TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Perkembangan pasar hunian komersial di Kota Kediri menunjukkan tren yang semakin menguat.
Minat masyarakat terhadap rumah subsidi mulai bergeser ke hunian komersial premium yang menawarkan fasilitas lebih lengkap dan konsep kawasan terpadu.
Kondisi ini menandakan meningkatnya daya beli sekaligus perubahan preferensi masyarakat dalam memilih tempat tinggal.
Sales Koordinator PT Sekar Pamenang, Nafiadtur Rosidah, mengatakan pasar properti di Kediri mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, masyarakat kini lebih realistis melihat nilai jangka panjang hunian komersial dibandingkan rumah subsidi.
"Perkembangan pasar hunian komersial di Kediri luar biasa. Masyarakat sudah tidak lagi hanya fokus pada rumah subsidi, tapi mulai beralih ke hunian komersial premium," kata Fida saat ditemui, Jumat (19/12/2025).
Ia menjelaskan, pengalaman sebelumnya menghuni rumah subsidi membuat sebagian konsumen menyadari keterbatasan fasilitas yang tersedia.
Hal tersebut mendorong mereka memilih hunian premium yang siap huni tanpa perlu renovasi tambahan.
"Kalau dihitung, cicilan rumah komersial premium itu tidak terlalu mahal. Mulai cicilan sekitar Rp 4 jutaan sudah bisa punya rumah siap huni, tanpa perlu renovasi atau mengondisikan material lagi," jelasnya.
Baca juga: Alasan Hunian Berbasis Cluster Kian Diminati, Smart Living Jadi Kebutuhan Baru
Salah satu proyek yang mencerminkan tren tersebut adalah The Hermawan Village di bawah PT Sekar Pamenang.
Kawasan hunian modern bernuansa hijau ini dinilai mampu menjawab kebutuhan pasar akan hunian nyaman, praktis, dan bernilai investasi.
"Di The Hermawan Village, rumah benar-benar siap huni. Jadi konsumen tinggal masuk dan menempati tanpa ribet," jelas Fida.
Selain faktor fasilitas, peningkatan minat hunian komersial juga dipengaruhi oleh semakin beragamnya jenis pekerjaan di Kediri.
Munculnya sumber penghasilan baru, baik sebagai income utama maupun pasif income, turut meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membeli hunian komersial.
"Sekarang variasi pekerjaan makin banyak, sehingga pendapatan masyarakat juga meningkat. Ini yang membuat mereka merasa mampu menghuni rumah komersial," jelas Fida.
Dari sisi segmen pasar, Fida menyebut mayoritas konsumen The Hermawan Village berasal dari kalangan milenial dan Gen Z.
Meski demikian, minat juga datang dari kalangan pengusaha hingga konsumen usia senior.
"Memang didominasi milenial dan Gen Z, tapi ada juga pengusaha dan beberapa konsumen usia senior yang sudah melakukan pemesanan," ungkapnya.
Menurut Fida, generasi muda cenderung menginginkan hunian yang nyaman dan mendukung aktivitas sehari-hari dengan lebih efisien. Konsep ekosistem menjadi nilai tambah yang dicari.
"Milenial dan Gen Z ingin hunian yang memudahkan hidup. Semua ada di satu lokasi, mulai pusat belanja, tempat olahraga, masjid, hingga sekolah," paparnya.
Konsep mini township yang diusung The Hermawan Village dinilai mampu memberikan kemudahan tersebut. Tidak hanya sebagai tempat tinggal, kawasan ini dirancang sebagai lingkungan hidup yang terintegrasi.
"Dengan konsep mini township, penghuni bisa menjalani hari-hari dengan lebih praktis dan nyaman," tambah Fida.
Tingginya minat pasar tercermin dari penjualan unit yang berlangsung cepat. Setiap tahap peluncuran disebut selalu mendapat respons positif dari konsumen.
"Respons pasar di Kediri luar biasa. Unit-unit selalu sold out dalam waktu singkat, bahkan di pekan pertama pembukaan setiap tahap. Saat ini kami mulai membuka untuk tahap dua," ungkapnya.
Menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang, The Hermawan Village resmi meluncurkan tiga cluster baru, yakni Cluster Sophia, Cluster Omar Inside, dan Cluster Omar Resort.
Peluncuran ini menjadi langkah strategis pengembang dalam memperluas portofolio hunian yang menyasar end-user maupun investor properti jangka menengah dan panjang.
"Di tahap kedua ini kami juga menghadirkan fleksibilitas desain, mulai dari opsi penambahan attic hingga full furnished, agar sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan masing-masing penghuni," pungkas Fida.
(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik