Ranking FIFA Malaysia Terancam Turun Jika Gugatan Nepal Dikabulkan AFC, Timnas Indonesia Untung?
December 16, 2025 09:19 AM

TRIBUNNEWS.COM - Malaysia terancam rugi setelah Federasi Sepak Bola Nepal (ANFA) melancarkan gugatan ke FIFA untuk membatalkan kemenangan Harimau Malaya di Kualifikasi Piala Asia 2027.

ANFA melakukan gugatan tersebut setelah Malaysia menurunkan pemain yang tidak sah di laga perdana Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 25 Maret 2025 silam.

Di laga tersebut, salah satu pemain Harimau Malaya yang kini kena sanksi FIFA, Hector Hevel bermain dan mencetak gol.

Malaysia berhasil mengalahkan Nepal dengan skor 2-0 di Stadium Sultan Ibrahim lewat gol Hevel dan La'Vere Corbin-Ong.

SELEBRASI MALAYSIA - Pemain naturalisasi Malaysia, Joao Figueiredo (kiri) dan Endrick dos Santos (kanan) ketika merayakan kemenangan timnya pada laga menghadapi Palestina di Stadium Sultan Ibrahim, 8 September 2025. (Facebook FAM - 27/9/2025)
SELEBRASI MALAYSIA - Pemain naturalisasi Malaysia, Joao Figueiredo (kiri) dan Endrick dos Santos (kanan) ketika merayakan kemenangan timnya pada laga menghadapi Palestina di Stadium Sultan Ibrahim, 8 September 2025. (Facebook FAM - 27/9/2025) (Facebook.com/FAMalaysia)

Sebagai informasi, Hector Hevel merupakan satu dari tujuh pemain Malaysia yang dijatuhi sanksi larangan bermain satu tahun terkait kasus dokumen palsu oleh FIFA pada akhir September lalu. 

Sedangkan enam pemain lainnya adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.

"Asosiasi Sepak Bola Nepal telah mengajukan keluhan terhadap Malaysia, setelah Hevel, salah satu pencetak gol dalam kemenangan 2-0 Malaysia atas Nepal, dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh FIFA, yang berarti hasilnya dapat dibatalkan," tulis ANFA seperti dikutip dari News Straits Times.

Tentu saja gugatan dari ANFA tersebut bisa membuat Malaysia mendapat kerugian.

Berdasarkan aturan kompetisi, Malaysia bisa dinyatakan kalah 0-3 melawan Nepal.

Selain melawan Nepal, Malaysia juga menurunkan tujuh pemain naturalisasi yang tidak sah mereka saat mengalahkan Vietnam 4-0 pada 10 Juni 2025 silam.

Jika FIFA mengabulkan gugatan ANFA dan membatalkan kemenangan Malaysia atas Nepal dan Vietnam, tentu bakal menjadi petaka bagi Malaysia.

SELEBRASI MALAYSIA - Selebrasi pemain Malaysia saat melawan Vietnam pada matchday kedua Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil, Selasa (10/6/2026) malam WIB. Malaysia menang telak dengan skor 6-0.
SELEBRASI MALAYSIA - Selebrasi pemain Malaysia saat melawan Vietnam pada matchday kedua Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil, Selasa (10/6/2026) malam WIB. Malaysia menang telak dengan skor 6-0. (Instagram @famalaysia)

Baca juga: Ingin Bersaing dengan Timnas Indonesia dan Malaysia, Vietnam Mulai Gencar Naturalisasi Pemain

Pasalnya Malaysia saat ini berada di puncak klasemen dengan torehan sempurna 12 poin. Teranyar, Malaysia menang 5-1 atas Laos.

Jika tuntutan tersebut dikabulkan, mala Malaysia terancam turun ke peringkat kedua klasemen Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dan Vietnam berhak mengakuisisi urutan pertama.

Selain itu, poin ranking FIFA Malaysia berkat kemenangan di dua laga tersebut berpotensi di hapus.

Berdasarkan laporan dari Footy Rankings pada 25 Maret silam, kemenangan Malaysia atas Nepal membuat Harimau Malaya mendapatkan tambahan +8,56 poin di ranking FIFA.

