Kisah Nelayan Asal Manado Hanyut 45 Hari hingga ke Perairan Papua, Doa Karles Akhirnya Dikabulkan
December 19, 2025 11:14 AM

 

TRIBUNJOGJA.COM, JAYAPURA - Selama 45 hari, Karles Rompas, seorang nelayan asal Manado, Sulawesi Utara terombang ambing di tengah lautan sendirian karena rumpon yang ditempatinya hanyut setelah talinya putus diterjang gelombang besar.

Dia bertahan di atas rumpon atau pondok nelayan terapung dengan memakan ikan hasil pancingannya dan beras perbekalan yang dibawanya dulu.

Rumpon yang ditempati Karles hanyut hingga akhirnya sampai di perairan Jayapura.

Setiap hari, Karles Rompas hanya bisa berdoa supaya ada nelayan yang melihatnya dan menolongnya.

Hari demi hari dilaluinya dengan penuh harapan bisa segera ditemukan nelayan.

Namun selama lebih dari 1 bulan, tak ada nelayan yang melihatnya.

Namun Karles tak pernah putus asa, dia terus berdoa dan bertahan hingga akhirnya doanya dikabulkan

Pada Senin (15/12/2025) pagi sekitar pukul 06.00 WIT, keberadaan Karles diketahui oleh seorang nelayan di perairan Papua.

Saat ditemukan, posisi rakit Karles berada di perairan Jayapura sekitar 114 mil laut dari Kota Jayapura, Papua.

Dia kemudian diselamatkan dan akhirnya dibawa ke darat.

Kisah dramatis yang dialami oleh Karles ini bermula saat dia bertugas menjaga rumpon di perairan Manado.

Saat itu dia bertugas sendirian di rumpon.

Nahas, saat itu cuaca tidak bersahabat karena terjadi gelombang tinggi dan angin kencang.

Di tengah cuaca buruk yang melanda, tiba-tiba tali rumpon yang berfungsi sebagai pengikat putuh hingga akhirnya tempat tinggalnya di tengah laut itu hanyut.

"Tali putus karena ombak kuat, arus kuat (angin kencang). Kami takut rakitnya terbalik, jadi kami potong tali pengikatnya langsung," tutur Karles di Jayapura pada Kamis (18/12/2025).

Setelah tali putus, Karles terus mendayung dengan harapan bisa sampai ke daratan.

Namun usahanya itu tak membuahkan hasil karena memang cuaca di tengah laut tidak kondusif.

Rumpon yang ditempatinya hari demi hari terus terbawa arus hingga akhirnya sampai di wilayah perairan Papua.

Menurut Karles, dirinya sudah berada di tengah laut selama 45 hari.

"Selama kami mendayung itu, kami tunggu, melihat dunia ini satu bulan dua minggu genap itu dia yang dapat kami di tengah laut. Ada mencari ikan, jadi dia yang bawa kami sampai ke daerah sekarang," jelas Karles.

Saat ditanya mengenai konsumsi makanan selama terombang-ambing, Karles mengungkapkan dirinya bertahan hidup hanya dengan mengandalkan ikan dan beras yang ada di rumpon.

 "Cuma dua itu (ikan dan beras) yang kami makan yang penting," ujarnya.

Karles menambahkan bahwa perbekalan tersebut berasal dari perusahaan tempat ia bekerja.

Meskipun dalam kondisi yang mengkhawatirkan, Karles mengaku hanya bisa berdoa memohon kekuatan.

"Saya cuma berdoa dan tidak panik," tambahnya. 

Buhari, nelayan yang menyelamatkan Karles, menceritakan momen penemuan tersebut.

"Awalnya, rakitnya agak tinggi. Saya kira kapal. Tapi setelah saya dekati, itu rakit. Biasanya, kalau kita di laut, kalau lihat seperti itu, kita kira kayu besar, kita maju, karena biasanya kalau ada yang hanyut seperti itu ada ikan yang masuk ke situ," kata Buhari.

Setelah berkeliling dan tidak menemukan ikan, Buhari berencana pindah spot. Namun, ia melihat sesuatu yang janggal.

"Saya lihat-lihat ke belakang, ada orang melambai-lambaikan tangannya. Seperti itu, kami balik perahu, ambil dia," kenang Buhari.

Karles Rompas ditemukan dalam keadaan sehat, meskipun sempat syok sesaat. Buhari langsung menenangkan korban.

"Saya bilang tenang. Kita tenang dulu, kita dulu di dalam rakit, biar saya punya anak buah yang bantu tolong angkat barangnya ke sebelah," imbuhnya.

Buhari menambahkan bahwa ia menemukan Karles sekitar pukul 06.00 WIT, saat dirinya sedang dalam perjalanan untuk memancing dan hendak pindah spot baru.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.