Langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan para siswa dan guru, serta memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk fokus penuh pada upaya evakuasi dan penanganan darurat.

"Saat ini, Aceh Tengah berada dalam kondisi darurat yang sangat kritis. Isolasi total telah memutus kami dari bantuan luar, sementara kebutuhan pangan dan medis di lokasi pengungsian terus meningkat. Kami sangat berharap dan memohon bantuan dari pemerintah provinsi, pusat, dan seluruh pihak untuk segera membuka akses dan mengirimkan bantuan secepat mungkin," ujarnya.

Pemerintah daerah kini tengah berupaya keras menggunakan segala sumber daya yang tersisa untuk membuka jalur-jalur utama yang terputus, terutama yang vital bagi distribusi logistik dan evakuasi. 

“Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga yang mengungsi, penyediaan makanan darurat, dan pemulihan minimal jaringan komunikasi untuk memudahkan koordinasi bantuan,” katanya.

Dengan lumpuhnya total akses dan terputusnya komunikasi, Aceh Tengah kini sangat membutuhkan uluran tangan dari luar, baik dalam bentuk alat berat untuk pembersihan longsor, bantuan logistik mendesak, hingga tim relawan medis dan SAR. 

Situasi ini menjadi ujian berat bagi ketahanan daerah tersebut dalam menghadapi bencana alam skala besar.(*)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.