Jenderal Maruli Sebut 3 Prajurit TNI Gugur, Jalani Tugas Dalam Operasi Penanganan Bencana di Sumatra
December 19, 2025 04:25 PM

SRIPOKU.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengimbau seluruh pihak, termasuk media, untuk memberikan dukungan terhadap upaya penanganan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatra, khususnya Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Maruli yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Jembatan Terdampak Bencana menyampaikan bahwa proses pemulihan infrastruktur, terutama jembatan yang terputus akibat banjir, saat ini ditangani langsung oleh prajurit TNI Angkatan Darat.

Ia mengakui dalam pelaksanaan tugas di lapangan masih terdapat berbagai keterbatasan dan kekurangan.

Namun, Maruli menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI telah bekerja maksimal dalam kondisi yang tidak mudah.

“Kalau ada kekurangan, tolong informasikan langsung kepada kami agar bisa ditindaklanjuti. Jangan diekspos lewat media,” ujar Maruli dalam konferensi pers, Jumat (19/12/2025), seperti dilansir kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Maruli juga mengungkapkan bahwa dalam operasi penanganan bencana ini, tiga prajurit TNI gugur, bahkan terdapat anggota yang kehilangan seluruh keluarganya akibat bencana.

Oleh karena itu, ia meminta empati serta dukungan moral bagi prajurit yang bertugas di lapangan.

“Anggota kami bekerja siang malam, kehujanan, akses tertutup, logistik terbatas, bahkan kondisi tempat tinggal mereka lebih buruk dari pengungsian. Mereka juga butuh support,” tegasnya.

KSAD menekankan bahwa penanganan bencana di Sumatra membutuhkan kekompakan semua pihak.

Menurutnya, kondisi di lapangan sangat kompleks dan tidak dapat diselesaikan tanpa kolaborasi.

“Kita harus bekerja sama, kita harus kompak. Persoalan seperti ini tidak akan selesai dengan saling menyalahkan,” katanya.

Ia berharap media berperan aktif membangkitkan semangat masyarakat, korban bencana, serta para petugas yang bekerja di lapangan dengan menampilkan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 27 kabupaten/kota di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga kini masih menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir bandang dan longsor.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, fase tanggap darurat tahap kedua kini difokuskan tidak hanya pada pencarian dan pertolongan korban, distribusi logistik, serta pembukaan akses, tetapi juga pada pemulihan awal (early recovery).

“Target utama kami adalah secepat mungkin memulai pembangunan hunian sementara dan hunian tetap di wilayah terdampak,” ujar Abdul dalam konferensi pers daring, Kamis (18/12/2025).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.