Kemendikdasmen: Pola Asuh Ala VOC Tak Lagi Efektif, Tapi Gentle Parenting Tak Segampang Nikita Willy
Acos Abdul Qodir December 13, 2025 07:38 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Rusprita Putri Utami, menegaskan pola pengasuhan keras ala masa lalu atau yang populer disebut sebagai pola asuh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie/Perusahaan Hindia Timur Belanda) tidak lagi relevan di era sekarang.

Rusprita menilai pola asuh VOC tidak bisa lagi diterapkan pada generasi saat ini.

“Sepertinya juga pola asuh ala ‘VOC’ itu tidak bisa lagi diimplementasikan saat ini. Mungkin dulu saya dibimbing oleh orang tua saya melalui pola asuh VOC, tapi sepertinya tidak akan efektif jika itu saya lakukan pada anak saya gitu,” kata Rusprita.

Pernyataan itu disampaikan Rusprita dalam Talkshow “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang digelar di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Gentle Parenting dan Tantangannya

Meski pola asuh keras sudah tidak relevan, Rusprita mengingatkan bahwa orang tua juga tidak bisa selalu sempurna dalam mengasuh anak.

Ia menyoroti tren gentle parenting yang kini identik dengan artis Nikita Willy.

Menurutnya, pola asuh tersebut bukan hal mudah dan belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang tua.

“Memang cukup berat ya, mungkin tidak mudah juga untuk 24 jam kali 7 hari seperti Nikita Willy gitu ya kalau kata ibu-ibu sekarang,” ujarnya.

Sudut Pandang Psikolog

Psikolog anak menekankan bahwa pola asuh keras ala VOC dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak. Menurut laporan TribunHealth, pola asuh yang salah bisa menghambat perkembangan, memengaruhi perilaku, bahkan berisiko menimbulkan masalah kepribadian di masa depan.

Hal senada disampaikan dalam laporan Kompas.com, yang menyebut pola asuh otoriter atau parenting VOC masih banyak diterapkan tanpa sadar oleh orang tua. Padahal, pengasuhan modern lebih menekankan empati dan komunikasi terbuka sebagai fondasi hubungan sehat antara orang tua dan anak.

Penelitian akademik juga menegaskan pola asuh VOC yang mengedepankan disiplin ketat dan kontrol otoriter dapat menghambat perkembangan optimal anak. Karena itu, edukasi kepada orang tua diperlukan agar mereka memahami dampak negatif pola asuh tersebut dan mampu menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.

Kunci Pola Asuh Sehat

Rusprita menekankan bahwa kunci dari pola pengasuhan yang sehat adalah kemauan orang tua dan guru untuk terus belajar serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Yang penting kita mau belajar terus-menerus. Istilah pembelajar sepanjang hayat itu benar adanya. Saya pun masih terus belajar tentang pola asuh karena kondisi anak dan tantangannya terus berkembang,” pungkasnya.
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.