Wali Kota Medan Rico Waas Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton dari Uni Emirat Arab untuk Korban Banjir
Moh. Habib Asyhad December 19, 2025 03:34 PM

Wali Kota Medan Rico Waas sempat mengembalikan bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab untuk korban banjir. Sekarang dikelola oleh Muhammadiyah Medical Center.

---

Intisari hadir di whatsapp channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Uni Emirat Arab mengirim bantuan untuk korban banjir di Medan, Sumatera Utara, sebanyak 30 ton. Tapi Wali Kota Medan Rico Waas mengembalikannya.

"Kami kembalikan kepada Uni Emirat Arab," ujar Rico, sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis, 18 Desember 2025.

Menurut penjelasannya, langkah itu dia lakukan lantaran pemerintah pusat belum membuat keputusan untuk menerima bantuan dari pihak asing. Jadi, "Kami kembalikan, kami Kota Medan tidak menerima," ujarnya.

Meski begitu, Rico belum menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya menyampaikan bahwa bantuan itu tidak diterima. "Intinya adalah memang kami sudah cek tentang regulasi dan penyampaian, kami ke BNPB, Kementerian Pertahanan, memang melalui koordinasi kami semua, ini tidak diterima,” ujarnya.

Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga mengaku dihubungi banyak pemimpin negara yang ingin mengirimkan bantuan untuk wilayah terdampak bencana di Sumatera. Tapi dia menyampaikan terima kasihnya dan bilang bahwa Indonesia mampu dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Saya ditelepon banyak pimpinan, kepala negara yang ingin kirim bantuan. Saya bilang 'Terima kasih concern Anda, kami mampu'. Indonesia mampu mengatasi ini," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.

Respon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution

Terkait dikembalikannya bantuan dari UEA, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution juga angkat bicara. “Kalau ini Government to Government (G2G), tentunya baiknya negara ke negara ya. Biar negara nanti yang membagikan. Artinya apakah nanti memang seluruhnya untuk Sumut. Apakah ada untuk Aceh, Sumbar, biar pemerintah pusat,” begitu ujar, Jumat, 19 Desember 2025.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika bantuan tersebut berasal dari kelompok atau asosiasi yang berbendera luar negeri. "Tapi kalau kelompok atau asosiasi yang ada berbendera luar, nanti coba kita tanyakan lagi apakah diperkenankan, diperbolehkan, untuk diterima langsung oleh pemerintah daerah," ujar Bobby.

Respon Menteri Dalam Negeri

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memaparkan duduk perkara mengenai bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir yang dikembalikan oleh Wali Kota Medan, Rico Waas. Dia menyampaikan, bantuan 30 ton beras itu bukan berasal dari pemerintah UEA, melainkan dari The Red Crescent, atau semacam Palang Merah Indonesia dari UEA.

"Kami langsung berhubungan dengan Duta Besar United Arab Emirates yang menyampaikan kepada kami tadi malam, bahwa yang diberikan itulah bantuan 30 ton berasal bukan dari dasar dari pemerintahan United Arab Emirates, tapi dari Red Crescent," ujar Tito dalam jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 19 Desember 2025.

"Jadi, bulan sabit merah ya, semacam PMI itu. Bulan sabit merah di United Arab Emirates. Jadi, non-government organization," dia melanjutkan.

Tito menyampaikan bahwa bantuan beras sebanyak 30 ton itu sudah akan diberikan kepada Wali Kota Medan. Tapi, kata Tito, Wali Kota Medan menyampaikan bahwa belum ada kejelasan mengenai penerimaan bantuan internasional.

Tito mengindikasikan terdapat kesalahpahaman terkait bantuan dari non-government organization milik UEA tersebut dengan Wali Kota Medan. "Dipikir oleh Pak Wali Kota adalah dari pemerintah. Government to government, yang belum ada mekanismenya," ucap Tito.

Tito menjelaskan bahwa kini, bantuan 30 ton beras tersebut diserahkan kepada Muhammadiyah Medical Center. Dia menyebut bahwa Muhammadiyah yang akan membagi-bagikan bantuan beras tersebut kepada korban banjir Medan.

"Sehingga kemudian beras ini diserahkan, atas kesepakatan oleh masyarakat, kepada Muhammadiyah Medical Center, dalam rangka bencana ini Muhammadiyah membuat suatu center untuk kemanusiaan di Medan. Dan itu beras ini sekarang sudah ada di tangan Muhammadiyah. Dan nanti Muhammadiyah yang akan membagikan kepada masyarakat," imbuh Tito.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.