Terbangun Jam 3 Pagi, Warga Pulau Rengas Jambi Saksikan Air Sungai Masuk Rumah pada 2023
December 17, 2025 11:10 AM

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Kenangan pahit banjir besar tahun 2023 masih membekas bagi Tomas Lozi, warga Desa Pulau Rengas, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Pada saat itu kondisi intensitas curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Merangin cukup tinggi, dalam beberapa hari hujan deras turun secara terus menerus yang mengakibatkan debit air sungai Batang Merangin menjadi naik dan kemudian meluap.

Luapan air sungai tersebut masuk ke dalam aliran sungai kecil yang berada di belakang rumah warga.

Baca juga: Warga Nekat Melintas Jembatan Gantung di Merangin Meski Rusak Parah dan Sudah Makan Korban

Menyebabkan beberapa rumah warga di Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat Kabupaten Merangin menjadi terendam oleh air yang berasal dari sungai Batang Merangin.

Dalam wawancara khusus bersama Reporter Tribun Jambi, Frengky Widarta, Tomas Lozi warga Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat menceritakan kisahnya saat menjadi salah korban banjir akibat meluapnya air sungai Batang Merangin pada tahun 2023 yang lalu.

Bisa dijelaskan secara singkat bapak Tomas Lozi bagaimana bencana banjir bisa terjadi di Desa Pulau Rengas ini ?

"Pada tahun 2023 yang lalu, air sungai Batang Merangin meluap diakibatkan intensitas hujan yang turun terus menerus dalam beberapa hari di Merangin, luapan air sungai Batang Merangin itu menyebabkan kurang lebih sekitar 40 Kepala Keluarga di Desa Pulau Rengas ini rumahnya terendam oleh air," kata Tomas Lozi.

Bisa diceritakan secara singkat pada saat terjadinya bencana banjir itu bapak Lozi sedang apa dan lagi dimana ini ?

Pada saat air sungai itu masuk ke dalam rumah, bagaimana cara evakuasi keluarga bapak saat itu ?

"Pada saat air sungai sudah masuk ke dalam rumah, kami sekeluarga dibantu dievakuasi oleh kawan-kawan dan keluarga dekat kami," ungkap Tomas Lozi.

Dari kejadian banjir itu, apa saja kerugian yang di derita oleh bapak dan keluarga ?

"Akibat banjir itu telah menyebabkan kerugian bagi kami, seperti berkas-berkas penting ijazah anak-anak kami terendam, barang-barang elektronik, lemari juga terendam yang kondisinya sudah hancur semua, di taksir sekira puluhan juta pada saat itu," ujar Tomas Lozi.

Bisa diceritakan sampai batas mana air sungai itu merendam rumah kediaman bapak ?

"Batasnya, itu batas plafon rumah, talang angin (ventilasi udara rumah), lah nak sampai ke dek rumah lah waktu kejadian banjir itu," ungkap Tomas Lozi.

Menurut bapak apa penyebab dari peristiwa banjir di Desa Pulau Rengas ini ?

"Kemungkinan penyebabnya, ini kan meluapnya sungai Merangin, dari daerah Kerinci, kita gak tahu apa yang terjadi dari arah mudik itu, gak tahu kan apa penyebabnya, bisa jadi lingkungannya rusak di sekitar sungai, kita juga gak tau, selain itu juga meluapnya air sungai Merangin ini dikarenakan curah hujan semakin tinggi," jelas Tomas Lozi.

Terakhir pak, apa harapan bapak kepada pemerintah Kabupaten Merangin terkait kerawanan potensi bencana banjir di Desa Pulau Rengas ini ?

"Kami sebagai masyarakat minta ingin diperhatikan, bagaimana cara mengantisipasi terjadinya banjir, kita juga kan gak bisa mengantisipasi sendirian, karena banjir itukan kejadian alam yang bersifat alami, kan gitu, kita juga gak tau kapan terjadinya sebuah bencana.

Ya, kalau intensitas hujan sudah mulai tinggi, kita udah mulai waspada, dan barang-barang sekiranya berharga sudah mulai kita evakuasi ditempat yang lain dulu, begitupun saya dan keluarga ketika banjir akan mengevakuasi diri ditempat yang lebih aman," tutup Tomas Lozi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.