TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyatakan pemerintah berencana membangun hunian tetap bagi korban bencana di Sumatera Barat saat meninjau posko pengungsi di SDN 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (18/12/2025).
Rencana tersebut disampaikan setelah pembangunan hunian sementara ditargetkan rampung, agar warga terdampak tidak berlama-lama tinggal di tenda pengungsian.
Diketahui bahwa Presiden Prabowo sampai di Sumatera Barat pada Rabu (17/12/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.
Ia mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, menggunakan pesawat kepresidenan.
Baca juga: Tinjau Posko Pengungsian di Agam, Prabowo: Saudara Tidak Sendirian, Bersama Kita Atasi
Kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya, terkait bencana yang melanda beberapa wilayah di Sumbar.
Dimana pada Senin (1/12/2025), Presiden Prabowo mengunjungi korban bencana di Jorong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Baca juga: Momen Prabowo Tepuk Pundak Bupati Eka Putra di Lembah Anai saat laporkan Dampak Banjir Tanah Datar
Presiden mengajak para warga terdampak bencana yang ada di pengungsian Agam untuk bersabar.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan hunian sementara bagi korban banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar rampung dalam sebulan.
Prabowo mengatakan dengan selesainya hunian sementara tersebut, warga diharapkan tidak perlu lagi tinggal di tenda pengungsian.
Setelah pembangunan hunian sementara rampung, Prabowo mengatakan pemerintah juga merencanakan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak.
Baca juga: Warga Kayu Tanam Antusias! Detik-detik Prabowo Subianto Turun dari Helikopter Cek Jembatan Bailey
“Bisa selesai hunian sementara sebulan supaya ibu-ibu, bapak-bapak semua tidak perlu tinggal di tenda," kata Prabowo.
"Kemudian, segera sesudah itu kita membangun hunian tetap," lanjutnya.
Ia juga mengatakan pembangunan hunian tetap memiliki kualitas dan ukuran yang memadai, dengan luas sekitar 70 meter persegi.
"Kemudian segera setelah itu kita akan membangun hunian tetap. Dilihat sudah cukup bagus kualitasnya, luasnya hunian tetap juga cukup lumayan besar 70 meter persegi,"katanya.
Presiden Prabowo Subianto meninjau posko pengungsi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan, Agam.
Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya, mengatakan bencana yang terjadi saat ini merupakan musibah bagi bangsa Indonesia.
Pemerintah berkomitmen untuk terus hadir dan memastikan pemulihan berjalan hingga tuntas.
Baca juga: Presiden Prabowo Tinjau Lembah Anai, Cek Jalan Padang–Bukittinggi Pascabanjir Bandang
Pada kunjungan kali ini, Prabowo juga bersyukur, karena penanganan bencana berangsur membaik berkat kerja bersama seluruh unsur, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat.
“Ini merupakan cobaan bagi kita, saudara tidak sendiri kita mampu bersama-sama mengatasinya,” ucap Prabowo.
Salah satu warga Salareh Aia yang terdampak banjir bernama Neng Hartati.
Neng Hartati menangis saat memeluk Presiden Prabowo serta meminta bantuan terhadap apa yang telah menimpanya.
“Saya senang sekali bisa melihat dan memeluk Pak Prabowo secara langsung dan bisa menyampaikan bantuan yang diperlukan,” ucapnya dengan air mata berlinang.
Baca juga: Presiden Prabowo Kunjungi Korban Banjir Palembayan Agam, Ajak Warga Tebak Nama Menteri
Rumah hanyut dan tak bersisa masih meninggalkan kenangan pahit.
Hingga harus tidur lebih dari 10 hari di Posko Pengungsian SD 05 Kayu Pasak.
“Saat saya meminta bantuan, Pak Prabowo bilang tenang dalam bencana ini kita tak sendiri terus bersama-sama kemudian Huntara juga akan segera selesai,” tutupnya.
Berdasarkan laporan laman dashboard penanganan bencana BNPB pada Rabu (17/12/2025), korban meninggal akibat bencana di Sumbar tercatat sebanyak 244 jiwa.
Baca juga: Warga Serbu Posko Polri di Kayu Tanam, Menanti Prabowo Subianto Sambil Sarapan dan Trauma Healing
Hingga saat ini, petugas gabungan masih terus melakukan pencarian di lapangan.
Dari total angka kematian, Kabupaten Agam mencatatkan jumlah korban jiwa paling banyak yakni 184 orang, disusul Padang Pariaman dengan 24 jiwa, Kota Padang Panjang 21 jiwa, Kota Padang 11 jiwa, dan Pasaman Barat empat jiwa.