GMNI Minahasa Agendakan Persatuan, Riand Salu: Tidak Boleh Berhenti di Tingkat Pusat
December 17, 2025 10:22 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah sempat mengalami dualisme kepemimpinan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akhirnya bersatu.

Agenda rekonsiliasi Persatuan Nasional GMNI diselenggarakan di Bali, 15-17 Desember 2025.

DPP GMNI yang dipimpin Arjuna Putra Aldino dan DPP GMNI yang dipimpin Imanuel Cahyadi kompak bersatu.

Mereka kini mendukung kepengurusan DPP GMNI Periode 2025–2028 yang dipimpin oleh Muhammad Risyad Fahlefi.

Ketua DPC GMNI Minahasa Riand Salu, menyambut positif rekonsiliasi nasional GMNI.

Kata Riand, hal ini merupakan momentum bagi GMNI untuk berbenah.

"Kepemimpinan GMNI ke depan harus fokus pada persoalan substantif yang menyentuh langsung rakyat," kata Riand kepada Tribun Manado, Rabu (17/12/2025).

Menurut Riand, persoalan agraria harus menjadi agenda utama DPP GMNI mengingat semakin maraknya konflik tanah, perampasan ruang hidup rakyat, dan ketimpangan penguasaan sumber daya alam di berbagai daerah.

PERSATUAN NASIONAL - Momen pengukuhan DPP GMNI Periode 2025-2028 di Denpasar, Bali,
PERSATUAN NASIONAL - Momen pengukuhan DPP GMNI Periode 2025-2028 di Denpasar, Bali, 15-17 Desember 2025.

Ia menilai GMNI tidak boleh absen dalam mengawal hak-hak rakyat kecil, khususnya petani dan masyarakat adat.

“DPP GMNI harus mengambil posisi tegas terhadap persoalan agraria. GMNI tidak boleh netral ketika rakyat kehilangan tanah dan ruang hidupnya,” tegas Riand. 

Selain itu, Riand menekankan pentingnya pengembangan organisasi secara berkelanjutan.

Ia berharap DPP mampu memperkuat organisasinya di tingkat cabang dan komisariat.

Kebijakan harus berpihak pada kaderisasi, tata kelola organisasi yang sehat, serta kepemimpinan kolektif yang inklusif.

Lebih lanjut, Riand menegaskan bahwa penguatan ideologi kader harus menjadi fondasi utama pembangunan GMNI.

Menurutnya, tanpa kader yang memiliki kesadaran ideologis dan disiplin Marhaenisme, GMNI berisiko kehilangan arah perjuangannya.

“Pengembangan organisasi harus berjalan seiring dengan penguatan ideologi kader. Inilah syarat agar GMNI tetap menjadi organisasi kader, bukan sekadar organisasi massa,” ujarnya. 

Sebagai bentuk tindak lanjut atas persatuan nasional tersebut, kedepan GMNI Minahasa akan menjalankan agenda persatuan di tingkat cabang melalui konsolidasi kader lintas komisariat.

Selain itu juga memperkuat disiplin ideologis dan etika organisasi.

Riand menegaskan bahwa GMNI Minahasa siap menjadi bagian aktif dalam menjaga persatuan nasional GMNI dan menerjemahkannya dalam kerja-kerja konkret didaerah.

“Persatuan nasional tidak boleh berhenti di tingkat pusat. Ia harus hidup dan bekerja di cabang, termasuk di Minahasa,” pungkasnya.

(TribunManado.co.id/Ico)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.