TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Dinas Perhubungan Kota Sorong menggelar kegiatan penyusunan Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) untuk pembangunan Pasar Remu di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/12/2025).
Kegiatan tersebut dibuka Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Sorong Ruddy Laku.
Baca juga: Kader Posyandu Kota Sorong Dapat Insentif dan Antropometrikit, Total 806 Penerima
Dalam sambutannya, Ruddy menegaskan pembangunan pasar merupakan bagian dari program Wali Kota Sorong untuk menyiapkan sarana dan memberdayakan masyarakat, khususnya pedagang pasar, guna meningkatkan perekonomian.
Ia mengingatkan agar tujuan ekonomi tersebut tidak mengabaikan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
“Semua aturan harus menjadi perhatian kita bersama. Pembangunan pasar ini penting, tetapi tidak boleh melanggar aturan,” ujarnya.
Ruddy mendorong agar seluruh persiapan administrasi, termasuk rencana relokasi pedagang, dapat diselesaikan pada tahun 2025.
Hal ini penting agar pembangunan Pasar Remu yang direncanakan sebagai proyek tahun jamak dapat dimulai pada 2026 dan berjalan tepat waktu di setiap tahapannya.
Ia menegaskan bahwa keterlambatan pembangunan akan berdampak langsung pada pedagang.
“Jika terlalu lama, pedagang yang berada di luar area pasar akan semakin terbebani oleh ketidakpastian,” katanya.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Rica di Pasar Remu Kota Sorong Sentuh Rp140 Ribu per Kilo
Terkait penyusunan ANDALALIN, Ruddy menyoroti kondisi lalu lintas di kawasan Pasar Remu yang selama ini kerap tidak tertata.
“Pasar yang padat tentu berdampak pada kepadatan lalu lintas. Ini harus diatur dengan baik agar tidak menimbulkan kemacetan. ANDALALIN diperlukan untuk mencegah penumpukan kendaraan yang menghambat mobilitas masyarakat menuju pasar,” jelasnya.
Ia berharap konsultan yang ditunjuk dapat menyusun kajian lalu lintas secara komprehensif dan detail, serta menghasilkan rekomendasi yang realistis dan dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah guna mendukung kelancaran transportasi di kawasan Pasar Remu pascapembangunan.
Baca juga: Seluruh Warga Kota Sorong Kini Gratis Berobat, UHC 100 Persen
Menurut Ruddy, ketidakteraturan transportasi dapat berdampak langsung pada aktivitas ekonomi pedagang.
“Jika transportasi semrawut, masyarakat enggan berkunjung ke Pasar Remu dan pada akhirnya pembeli pedagang akan berkurang,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta seluruh peserta kegiatan aktif memberikan masukan berdasarkan pengalaman masing-masing agar dokumen ANDALALIN yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan bersifat preventif.
Ruddy juga meminta Dinas Perhubungan Kota Sorong mengawal kinerja konsultan secara ketat agar dokumen kajian yang dihasilkan valid dan dapat diterapkan di lapangan.
Baca juga: Dialog Publik di Kota Sorong Kumpulkan Gagasan untuk Sempurnakan Program Kesehatan Gratis
Selain itu, ia mengungkapkan upaya Pemerintah Kota Sorong dalam meningkatkan akses menuju pasar, yakni dengan mengajukan peminjaman lahan selebar tiga meter di sisi bekas kawasan Bandara DEO untuk pelebaran jalan menuju Pasar Remu yang selama ini dinilai masih sempit.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan Dinas P2LH, perwakilan pedagang pasar, serta konsultan pelaksana. (tribunsorong.com/ismail saleh)