TRIBUNNEWS.COM – Buku Antropologi siswa kelas 11 SMA halaman 121 membahas tentang situs prasejarah.
Dalam materi Antropologi kelas 11 halaman 121, siswa diminta untuk menganalisis situs prasejarah dengan membuat laporan kunjungan.
Buku pelajaran Antropologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka merupakan karangan Tri Joko Sri Haryono, dkk. terbitan Kemdikbudristek tahun 2024 edisi Revisi.
Berikut Tribunnews sajikan kunci jawaban buku Antropologi kelas 11 halaman 121 'Lembar Kegiatan Peserta Didik 3.4'.
1. Buat kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2. Lakukan kunjungan ke salah satu situs prasejarah sekitar sekolah atau daerahmu!
3. Bila memang tidak ada dan tidak memungkinkan dilakukan kunjungan, silakan lakukan pencarian informasi di internet untuk mencari salah satu situs yang ada di Indonesia!
4. Cari informasi (melalui informan atau keterangan di internet) yang terkait dengan situs tersebut seperti situs tentang apa, usia, kegunaan, berapa banyak kunjungan masyarakat serta perhatian pemerintah terhadap kelestarian situs!
5. Buat laporan untuk dipresentasikan di kelas.
1. Pendahuluan
Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi tugas pengamatan situs prasejarah. Karena tidak memungkinkan melakukan kunjungan langsung, kelompok kami melakukan pencarian informasi dari berbagai sumber internet mengenai Situs Gunung Padang, salah satu situs prasejarah terkenal di Indonesia. Laporan ini berisi informasi terkait jenis situs, usia, kegunaan, tingkat kunjungan masyarakat, dan perhatian pemerintah terhadap kelestariannya.
2. Identitas Situs Prasejarah
Situs Megalitikum Gunung Padang
Kampung Gunungpadang, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Situs Megalitik / Punden Berundak terbesar di Asia Tenggara.
3. Usia Situs
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Gunung Padang diperkirakan berusia antara 2.500 – 4.000 tahun SM, bahkan beberapa penelitian menyatakan ada lapisan yang jauh lebih tua hingga 10.000 tahun atau lebih.
Situs ini termasuk salah satu struktur prasejarah tertua di Indonesia.
4. Kegunaan Situs pada Masa Lalu
Hasil analisis arkeologi menunjukkan bahwa situs ini kemungkinan digunakan sebagai:
Tempat pemujaan atau ritual keagamaan.
Pusat kegiatan spiritual masyarakat prasejarah.
Tempat berkumpul atau upacara adat pada waktu tertentu.
Struktur punden berundak dan batu-batu megalit menjadi bukti bahwa Gunung Padang merupakan pusat kegiatan budaya pada masa itu.
5. Jumlah Kunjungan Masyarakat
Berdasarkan data pariwisata daerah:
Gunung Padang dikunjungi puluhan ribu wisatawan setiap tahun.
Pengunjung terdiri dari pelajar, peneliti, wisatawan domestik, hingga wisatawan mancanegara.
Kunjungan meningkat pada musim libur sekolah dan akhir pekan.
6. Perhatian Pemerintah Terhadap Kelestarian Situs
Pemerintah melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan perhatian berupa:
Penetapan Gunung Padang sebagai Cagar Budaya Nasional.
Konservasi dan pemugaran area punden berundak.
Pengaturan akses pengunjung untuk menghindari kerusakan struktur batu.
Pemasangan papan informasi sejarah dan penyediaan pemandu wisata lokal.
Program pelestarian dan penelitian arkeologi yang terus dilakukan hingga sekarang.
7. Kesimpulan
Situs Gunung Padang merupakan salah satu situs prasejarah penting di Indonesia yang menunjukkan perkembangan budaya megalitik masyarakat masa lalu. Meskipun tidak dilakukan kunjungan langsung, pencarian informasi melalui internet menunjukkan bahwa:
Situs ini berusia sangat tua dan memiliki nilai sejarah tinggi.
Berfungsi sebagai pusat ritual dan kegiatan spiritual.
Banyak dikunjungi masyarakat.
Mendapat perhatian besar dari pemerintah dalam upaya pelestarian.
8. Saran
Untuk menjaga kelestarian situs prasejarah, diperlukan:
Kesadaran pengunjung agar tidak merusak struktur batu.
Pemerintah menambah fasilitas edukasi sejarah.
Sekolah dapat mengadakan kunjungan langsung untuk menambah wawasan siswa.
Disclaimer:
(Oktavia WW)