Sedangkan kemenangan atas Vietnam membuat Malaysia mendapatkan +13,99 poin ranking FIFA.

Sebelumnya, The Star melaporkan, Malaysia berpeluang besar kehilangan banyak poin jika FIFA/AFC memberikan hukuman diskualifikasi. 

Jika seluruh pertandingan tersebut dibatalkan, ranking Malaysia diprediksi akan terjun bebas ke posisi 130-an.

Meski begitu saat ini nasib Malaysia tinggal bergantung pada keputusan FIFA atau AFC saja.

Timnas Indonesia Bisa Diuntungkan

KALAH - Selebrasi pesepak bola Timas Indonesia, Kevin Diks usai mencetak gol dari titik penalti saat melawan Arab Saudi pada laga pertama Grup B babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Timnas Indonesia takluk dari Arab Saudi dengan skor akhir 3-2. TRIBUNNEWS/PSSI/HO
KALAH - Selebrasi pesepak bola Timas Indonesia, Kevin Diks usai mencetak gol dari titik penalti saat melawan Arab Saudi pada laga pertama Grup B babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Timnas Indonesia takluk dari Arab Saudi dengan skor akhir 3-2. TRIBUNNEWS/PSSI/HO (PSSI/)

Jika hukuman Malaysia tersebut dikabulkan, tentu hal ini akan membuat Timnas Indonesia diuntungkan.

Jika ditotal, Malaysia akan kehilangan total 22,55 poin andaikan laga versus Nepal dan Vietnam di batalkan.

Itu belum ditambah perungan poin Malaysia jika dianggap kalah WO dari Nepal dan Vietnam.

Saat ini, Malaysia berada di peringkat 118 dunia dengan 1.161,53 poin.

Harimau Malaya mengungguli posisi Timnas Indonesia yang turun ke urutan 122 dengan 1.144,73 poin setelah dua hasil minor di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia lalu.

Artinya, kini Timnas Indonesia dan Malaysia hanya berjarak 16,8 poin saja di ranking FIFA.

Sehingga pembatalan laga Malaysia versus Nepal dan Vietnam berpeluang membuat posisi ranking FIFA Timnas Indonesia kembali di atas Malaysia lagi.

Hukuman FIFA untuk Malaysia

Berdasarkan rilis resmi FIFA soal pelanggaran pemalsuan dokumen 7 pemain naturalisasi, FIFA masih mutlak menghukum FAM dengan denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp 7,2 miliar.  

Sementara 7 pemain bermasalah didenda masing-masing sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp 41,5 juta dan dihukum larangan bermain selama 12 bulan. 

Saat ini, FAM sendiri telah mengajukan banding, mengklaim adanya kesalahan administrasi semata, namun FIFA menegaskan keyakinannya terhadap putusan tersebut. 

Dengan batas waktu kualifikasi yang berakhir pada 31 Maret 2026, Pengadailan Arbitrase Olahraga (CAS) dan AFC diperkirakan harus segera mengeluarkan putusan untuk menyelesaikan kemelut yang mengancam kredibilitas sepak bola Malaysia ini.

Ranking FIFA Negara ASEAN Terbaru Hari Ini

Per Rabu (15/10/2025) pukul 06.00 WIB

96. Thailand: 1.235,37 poin (naik 5 peringkat)

111. Vietnam: 1.183,62 poin (naik 3 peringkat)

118. Malaysia: 1.161,53 poin (naik 5 peringkat)

122. Timnas Indonesia: 1.144,73  poin (turun 3 peringkat)

140. Filipina: 1.081,44 poin (naik 3 peringkat)

155. Singapura: 1.030,49 poin (naik 3 peringkat)

163. Myanmar: 990,75 poin (turun 3 peringkat)

179. Kamboja: 910,21 poin (naik 1 peringkat)

185. Brunei Darussalam: 881,74 poin (turun 2 peringkat) 

188. Laos: 877,05 poin (turun 3 peringkat) 

197. Timor Leste: 840,27 poin (turun 3 peringkat)

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.