DAMPAK Cuaca Buruk Bagi Penerbangan Bali, Airnav: Jarak Pandang 500 Meter dan Headwind Capai 24 Knot
December 18, 2025 11:27 PM

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Cuaca buruk hujan dengan intensitas tinggi, disertai angin kencang melanda Bali pada Kamis siang tanggal 18 Desember 2025.

Fenomena ini mengakibatkan belasan penerbangan, menuju Bali terdampak tidak dapat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Sehubungan dengan komitmen AirNav Indonesia dalam menjaga keamanan dan keselamatan penerbangan, sehubungan dengan cuaca di bawah ambang batas operasional yang terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Dapat disampaikan tercatat sebanyak 16 penerbangan kedatangan yang terdampak, karena jarak pandang sempat turun hingga 500 meter, dengan kondisi angin headwind mencapai 24 knot,” jelas General Manager AirNav Denpasar, Widodo.

Ia menambahkan untuk penerbangan keberangkatan (departure) tidak terdampak. “Dari 16 penerbangan tersebut, terdapat dua pesawat melakukan go around, lima pesawat dialihkan ke bandara alternatif (divert), serta dua pesawat melakukan return to base (RTB),” imbuhnya.

Baca juga: WASPADA Modus Harga Murah, BVRMA Sebut Praktik Penipuan Sewa Vila Marak di Bali, Okupansi Anjlok!

Baca juga: SIAPKAN Parkir Bus di Terminal Ubung, Antisipasi Pemkot Hadapi Libur Nataru dan Antisipasi Kemacetan

 

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, AirNav Indonesia Kantor Cabang Denpasar menerapkan sejumlah upaya operasional, antara lain pushback management, penerapan Pre Departure Clearance (PDC), serta pengaturan dan kordinasi intens dengan bandara asal keberangkatan. 

 

Seluruh langkah tersebut didukung melalui koordinasi intensif, dengan Indonesia Network Management Center (INMC) untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan.

 

“Seluruh kebijakan operasional yang dilakukan AirNav Indonesia mengutamakan seluruh aspek keselamatan penerbangan yang sesuai dengan prosedur dan regulasi yang berlaku,” kata Widodo. Adapun kondisi operasional penerbangan saat ini sudah normal dan berjalan dengan aman.

 

Sebelumnya, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali, Ahmad Syaugi Shahab, menyampaikan bahwa sekitar pukul 14.09 WITA siang tadi terjadi hujan dengan intensitas cukup lebat disertai dengan angin kencang di wilayah sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

 

Dampak cuaca ekstrem ini mengakibatkan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dilakukan sejumlah penyesuaian.

 

“Berdasarkan data yang kami terima jarak pandang pada saat itu di bawah 500 meter dan untuk memastikan keselamatan penerbangan serta penumpang, dilakukan pengaturan pesawat yang akan mendarat maupun lepas landas,” jelasnya.

 

Ia menambahkan sekira pukul 14.28 WITA jarak pandang normal menjadi 800 meter dan penerbangan berangsur normal.

 

“Atas kondisi tersebut, terdapat 17 penerbangan yang akan menuju Bali terdampak, antara lain 13 penerbangan holding atau menunggu di udara untuk menunggu proses pendaratan dan saat ini telah mendarat dengan aman,” ujar Syaugi.

 

Di mana satu penerbangan memutuskan untuk kembali ke bandara asal, dan tiga penerbangan mengalihkan pendaratannya ke Lombok. Selain itu, terdapat dua penerbangan yang akan berangkat dari Bali mengalami penundaan, namun keduanya sudah diberangkatkan ke tujuan masing-masing. 

 

Di tengah kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan, PT Angkasa Pura Indonesia - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai beserta seluruh komunitas bandara selalu berusaha menjaga keselamatan penerbangan. 

 

Untuk itu, setiap langkah dan keputusan operasional bandara dilakukan demi terpenuhinya hal tersebut. “Dalam hal ini, kami terus lakukan koordinasi secara intens dengan AirNav Denpasar, pihak maskapai, serta BMKG untuk memastikan operasional bandara tetap berjalan dengan aman dan selamat di tengah cuaca hujan,” ungkapnya.

 

"Kami turut mengimbau kepada para pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan udara, melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menjaga keselamatan, mengecek jadwal penerbangannya secara berkala, serta tiba lebih awal di bandara untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas," jelasnya.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.