Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama OceanX memulai ekspedisi laut dalam untuk menyelidiki rangkaian gunung laut di utara Sulawesi, salah satu wilayah paling terpencil dan sedikit diteliti di kawasan Indo-Pasifik.
Kepala BRIN Arif Satria melalui keterangan di Jakarta, Rabu, menegaskan pentingnya ekspedisi ini bagi kedaulatan ilmu pengetahuan kelautan Indonesia.
"Sebagai negara kepulauan dan pusat keanekaragaman hayati dunia, Indonesia harus memimpin sains kelautan di kawasan. Ekspedisi bersama OceanX bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memperkuat kemampuan bangsa dalam memetakan, memahami, dan mengelola laut dalam secara mandiri," katanya.
Ia menilai kekuatan riset maritim merupakan fondasi penting menuju transformasi blue economy Indonesia.
Co-CEO and Chief Scientist OceanX Vincent Pieribone, menyatakan ekspedisi ini membuka kesempatan besar dalam memahami wilayah laut dalam Indonesia.
"Gunung laut dapat membentuk arus, menjadi rumah bagi spesies langka, dan menjadi batu loncatan kehidupan di laut dalam. Dari ratusan gunung di perairan Indonesia, hanya sedikit yang telah dieksplorasi," ujarnya.
Ia berharap, kolaborasi riset ini mampu memberikan perspektif baru tentang bagaimana laut dalam Indonesia mendukung ekosistem laut global yang lebih luas.
Ekspedisi dimulai di Pelabuhan Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara dengan menggunakan Kapal riset R/V OceanXplorer yang direncanakan untuk beroperasi pada 2–22 Desember 2025.
Terdapat 17 periset Indonesia, dengan satu orang shiprider dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dan masing-masing satu petugas pengamanan udara dan laut dari Kementerian Pertahanan.
Pada tahap pertama, riset berfokus pada fitur geologi dan hidrotermal, termasuk pemetaan resolusi tinggi, survei visual, dan profil dasar laut untuk memahami struktur vulkanik serta formasi tektonik.
Pada tahap kedua, riset fokus meneliti keanekaragaman hayati dan dinamika ekologi gunung laut menggunakan ROV, kapal selam, analisis DNA lingkungan, serta instrumen oseanografi.
Selain eksplorasi ilmiah, misi ini juga memperkuat pembangunan kapasitas riset nasional.
Para peneliti muda BRIN serta mahasiswa dari berbagai universitas Indonesia akan mendapatkan pelatihan langsung mengenai pemetaan laut dalam, pengambilan sampel, genomik, hingga pemrosesan big data kelautan.
Dataset ilmiah yang dihasilkan, mulai dari batimetri, sampel biodiversitas, sekuens eDNA, hingga citra beranotasi AI akan menjadi dasar bagi perencanaan tata ruang laut, penilaian risiko geologi, serta penetapan garis dasar keanekaragaman hayati di Sulawesi Utara.







