SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memastikan pembangunan Jembatan Curah Maling dan Jembatan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, akan selesai 100 persen pada akhir tahun 2025.
Gubernur Khofifah meminta kontraktor mempercepat penyelesaian proyek rekonstruksi dua jembatan tersebut. Kedua jembatan itu, sebelumnya putus akibat banjir dan longsor yang melanda wilayah Lumajang.
“Kami sudah melihat pembangunan jembatan bailey yang kami pesan sudah jadi. Kemudian juga dilakukan pemasangan pondasi serta bronjongnya,” kata Khofifah, Sabtu (13/12/2025).
Dalam proses perbaikan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur melakukan peningkatan spesifikasi teknis. Salah satunya dengan menambah lebar jembatan, dari sebelumnya 3,5 meter, menjadi 4,2 meter.
Langkah ini dilakukan, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, terutama kendaraan roda empat yang melintas di kawasan tersebut.
Khofifah menegaskan, keberadaan jembatan ini sangat vital, karena menjadi penghubung antarwilayah dan menunjang aktivitas masyarakat lintas kecamatan.
“Mudah-mudahan pulihnya jembatan ini bisa kembali membangun konektivitas masyarakat di sektor ekonomi, jasa, barang dan pendidikan agar semakin lancar,” tuturnya.
Kepala Desa Kandangan, Jumanang, menyampaikan apresiasi atas percepatan pembangunan jembatan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.
“Saya menilai pembangunan jembatan ini dilaksanakan sangat cepat, karena memang menjadi kebutuhan utama aktivitas masyarakat di dua desa,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Jembatan Curah Maling dan Jembatan Curah Kebo putus pada Jumat (19/9/2025), akibat hujan lebat yang disertai banjir dan longsor.
Pemprov Jatim kemudian melakukan perbaikan darurat dengan membangun jembatan bailey berbahan baja pra-fabrikasi pada Rabu (5/11/2025), yang bersifat portabel dan dapat dibongkar pasang.