TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah lebih dari satu bulan bertahan hidup di laut, Carles Rompas akhirnya ditemukan selamat di perairan Jayapura.
Om Saling sapaan Carles Rompas ditemukan oleh nelayan Senin, 15 Desember 2025, sekitar pukul 16.15 WIT.
Selama 1 bulan 2 minggu 1 hari, Om Saling bertahan di tengah ganasnya laut.
Dirinya hanyut ke laut lepas di wilayah samudera pasifik selatan, 100 Mil dari daratan Jayapura.
Baca juga: Sosok Carles Rompas, Nelayan Rumpon yang Hanyut di Laut Samudera Pasifik Selama 45 Hari
Namun kebahagiaan keluarga Carles Rompas belum sepenuhnya utuh.
Di balik rasa syukur yang mendalam, keluarga kini menghadapi persoalan baru.
Bagaimana memulangkan sang ayah kembali ke kampung halaman di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Alexsander Rompas, anak dari Carles Rompas (66) atau yang akrab disapa Om Saling, mengungkapkan harapan besar kepada pemerintah agar dapat membantu proses pemulangan ayahnya dari Jayapura, Papua.
“Kami sangat bersyukur papa ditemukan selamat. Tapi kondisi ekonomi keluarga sangat terbatas. Kami mohon bantuan pemerintah untuk pemulangan papa kembali ke rumah,” ujar Alexsander dengan suara lirih, Selasa (16/12/2025).
Carles Rompas diketahui hanyut di laut sejak 7 November 2025 saat menjaga rakit di perairan Tuminting, Manado.
Ia dinyatakan hilang selama 1 bulan 2 minggu 1 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh nelayan di perairan Jayapura pada 15 Desember 2025.
Namanya Carles Rompas (66), akrab disapa Om Saling.
Ia adalah nelayan sederhana asal Kampung Kauhise, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Sehari-hari, hidupnya lekat dengan laut tempat ia mencari nafkah sekaligus menggantungkan harapan bagi keluarganya.
Pada 7 November 2025, Om Saling menjalani rutinitasnya menjaga rakit asal Manado di perairan Tuminting.
Namun cuaca buruk dan badai laut tiba-tiba datang.
Dalam hitungan menit, ia terlepas bersama rakit dan hanyut ke laut lepas tanpa kendali.
Sejak saat itu, kabarnya tak terdengar lagi.
Hari-hari berlalu, usaha pencarian tak kunjung membuahkan hasil.
Di tengah keterbatasan ekonomi, keluarga hanya bisa berharap dan berdoa.
Kabar simpang siur sempat menyebut Om Saling telah meninggal dunia.
Namun bagi keluarganya, terutama anak-anaknya, keyakinan tak pernah pudar.
Mereka percaya Om Saling masih hidup.
Selama 1 bulan 2 minggu 1 hari, Om Saling bertahan di tengah ganasnya laut.
Dirinya hanyut ke laut lepas di wilayah samudera pasifik selatan, 100 Mil dari daratan Jayapura.
Tanpa bekal makanan, ia mengandalkan air hujan sebagai satu-satunya sumber minum.
Untuk bertahan hidup, sesekali ia memakan ikan mentah yang berhasil didapat di laut.
Rakit sederhana yang ukurannya kira-kira hanya 3x4 meter menjadi satu-satunya tempat berpijak, sekaligus saksi perjuangannya melawan lapar, lelah, dan ketidakpastian.
Keajaiban akhirnya datang pada Senin, 15 Desember 2025, sekitar pukul 16.15 WIT.
Om Saling ditemukan di perairan Jayapura, Papua, sekitar 100 mil dari daratan.
Ia diselamatkan oleh nelayan bernama Bapa Buhari, bersama dua anak buahnya, Riky dan Takbir, yang melihat rakit terapung mencurigakan di tengah laut.
Kabar itu sontak menjadi jawaban atas doa panjang keluarga.
Tangis haru pecah ketika kabar keselamatan Om Saling sampai ke Kampung Kauhise dan anaknya di Manado.
Bagi keluarga Rompas, peristiwa ini bukan sekadar kisah selamat dari laut, melainkan bukti bahwa doa, iman, dan harapan dapat bertahan bahkan di tengah badai paling ganas.
Carles Rompas bukan hanya nelayan yang selamat dari maut, tetapi simbol keteguhan hati, keyakinan keluarga, dan keajaiban yang lahir dari ketabahan. (Gry)
-
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini