SURYA.co.id | JOMBANG - Perayaan Natal 2025 di Sekolah Dasar Kristen (SDK) Petra Jombang, Kamis (18/12/2025), menghadirkan nuansa yang berbeda.
Acara diawali dengan ibadah Natal yang khidmat, diisi dengan pembacaan firman, renungan, dan alunan lagu pujian oleh paduan suara siswa SDK Petra Jombang.
Baca juga: Pohon Natal dari Bambu di GKJW Jombang, Proses Pembuatannya Selama 3 Minggu
Suasana sekolah yang berada di Jalan Buya Hamka No 4 Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ini semakin khidmat.
Acara ini dirancang untuk melampaui aspek seremonial dan bertransformasi menjadi wahana pembelajaran karakter, dengan fokus pada penciptaan ruang keluarga yang harmonis dan penuh kasih.
Keterlibatan aktif siswa, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua memperkuat pesan bahwa nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang dan kerukunan perlu dipupuk sejak usia dini, dimulai dari unit keluarga hingga lingkungan sekolah.
Pdt Diah Nooraini Kristianti menyampaikan kekagumannya atas keberanian dan totalitas penampilan para siswa SDK Petra Jombang pada perayaan Natal ini.
"Momen ini menunjukkan kemampuan anak-anak dalam mengekspresikan bakat sekaligus menyikapi dinamika zaman," kata Pdt Diah.
Menurutnya, pendidikan yang holistik tidak hanya mengejar kecerdasan intelektual.
"Tetapi juga membentuk kepribadian yang bijaksana dan bertakwa," sambungnya.
Kemeriahan berlanjut pada sesi pertunjukan seni, menampilkan kreativitas anak-anak melalui drama bertema Natal, tari, dan deklamasi puisi yang menyuarakan pesan cinta kasih serta empati.
Kepala SDK Petra Jombang, Harumi Prima Wijayanti, mengungkapkan bahwa tema sentral perayaan kali ini adalah pemulihan hubungan dalam keluarga.
"Kami ingin setiap anak memahami ‘rumah’ sebagai tempat berlindung yang penuh kehangatan dan perdamaian, bukan sekadar bangunan fisik," imbuh Harumi.
Untuk mempererat ikatan keluarga, perayaan dibagi menjadi dua bagian.
Siswa kelas rendah merayakannya bersama orang tua di sekolah, sementara siswa kelas tinggi mengikuti kegiatan serupa di kompleks SMP Kristen Petra Jombang.
"Pola ini dijadikan agenda tetap untuk membangun kelekatan emosional antara anak dan orang tua," ujarnya melanjutkan.
Beragam penampilan siswa, tutur Harumi, merupakan hasil pembinaan melalui ekstrakurikuler di bidang seni dan bahasa.
Sekolah juga menerapkan kebijakan ketat mengenai penggunaan gawai.
"Siswa tidak diperbolehkan membawa perangkat elektronik ke sekolah tanpa izin dan pengawasan khusus dari orang tua," ungkapnya.
Komunikasi dengan keluarga siswa terus dijaga intensif.
Sekolah rutin mengirimkan laporan perkembangan belajar setiap pekan sebagai bentuk kolaborasi dan transparansi.
Hal ini diharapkan dapat memandu orang tua dalam mengawasi penggunaan teknologi di rumah.
Selain sebagai ajang kreasi, perayaan Natal juga dimanfaatkan untuk menyampaikan edukasi pencegahan perundungan.
Pesan untuk saling menghargai dan berkomunikasi dengan bahasa yang positif disisipkan dalam setiap refleksi.
Tema 'Rumah' diharapkan dapat mendorong terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman, baik di sekolah maupun di dalam keluarga.
Melalui rangkaian kegiatan ini, SDK Petra Jombang mempertegas komitmennya untuk membentuk peserta didik yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkarakter kuat, penuh kasih, dan peduli.
"Perayaan Natal tahun ini menjadi sarana menegaskan hak setiap anak untuk tumbuh dalam 'rumah' yang sesungguhnya lingkungan penuh penerimaan, perlindungan, dan cinta kasih," pungkas Harumi.