Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Teladan SMAN 3 Jakarta Boy Thohir mendukung program Call Center Pengaduan Perundungan Terpadu "Ayo Lapor" sebagai upaya untuk mencegah dan melawan tindak perundungan di lingkungan sekolah.

Boy Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, berharap SMAN 3 Jakarta dapat menjadi contoh bagi sekolah lain di DKI Jakarta dalam membangun sistem pencegahan perundungan, termasuk melalui pendampingan alumni kepada siswa.

Program ”Ayo Lapor” merupakan hasil kolaborasi Satuan Tugas Antibully Teladan, Alumni Biro Penertiban Teladan, dan Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) DKI Jakarta.

Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Teladan SMAN 3 Jakarta, Boy Thohir mendukung program Call Center Pengaduan Perundungan Terpadu "Ayo Lapor". (ANTARA/HO Dokumentasi Pribadi)

Program itu didukung oleh Ikatan Keluarga Alumni Teladan serta Yayasan Komunitas Berdaya Indonesia, yang secara berkala akan memberikan modul edukasi anti-perundungan kepada siswa.

Ketua Satuan Tugas Antibully Teladan, Dewi Basri, menyampaikan bahwa inisiatif ini bertujuan mewujudkan lingkungan SMAN 3 Jakarta yang aman, nyaman, dan bebas perundungan, agar siswa dapat belajar dan berkembang secara optimal.

Layanan ini dihadirkan sebagai ruang aman bagi siswa dan siswi SMAN 3 Jakarta untuk melaporkan perundungan tanpa rasa takut, karena identitas pelapor dijamin kerahasiaannya.

Melalui sistem pelaporan ini, pihak sekolah dapat lebih cepat mengetahui kejadian di lapangan dan segera mengambil langkah penanganan yang diperlukan.

Tidak hanya membuka kanal pengaduan, mereka juga menyiapkan pendampingan psikologis dan bantuan hukum bagi pelapor apabila dibutuhkan, sebagai bentuk dukungan menyeluruh terhadap korban perundungan.

Kepala SMAN 3 Jakarta, Drs. Mukhlis, M.I.Kom, mengapresiasi komitmen para alumni yang terus hadir mendampingi almamater dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan berempati.